NextID What's Next ?
Jakarta, NextID – Kelincahan Colt Diesel FE 71 PS yang baru diluncurkan, Jumat (17/6) oleh PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) ini sangat cocok digunakan di jalan yang sempit, daerah ramai dan daerah perkotaan, namun tetap efisien dan gesit. Dengan berbagai kelebihan tersebut harga yang ditawarkan dengan harga Rp 214,4 juta. (off the road), menggoda memang.
KTB mentargetkan pengusaha di bidang bisnis angkutan industri, pabrik, distributor, retailer, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan angkutan penumpang perkotaan di jalan aspal dan medan ringan yang mengutamakan efisiensi bahan bakar namun tetap lincah.
Selain meluncurkan varian terbaru, KTB juga melakukan penyegaran tampilan terhadap Colt Diesel, dengan melakukan perubahan spesifikasi pada beberapa bagian yang akan diterapkan secara bertahap pada seluruh varian sebagai bagian dari proses pengembangan produk agar performa semakin handal dan memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berkembang.
Perubahan spesifikasi ini, menurut Duljatmono selaku Marketing Director of MFTBC Marketing Division KTB, dilakukan demi performa yang lebih baik sehingga dapat mendukung bisnis konsumen dengan lebih baik lagi. “Kami berharap informasi mengenai perubahan spesifikasi ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Jika nanti ada yang melihat Si Kepala Kuning dengan front grill berwarna chrome yang berbeda dari biasanya, maka dapat dipastikan itu memang Colt Diesel produksi terbaru kami,” tandasnya.
Perubahan paling jelas terlihat pada Front Grill dan Logo Emblem “Tiga Berlian” yang berwarna chrome sehingga lebih jelas terlihat serta terkesan lebih mewah dan ekslusif. Kemudian perubahan spesifikasi pada Radio Tape yang dilengkapi penambahan fitur entertainment lainnya. Perubahan Brake Booster yang sebelumnya menggunakan Tandem Brake Booster menjadi Single Brake Booster.
Perubahan lebar kanvas/sepatu rem yang lebih lebar memberikan daya cengkram yang lebih baik pada saat pengereman. Perubahan juga dilakukan pada spek Timing Gear Case, yang sebelumnya berbahan iron casing diganti menjadi alumunium die casing yang lebih ringan sehingga meminimalisir panas serta suara berisik yang ditimbulkan.
Menurut Duljatmono, perubahan pada sistem penyaringan bahan bakar juga dilakukan agar lebih dapat beradaptasi dengan Bio-Solar. Water Separator yang awalnya bertipe kaca dan bening, diubah menjadi water separator yang dilengkapi pre-filter.
Filter utama bahan bakar juga ditingkatkan, yang awalnya filtering area 0,25 m2 menjadi filtering area 0,38 m2. Sistem penyaringan yang lebih baik ini akan memaksimalkan kinerja penyaringan bahan bakar khususnya sebagai antisipasi penerapan bahan bakar Biosolar B20.
