Jakarta, NextID – Banyak kegiatan dilakukan menyambut Hari Pendidikan Nasional setiap tanggal 2 Mei. PT Astra Honda Motor (AHM) berupaya memperkuat pendidikan karakter dengan menumbuhkan semangat team work di kalangan remaja melalui kegiatan pasanggiri atau kompetisi musik angklung antar sekolah peserta program Sekolah Satu Hati.
Kompetisi budaya bagi generasi muda pecinta seni angklung ini diikuti oleh 14 sekolah dengan mengusung tema “Pasanggiri Seni Budaya Angklung Sekolah Satu Hati.” Dengan mengusung semangat Satu Hati, sebanyak 350 siswa menunjukkan kerja sama dan kekompakannya memainkan alat musik angklung pada penyelenggaraan kompetisi yang dilaksanakan di SMA Negeri 13 Jakarta, pada Senin (2/5).
Pada kompetisi seni angklung ini, para siswa diuji keahliannya dalam menciptakan harmoni nada, keutuhan aransemen, teknik permainan angklung, penjiwaan terhadap lagu, serta penampilan dan kreativitas permainan angklung. Kriteria-kriteria tersebut menjadi dasar penilaian para juri yang terdiri dari praktisi seni angklung dari Saung Udjo, perwakilan manajemen AHM dan anak perusahaannya, yaitu PT Suryaraya Rubberindo Industries, PT Yutaka Manufacturing Indonesia, PT Showa Indonesia Manufacturing, dan PT Musashi Auto Parts Indonesia.
Adapun sekolah-sekolah yang berpartisipasi adalah SMA Negeri 13 Jakarta, SMA Negeri 18 Jakarta, SMA Negeri 40 Jakarta, SMA Negeri 41 Jakarta, SMA Negeri 72 Jakarta, SMA Negeri 75 Jakarta, SMA Negeri 80, SMA Negeri 110, SMP Hang Tuah 3 Jakarta, SMK Hang Tuah 1 Jakarta, SD negeri Sunter Agung 13 Jakarta, SMK Mitra Industri Cikarang, SD Negeri 03 Harja Mekar Cikarang, dan SD Negeri 04 Telaga Asih Cikarang.
Deputy Head of Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin mengatakan alat musik angklung baru bisa menghasilkan harmoni nada yang indah jika ada kerja sama antar pemain. Di sinilah semangat team work dan saling memahami mulai dibangun untuk menghasilkan karya bersama yang bermanfaat dan menghibur sesama.
Pasanggiri angklung merupakan salah satu upaya perusahaan untuk berkontribusi membentuk karakter kecintaan budaya di kalangan generasi muda. Angklung sebagai budaya khas nusantara memili ki nilai-nilai luhur yang dapat membentuk karakter positiif pemainnya terutama dalam hal kerjasama, ketekunan, ketelitian, dan semangat menghibur orang lain.
“Hari Pendidikan Nasional menjadi momentum yang tepat untuk menyemaikan sejak dini semangat team work dan saling memahami di kalangan remaja. Pasanggiri angklung tidak hanya jadi sarana melestarikan budaya bangsa, tapi kami juga ingin menanamkan nilai luhur lain dari seni angklung ini untuk generasi penerus bangsa,” ujarnya di sela acara.
Indonesia Pusaka
Untuk semakin menumbuhkan kebanggan pada bangsa, lagu bertema nasionalisme dan tradisional daerah dipilih untuk dilombakan dalam pasanggiri angklung ini. Lagu wajib yang dipertandingkan adalah Indonesia Pusaka ciptaan Ismail Marzuki atau Pahlawan Tanpa Tanda Jasa ciptaan Sartono. Sedangkan lagu pilihannya adalah lagu daerah yaitu Kicir-Kicir, Jali-Jali, dan Keroncong Kemayoran.
Kompetisi angklung ini memperebutkan hadiah jutaan rupiah di mana Juara I mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 2juta, Juara II mendapatkan Rp1,5 juta dan Juara III mendapatkan Rp1 juta. Sedangkan Penampilan Favorit I dan II serta Koreografi Penampilan Terfavorit, masing-masing mendapatkan Rp 500 ribu. Semua pemenang juga berhak menerima piala tetap dan piagam penghargaan.