Home / LifeStyle / Leisure / Health / Kenal Gejala Alergi pada Anak
Peserta diskusi sedang mengamati layar yang memperlihatkan simulasi gejala alergi. (NextID)

Kenal Gejala Alergi pada Anak

Jakarta, NextID – Orang tua harus mengenali gejala alergi pada anak secepatnya. Alergi membuat tumbuh kembang anak menjadi terkendala.

Berbagai gejala alergi pada anak di antaranya, pada kulit berupa bentol merah gatal, bentol merah berisi cairan, kulit kering dan gatal. Sementara itu, gejala pada saluran nafas berupa bersin-bersin diserta gatal, hidung tersumbat, ingus encer, batuk berulang, gejala asma, nafas berbunyi.

Gejala pada saluran cerna dapat berupa muntah, kolik, diare atau BAB diserta tinja berdarah.

Konsultan Alergi Imunologi Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Prof Budi Setiabudiawan, menjabarkan dalam acara Nutritalk Sarihusada “Early Life Nutrition: Dasar dan Pedoman Praktis Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak dengan Alergi Protein Susu Sapi”, di Jakarta, Kamis (24/3).

Anak-anak dengan kedua orang tua memiliki riwayat alergi memiliki risiko alergi di kemudian hari sebesar 40-60 persen. Risiko ini lebih besar lagi pada anak-anak dengan kedua orang tua yang memiliki riwayat alergi dan manifestasi sama, yaitu sebesar 60-80 persen.

Sementara anak dengan salah satu orang tua memiliki riwayat alergi akan berisiko juga mengalami alergi sebesar 20-30 persen. Jika yang memiliki riwayat alergi adalah saudaranya, maka anak berisiko 25-30 persen. Anak dengan orang tua yang tidak memiliki riwayat alergi pun masih berisiko mengalaminya 5-15 persen.

Salah satu alergi yang harus diwaspadai adalah alergi protein susu sapi, padahal susu sapi penting sebagai makanan pengganti ASI ketika usia bayi memang telah mencukupi.

“Formula dengan isolat protein kedelai dapat djadikan pilihan yang aman bagi anak dengan alergi protein susu sapi, karena dapat ditoleransi dengan baik. Di Indonesia formula kedelai merupakan asupan yang disukai karena rasanya yang enak,” kata Budi.

“Nutrisi yang diterima anak sejak dalam kandungan sampai sekitar dua tahun memiliki peran sangat besar pada kualitas tumbuh kembang anak,” kata DR. Dr. Rini Sekartini, SpA(K) Konsultan Tumbuh Kembang Anak RSCM Jakarta.

“Protein susu sapi bisa hadir dari makanan pendamping ASI atau MPASI. Anak akan bereaksi abnormal jika terjadi alergi karena interaksi antara satu atau lebih protein dengan satu atau lebih mekanisme kekebalan tubuhnya,” kata Rini. Salah satu pengganti protein susu sapi adalah dengan protein terhidrolisasi parsial.

Pada Nutritalk kali ini juga diperkenalkan Kartu Deteksi Dini UKK Alergi Imunologi yang diterbitkan oleh Ikata Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Head of Corporate Affairs Sarihusada Arif Mujahiddin mengatakan, “Kartu yang memuat nilai risiko keluarga pada ayah, ibu, dan saudara kandung ini dapat membantu orang tua untuk menghitung risiko alergi pada anak, sehingga penanganan alergi dapat dilakukan sedini mungkin dan sekomperehensif mungkin.”

Lewat Kartu Deteksi Dini ini, masyarakat juga dapat diperkenalkan tentang risiko mengenai alergi dan langkah-langkah praktis yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.

About Job Palar

Check Also

Dua Kebiasaan Sehari-hari Penyebab Besarnya Penggunaan Air dan Polusi

Jakarta, NextID – – Hari Air Sedunia baru saja dirayakan dan “menutup keran air” telah …

Leave a Reply