NextID What's Next ?
Jakarta, NextID – Banyak suplemen seperti obat kuat viagra di toko-toko. Mengonsumsi suplemen atau vitamin sudah menjadi gaya hidup masyarakat saat ini untuk menunjang kesehatan dan penampilan.
Lembaga Obat-obatan dan Makanan AS (FDA) telah menarik sekitar 400 produk suplemen dari pasaran, sebagian besar merupakan produk untuk bodybuilding (pembentukan otot), penurunan berat badan dan peningkatkan performa seksual seperti dilansir Times of India.
Hasilnya, FDA menemukan banyak suplemen dan vitamin mengandung bahan aktif seperti sildenafil (Viagra) dan sibutramine (obat penurun berat badan Meridia yang ditarik dari pasar pada 2010 karena menimbulkan risiko serangan jantung dan stroke). FDA pun telah menerima laporan suplemen yang menyebabkan gagal ginjal, pembekuan darah dalam paru-paru dan kematian.
Salahnya, banyak orang mengonsumsi suplemen tanpa resep resmi dari dokter. Padahal, kelebihan suplemen vitamin bisa menimbulkan efek samping yang dapat membahayakan kesehatan. Sejumlah pakar kesehatan menganjurkan setiap orang untuk mengonsumsi vitamin alami. Vitamin alami bisa diperoleh dari buah dan sayur ketimbang vitamin berbentuk pil atau suplemen.
Dalam beberapa pengobatan, dokter memang memberikan tablet multi vitamin dengan dosis tertentu untuk memenuhi kebutuhan tubuh karena sebagai besar vitamin atau suplemen memiliki efek samping lain. Beberapa pil vitamin dapat larut di dalam air dan melewati sistem tubuh tanpa merugikan kesehatan. Namun, ada juga vitamin yang hanya larut dalam minyak dan bertahan dalam lemak tubuh. Hal itu yang membahayakan kesehatan.
