Gameloft Luncurkan Pariwara Berbasis Demografi

Penerbit atau publisher permainan digital di sosial media dan gadget, Gameloft, meluncurkan layanan mobile advertising. Gameloft menyatakan layanan baru ini berbeda dengan layanan yang dikeluarkan oleh publisher lainnya. Gameloft menjanjikan pariwara pada game akan disuguhkan dengan tepat sasaran.

Country Manager Gameloft Indonesia Samuel Lim, ditemui saat peluncuran Gameloft Advertising Solutions di Jakarta, beberapa waktu lalu, mengatakan, iklan yang diluncurkan kali ini tersedia dalam beberapa format, yakni display, rich media dan acara-acara bersponsor.

“Kami berusaha menjangkau demografi yang luas. Dengan teknologi kami yang dibuat dan dikelolah secara in-house, kami tahu siapa yang memainkan game kami, game apa yang dimainkan, dimana dimainkan, dan waktu dimainkan,” kata Samuel.

Hingga kini, Gameloft sendiri memiliki 172 juta pemain aktif per bulannya dan memiliki inventaris 9 miliar tayangan ponsel. “Tentu saja ini aset penting bagi para pengiklan yang ingin memperkenalkan produk disini,” kata Samuel Lim.

Gameloft Indonesia sendiri menawarkan 350.000 pengguna aktif harian bagi segala usia. Dalam menampilkan iklan, Gameloft juga sangat selektif dalam memilih mitra.

Hal ini juga untuk memastikan bahwa permainan Gameloft tetap terhindar dari iklan-iklan yang tidak relevan. Keputusan ini telah membawa Gameloft menjadi penerbit mobile game nomor 1 di seluruh dunia dengan 2 juta unduhan per hari dan 171 juta pengguna aktif bulanan.

Kampanye periklanan yang disampaikan oleh Gameloft Advertising Solution juga dapat lebih disesuaikan dengan kebutuhan konsumen sekaligus memastikan tingkat visibilitas 100%.

Gameloft Advertising Solutions juga mampu mengintegrasi pelacakan independen (Sizmek, PointRoll, DoubleClick, etc.) dan pengukuran visibilitas (MOAT, Integral Ad Science) ke dalam format yang sesuai dengan standar IAB (MRAID 2.0 / VAST 2.0).

Sampai saat ini, Gameloft Advertising Solutions telah memberikan lebih dari 300 kampanye bagi merek-merek prestisius seperti FOX, Samsung, McDonald’s, Coca Cola, Kellogg’s, Unilever, Netfix, Ford, dan Air France, di lebih dari 33 negara di seluruh dunia (Amerika Utara, Amerika Latin, United Arab Emirates, Eropa , Asia, dll).