Jakarta, NextID – Video perjalanan panjang Toyota Kijang di Indonesia hasil produksi agensi SAM Creative Group Indonesia dan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) berhasil meraih penghargaan Gold Dolphin untuk kategori Video Korporasi (Corporate Videos) di ajang The Cannes Corporate Media and TV Awards yang berlangsung di Cannes – Perancis pada 13 Oktober 2016. Penghargaan diserahkan oleh Alexander V. Kammel selaku Festival Director dari The Cannes Corporate Media and TV Awards dan diterima oleh Direktur SAM CGI Prasetyo Hermanto serta Wakil Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono.
“Kami sangat senang video perjalanan panjang Toyota Kijang dapat meraih penghargaan Gold Dolphin di Cannes Corporate Media and TV Awards yang bergengsi. Sekaligus kami mengucapkan selamat kepada SAM Creative Group Indonesia yang telah membuktikan bahwa industri kreatif Indonesia mampu bersaing di level internasional,” ujar Wakil Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono setelah menerima Gold Dolphin, dalam siaran pers, Selasa (18/10).
The Cannes Corporate Media and TV Awards adalah festival internasional bagi film korporasi, media online, dan produksi TV. Ajang ini berlangsung sejak tahun 2010 dan diselenggarakan oleh Film Service International. Peserta berasal dari seluruh dunia dan tahun ini sekitar 989 video bersaing dalam di ajang tersebut.
Video bertajuk “Toyota Kijang, Inspirasi dari Indonesia untuk Dunia” diproduksi sebagai bagian dari perayaan peluncuran the All New Kijang Innova yang merupakan generasi ke-6 dari mobil legendaris Indonesia, Kijang. Alur cerita dari video dimaksudkan untuk merepresentasikan sejarah panjang dan tantangan serta kesempatan yang dihadapi Toyota Indonesia dalam mengembangkan model Kijang dengan kualitas global baik untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun ekspor.
Diawali dengan produksi dan penjualan perdana di tahun 1977, generasi pertama Kijang atau yang lebih dikenal dengan nama “Kijang Doyok” memiliki kandungan lokal 19 persen dan bentuk badan kotak sederhana guna memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia akan kendaraan multiguna yang mampu untuk memenuhi kebutuhan komersial dan keluarga. Pada saat itu, Kijang Buaya diproduksi di Pabrik Sunter, Jakarta Utara.
Secara bertahap, Toyota Indonesia berupaya untuk meningkatkan kandungan lokal dan mengikutsertakan semakin banyak pemasok lokal sehingga model Kijang benar-benar dapat memenuhi komitmen Toyota Indonesia untuk selalu dapat memberikan kontribusi pada industri otomotif Indonesia. Kini, model Kijang bernama “The All New Kijang Innova” memiliki kandungan lokal sebesar 85 persen dengan jumlah pemasok lokal lapis pertama sebanyak 96 perusahaan dari total 139 perusahaan pemasok lokal lapis pertama yang terlibat dalam kegiatan produksi di TMMIN.Investasi yang ditanamkan oleh Toyota Indonesia untuk memperkenalkan The All New Kijang Innova mencapai 4,9 trilyun rupiah.
Pengembangan model Kijang dari tahap awal hingga akhir sejak generasi pertama selalu melibatkan puluhan insiyur lokal. Para insinyur lokal ini menerjemahkan keinginan konsumen Indonesia bersama koleganya di Jepang agar tiap-tiap generasi Kijang yang dipasarkan benar-benar mencerminkan dan memenuhi kebutuhan serta preferensi konsumen Indonesia. Ini karena Indonesia merupakan prioritas utama dalam pengembangan model Kijang.
“Sejak generasi pertama, Kijang didesain dan dikembangkan dengan mengacu pada kondisi dan kebutuhan konsumen Indonesia. Toyota melibatkan puluhan insiyur lokal dalam setiap pengembangan Kijang mulai dari pembuatan desain hingga pengujian di berbagai kondisi jalan di Indonesia. Produk ini bukan hanya mencerminkan selera konsumen tanah air namun sejatinya Kijang menjadi produk kebanggaan hasil karya anak bangsa dengan kualitas global,” ungkap Warih.
The All New Kijang Innova diproduksi lengkap di fasilitas manufaktur TMMIN Karawang 1 Plant dan mesin berbahan bakar bensinnya, bernama TR-K, di produksi di Sunter 1 dan Sunter 2 Plant. Secara keseluruhan, fasilitas manufaktur TMMIN terdiri dari 5 pabrik yang memproduksi 7 model kendaraan utuh (Kijang Innova, Fortuner, Etios Valco, Yaris, Vios, Limo, dan Etios) dan 2 tipe mesin berbahan bakar bensin dan ethanol (TR-K dan R-NR). Sebanyak 9.500 karyawan terlibat dalam kegiatan produksi di fasilitas-fasilitas ini. Sementara itu, volume produksi Kijang beranjak dari 2.000 unit di tahun 1977 menjadi rata-rata 60.000 unit dalam 5 tahun terakhir.
“Video Toyota Kijang merupakan rekam jejak komitmen kami untuk terus-menerus berupaya memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia, serta untuk berkontribusi pada pembangunan industri otomotif Indonesia, yaitu dengan semangat untuk meningkatkan investasi, fasilitas produksi, kualitas produk, kandungan lokal dan keterlibatan pemasok lokal, serta kemampuan sumber daya manusia,” tutup Warih Andang Tjahjono.