Home / LifeStyle / Leisure / Art / Mencari Senjata Pembasmi Vampir  
The Strain

Mencari Senjata Pembasmi Vampir  

Bersiaplah! Serial The Strain musim terbaru akan hadir di layar kaca Anda dengan membawa cerita yang lebih menyeramkan, menakutkan dan lebih banyak pembunuhan vampir akan tayang perdana dan eksklusif mulai Kamis, 14 April – 7 Juli jam 21.00 WIB di saluran satu–satunya yang menayangkan film horor thriller Asia dan Hollywood favorit Anda, Thrill.

Pada musim terbaru kali ini The Strain lebih menitikberatkan pada misi Ephraim Goodweather dalam menciptakan senjata biologis pembasmi vampir untuk menghancurkan makhluk vampir dan The Master.  Sementara itu, Abraham Setrakian melakukan pencarian sebuah buku yang berisi tentang rahasia untuk mengakhiri para manusia yang sudah terinfeksi.

“Pada episode pertama musim terbaru ini, Nora dan saya melakukan hal yang sangat amat dipertanyakan yang bertujuan untuk menciptakan senjata biologis pembasmi vampir” kata Corey Stoll dalam sebuah wawancara. Corey Stoll juga bermain di beberapa film seperti Ant-Man, CSI, Black Mass, Midnight in Paris dan masih banyak lagi.

Ephraim masih menjadi pria yang paling dicari. Ia menyukur rambutnya dan melakukan perjalanan rahasia ke Washington D.C. untuk mendapatkan senjata buatannya. Menjadi hal yang menarik bagi fans The Strain karena Corey Stoll tidak lagi menggunakan wig di The Strain S2. Tampilan barunya yang tanpa rambut tersebut juga menjadi topik pembicaraan para fans hingga wawancara jurnalis.

Pembuat film ini Guillermo del Toro dan produser eksekutif Carlton Cuse telah menyatakan The Strain adalah sebuah konsep serial TV thriller berkelas tinggi yang pada musim pertama menceritakan kisah Dr. Ephraim Goodweather (Corey Stoll), kepala Pusat Pengendalian Penyakit di New York City dan Nora Martinez (Maestro) yang menemukan wabah vampir mematikan dan menyebar di kota New York.

Untuk mencari pengobatan, seorang pensiunan tua pemburu vampir, Abraham Setrakian (David Bradley) dan si pembasmi tikus, Vasiliy Fet (Kevin Durand), bergabung dalam melawan iblis kuno jahat tersebut. Mereka semua bekerja sama untuk menyelamatkan dunia dari The Master dan para antek – anteknya, termasuk Thomas Eichorst (Richard Sammel).

Serial ini hampir sebagian besar pengerjaan mulai dari visual efek, set utama hingga efek riasnya didesain sendiri oleh sang sutradara dimana vampir The Strain lebih terlihat darker, buas, sadis serta menakutkan.

“Ide tentang vampir yang menjadi makhluk buas berarti mereka bisa menjadi kejam. Itulah kenapa, diawal serial, saya menampilkan sesosok vampir minum darah manusia seperti halnya kita sedang minum jus, dan kemudian kita membuang darah manusia itu layaknya kita membuang jus itu. Saya ingin mempertunjukkan bahwa vampir dapat menghancurkan manusia dan meninggalkannya. Ini adalah momen paling penting dimana kita akan berkata, ‘Baiklah, pria ini sedang tidak bercanda’,” kata Guillermo del Toro.

Antusias para fans serial TV “The Strain” juga membawa Guillermo del Toro untuk menyiapkan musim ketiga dan keempat yang lebih menarik.

About Job Palar

Check Also

Bersama Grand Vitara, Liburan Lebaran Menjadi Stylish

Jakarta, NextID -Jelang libur lebaran tahun ini, diperkirakan tradisi mudik ke kampung halaman akan tetap …

Leave a Reply