Jakarta, NextID – Dyandra Promosindo sejak jauh hari menargetkan 380.000 pengunjung di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2016 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 7-17 April. Pencapaiannya sudah di depan mata karena sampai hari ke-7 saja pada Kamis (14/4) sudah tercatat 295.803 orang. Tiga hari sisa hingga Minggu (17/4) diprediksi menjadi puncak kepadatan pengunjung sekaligus potensi mencatatkan rekor baru dalam 24 tahun sejarah pameran otomotif terbesar Indonesia ini.
Tahun lalu IIMS mendapuk 359.374 pengunjung. Edisi 2014 terbesar sejauh ini dengan jumlah 380.000 dan angka inilah yang menjadi target realistis untuk edisi 2016 yang kali pertama berlangsung pada April atau semester I dan jadwal penyelenggaraannya hanya berselisih 7 bulan dari IIMS 2015.
“Alhamdulillah, mencermati situasi hari per hari sepertinya memang bisa melampaui target. Insya Allah tercapai pada hari penutupan nanti,” ujar Direktur Dyandra Promosindo Hendra Noor Saleh.
Pencapaian saat ini menurutnya tak lepas dari konsep baru The Essence of Motor Show yang diusung sejak tahun lalu dan pada tahun ini sudah terlihat hasilnya. Konsep ini menjadikan IIMS tak lagi hanya soal promosi dan penjualan mobil seperti sebelumnya, tapi juga sudah merambah dunia sepeda motor, sosial budaya otomotif, edukasi, gaya hidup, modifikasi, dan industri lokal.
Menurut Hendra, intinya semua elemen otomotif disatukan dalam satu ruang dan momentum yang selanjutnya dikemas dengan atmosfer entertaintment. Itu sebabnya sejak tahun lalu puluhan acara pendukung dikreasi memeriahkan IIMS, melengkapi puluhan APM mobil dan motor yang menjadi menu utama pameran.
Penilaian tersebut berdasarkan antusiasme yang menonjol pada acara-acara pendukung yang digelar seperti IIMS Military Zone, Movie Cars, Parade Test Drive dan Test Ride serta berbagai kompetisi motosport. Begitu pula program baru tahun ini, Road Safety for Children, yang diselenggarakan bersama Korlantas Polri, Federasi Otomotif Internasional (FIA) dan PP IMI (Ikatan Motor Indonesia). Program edukasi berlalulintas untuk anak ini terbilang sukses dari segi peserta dan pelaksanaannya. Hingga hari ke-7 sudah tercatat 2000-an SIM A yang dikeluarkan Korlantas Polri untuk anak-anak yang asyik bermain di taman lalulintas ini namun sesungguhnya tengah dibentuk karakternya agar patuh pada peraturan, demi diri sendiri maupun orang lain.
Luar biasa, sebab target sebelumnya hanya 1500 SIM A selama 11 hari penyelenggaraan. Meski sudah jauh melebihi target, program ini terus bergulir hingga hari penutupan mengingat pentingnya kampanye keselamatan berlalulintas itu ditanamkan sejak dini. Terlebih jika dikaitkan dengan angka kecelakaan di jalan raya yang masih tinggi dan penyebab terbesarnya adalah human error atau kesalahan pengemudinya.
“Itu salah satu contoh turunan konsep The Essence of Motor Show tadi. Pastinya berkorelasi langsung dengan tingkat pengunjung karena tak mungkin anak datang sendirian. Minimal bersama orang tua, belum lagi tambah saudara atau pengasuhnya,” tukas Hendra.
“Tahun lalu IIMS 2015 membukukan total transaki Rp 1,6 triliun. Tahun ini dipancang target Rp 2 triliun,” imbuhnya.
IIMS Drift War IV
Aroma motosport pada akhir pekan ini semakin kental. Kompetisi offroad yang dibawa ke tengah kota lewat Rock Crawling Warfare memasuki babak-babak menegangkan setelah sesi pendahuluan pekan lalu. Sesi Sabtu dan Minggu ini menjadi penentuan siapa jawaranya setelah lima tahun tak ada kompetisi Rock Crawling di Indonesia.
“Peserta yang minggu lalu punya penalti tinggi atau rendah sama-sama terbebani mental. Pasti berpengaruh saat mereka harus melalui berbagai handycap di lintasan.Yang penaltinya paling kecil, itulah terbaik. Seperti minggu lalu, semoga sesi kali ini juga bisa memberi hiburan tersendiri buat pengunjung IIMS 2016,” sebut Reza Sanusi yang menanggungjawabi ajang ini.
Dari kancah Pertamax IIMS Drift War IV, kali ini muncul wacana baru agar action para drifter semakin spektakular. Lintasan berkarakter highspeed sehingga mobil bisa digeber sampai gigi 3 dengan kecepatan bisa mencapai 100 km/jam. Pada sesi tandem battle, mobil di depan harus berusaha menjauh dari mobil di belakangnya sementara yang di belakang wajib bermanuver sedekat mungkin dengan drifter di depannya. Berlangsung dua heat dan di balik, yang tadinya di depan jadi di belakang sehingga kesempatan keduanya adil.
Khusus pada sesi kualifikasi, seluruh drifter dituntut aksi individu di atas lintasan dengan memperhatikan 3 kriteria dalam perebutan poin tertinggi dari 4 juri internasional (3 dari Jepang + 1 dari Malaysia). Ketiga kriteria tersebut adalah Line (jalur pengambilan), Style (keindahan meliukkan mobilnya termasuk unsur kecepatan) & Angle (sudut pengambilan). Masing-masing unsur tersebut akan diganjar porsi objektifitas penilaian 10%, 5% & 10% dari masing-masing juri tersebut.
Hal baru lainnya adalah kemasan entertainment di tikungan-tikungan tertentu dan di depan 2 grandstand berbentuk “L” buat penonton. Area itu didesain khusus bentuk tikungannya sehingga memacu drifter untuk menekuk maksimal mobilnya dan memaksa ban kerja keras digerus aspal yang memunculkan asap tebal dan suara decitan besar saat terjadi traksi ban dengan lintasan. Inilah yang disebut Japanese Style di arena drifting karena masing-masing negara punya gaya tersendiri, termasuk Indonesia. Gaya Jepang digunakan tak lain berkat sentuhan 100% teknis juri Jepang pada pembuatan disain layout lintasan. Dengan begitu, bobot kompetisi dan aspek hiburannya sama-sama tinggi.
“Akan sangat berbeda dengan yang selama ini kita jalankan. Babak kualifikasi berlangsung Jumat (15/4) dan final pada Sabtu (16/4). Kalaupun hujan, lomba terus digeber sepanjang unsur safety-nya terpenuhi,” kata Amroe Wahyudi, Pimpinan Lomba.