Jakarta, NextID – Ajang Shell Eco-Marathon Asia 2016 yang akan diselenggarakan di Manila, Filipina, akan diikuti sembilan mobil mahasiswa dari Indonesia. “Ke sembilan mobil tersebut sudah lulus uji teknik dan siap berlomba untuk mendapatkan tempat terbaik di ajang tersebut,” kata General Manager External Relations PT Shell Indonesia, Haviez Gautama di Jakarta.
Menurut dia, seluruh mobil yang mengikuti kompetisi Shell Eco-marathon Asia 2016 di Manila harus mendapatkan stiker uji inspeksi teknis untuk bisa ikut dalam kompetisi di trek jalan raya. Stiker ini menandakan bahwa mobil telah lolos inspeksi teknis, termasuk diantaranya aspek keselamatan untuk bisa mengakses trek yang digunakan pada Shell Eco-marathon Asia 2016. “Yang datang ke ajang ini sebenarnya 20 mobil dari tim mahasiswa, tetapi yang lolos uji teknis hanya sembilan mobil,” tuturnya.
Ketika disinggung siapa saja yang mewakili Indonesia, menurut Haviez, diantaranya adalah Tim Apatte 62 yang berasal dari Universitas Brawijaya, Team 2 dari ITS, Tim Bengawan 1 dan Bengawan 2 dari Universitas Sebelas Maret Solo, Tim Nakoela dari Universitas Indonesia, dan Tim Rakata dari Institut Teknologi Bandung. Tiga tim terakhir adalah Dubalang Tim Unand, Tim Cakrawala Urban EV, dan Tim Nogogeni ITS Tim1.
“Kami berharap seluruh tim mahasiswa Indonesia bisa menyelesaikan semua aspek uji inspeksi teknis serta bisa mendapatkan putaran penuh di trek yang hasilnya valid dan dapat dihitung untuk mengetahui konsumsi sumber energi yang digunakan,” kata Haviez.
Disebutkan, Tim Nakoela dan Tim Batavia Generation akan bertanding di kelas Prototype dengan menggunakan gasoline (bensin) sebagai sumber energinya. Sedangkan Tim Rakata dari ITB Bandung bertanding di kategori Prototype dengan sumber energi alternatif ethanol. sementara itu, tim ITB lainnya, yakni Cikal Ethanol akan bertanding di kategori UrbanConcept dengan sumber energi yang sama yaitu etanol.(Satoto Budi/Ant)