Jakarta,NextID – Selain menampilkan berbagai desain kreatif dari industri mebel Indonesia, Pameran Indonesia International Furniture Expo 2016 juga menghadirkan beragam kerajinan unik. Salah satunya jam tangan yang terbuat dari kayu mapel dan sonokeling.
Pameran bertajuk “The Essence of Infinite Innovation” ini memang mengangkat inovasi dan kreativitas dalam industri mebel dan kerajinan yang menghasilkan karya-karya kreatif dengan inspirasi budaya lokal serta dapat menyesuaikan selera pasar dalam maupun luar negeri.
Pameran ini sendiri diprakarsai Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI) bekerjasama dengan PT. Dyandra Promosindo, serta didukung oleh empat Kementerian yaitu Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, serta Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Pameran ini akan berlangsung selama empat hari mulai 11 – 14 Maret 2016 di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran, Jakarta.
Jam tangan dari kayu mapel dan sonokeling ini memang memang menarik perhatian para buyer dari dalam dan luar negeri. Jam karya Ilham Pinastiko dari Palanusantara Merah ini dipamerkan bersama dengan karya gabungan para desainer muda yang tergabung dalam Indonesia Desainer. Indonesia Desainer merupakan komunitas desainer muda yang memang mencoba untuk mengembangkan desain-desain paling mutakhir.
“Kami menerima banyak permintaan kerja sama pembelian untuk produk-produk yang dipamerkan Indonesia Desainer, salah satunya jam tangan kayu ini,”kata Amelia yang bertugas memberikan keterangan di booth ini. Jam kayu ini secara produksi berkisar Rp 950.000, namun untuk ekspor harganya bisa sekitar Rp 1,3 juta.
Produk mebel dari rotan karya Raynanda Yulisheila yang diberi judul The Elephant juga banyak ditanya para buyer lokal dan internasional. Produk rotan Indonesia memang dikenal produk ramah lingkungan dan memiliki keunikan tersendiri yang dihasilkan oleh tangan-tangan terampil.
Produk mebel dan kerajinan berbahan baku rotan menjadi produk mewah dan icon di kawasan Eropa, Amerika dan kawasan Asia-Afrika lainnya di mana masyarakat kelas menengah atas di sana cenderung mengisi rumahnya dengan mebel dan kerajinan berbahan natural rotan.