Bahaya Rokok Elektrik

Banyak orang beralasan rokok elektrik jauh lebih aman dibanding rokok tembakau biasa lantaran rokok elektrik tidak mengeluarkan asap. Namun para ilmuwan justru mengatakan rokok elektrik lebih berbahaya dibanding rokok tembakau karena rokok elektrik mengandung nikotin cair.

The New York Times menyebutkan nikotin cair memiliki sifat neurotoksin yang sangat berbahaya. Selain itu, kasus keracunan nikotin cair meningkat 300 persen sejak 2012 atau menjadi 1.851 kasus pada 2013. Diprediksi, angka itu akan meningkat hingga 2 kali lipat pada tahun ini. Ironisnya, korban justru lebih banyak diderita oleh anak-anak di bawah usia 4 tahun. Mereka mengalami muntah dan kejang setelah terpapar nikotin cair baik secara oral maupun kulit.

Sementara itu, Minneapolis Star Tribune mencatat, anak-anak sering terkecoh karena botol nikotin cair yang disertai gambar-gambar perasa, termasuk cokelat. Bahkan para remaja, seperti ditulis Foxnews Insider, mencampurkannya dengan minuman berenergi. “Nikotin cair adalah salah satu racun paling kuat yang tersedia secara alami. Satu sendok makan bisa membunuh satu orang dewasa,” kata Direktur California Poison Control System, Lee Cantrell seperti dilansir Foxnews Insider, Senin (5/5)

The Times pun menuding kemasan botol nikotin cair yang dapat diisi ulang menjadi penyebab meningkatnya kasus keracunan. Dulu rokok elektrik hanya menggunakan isi sekali pakai. Namun kini ada juga isi ulang berupa campuran nikotin, perasa dan pelarut. Kebanyakan isi ulang rokok elektrik memiliki kadar nikotin 1,8 persen hingga 2,4 persen sehingga tidak mematikan. Namun cairan serupa dengan kadar 7,2 persen mudah ditemukan di Internet, bahkan sebuah perusahaan bisa menjualnya hingga 2 juta liter nikotin cair di Amerika Serikat pada tahun ini