Indonesia menyimpan sejuta tumbuhan herbal yang berfungsi sebagai jamu dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Salah satu jamu tradisional yang rutin dikonsumsi masyarakat adalah temulawak (Curcuma xanthorrhiza). Temulawak telah turun temurun menjadi obat tradisional di Indonesia. Tanaman temulawak hanya ada di Indonesia. Tanaman itu banyak ditemukan di Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku Selatan.
Ada banyak data dan literatur yang menunjukkan bahwa kunyit dan temulawak berpotensi besar sebagai anti-inflamasi, antivirus, anti-imunodefisiensi, antibakteri, antijamur, anti-oksidan, antikarsinogenik, dan anti-infeksi. Kurkumin merupakan salah satu produk senyawa metabolit sekunder dari tanaman kunyit dan temulawak. Secara tradisional, kurkumin dapat mengobati luka, menghilangkan rasa nyeri dan artritis. Kini para ahli menemukan bahwa kurkumin juga bisa mengobati kanker.
Obat Hepatitis
Dokter spesialis penyakit dalam dari Divisi Hepatologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM Irsan Hasan mengatakan temulawak bisa memberikan proteksi kepada organ hati sehingga baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit. “Temulawak bisa membantu memperlambat atau bahkan menghentikan proses perkembangan penyakit hepatitis tetapi virus hepatitis tetap harus diobati,” katanya.
Hal senada dikatakan Spesialis Temulawak dan Staf Senior Penyakit dalam Fakultas Kedokteran UNAIR RSU Dr Soetomo, Surabaya. dr Pangestu Adi. Pangestu mengatakan khasiat temulawak terletak pada zat yang terkandung di dalamnya yaitu zat warna kuning atau kurkumin, dan rhizomanya (bagian bawah batang). Kandungan kurkumin memiliki beragam efek seperti analgesik, antioksidan, dan antiinflamasi. Karena itu, temulawak bisa digunakan untuk mengobati liver. “Temulawak bisa mengatasi penyakit hati yang tingkat SGPT dan SGOTnya lebih dari normal selama enam bulan lebih. Selain itu, juga penyakit hati yang terkait virus B, C, atau B dan C,” katanya.
Obat Kanker
Konsultan Medik Onkologi Mayo Clinic, Timothy Moynihan, MD mengatakan temu lawak memiliki anti-oksidan pada kurkumin yang mampu mengurangi inflamasi dan pembengkakan.
Penelitian juga menunjukkan, anti-oksidan pada kunyit dapat melindungi lemak, hemoglobin, dan DNA dari serangan radikal bebas. Zat anti kanker pada kunyit juga memiliki tosisitas selektif yang dapat menghancurkan sel kanker tanpa merusak jaringan normal sehingga dapat meminimalkan efek samping. Studi laboratorium dan hewan percobaan menunjukkan, kurkumin mampu memperlambat penyebaran kanker dan pertumbuhan sel tumor dalam pembuluh darah. Berbagai riset di laboratorium menunjukkan, kurkumin efektif untuk mencegah kanker kolon, prostat, dan kanker payudara. “Kurkumin terbukti menyebabkan sel kanker mati,” katanya.
Meski demikian, kata Moynihan, studi yang ada saat ini masih pada tahap awal sehingga para ahli belum merekomendasikan obat herbal dalam terapi atau pencegahan kanker.
Obat Nafsu Makan
Saat anak tidak doyan makan, banyak orang tua yang memberinya ‘cekokan’ dari sari temulawak. Sebab temulawak memiliki khasiat meningkatkan nafsu makan. Tak hanya itu, temulawak juga bisa mengatasi penyakit hati kronis atau liver.