Sebelum dilantik menjadi presiden ketujuh Republik Indonesia, Joko Widodo mengungkapkan salah satu minuman favoritnya setiap pagi adalah jamu. Salah satu bahan racikan di dalamnya adalah temulawak. Beberapa waktu yang lalu, Jokowi juga pernah mengatakan dirinya sudah 14 tahun mengonsumsi kacang hijau tumbuk yang diberi seduhan temulawak dan madu. “Minumnya jamu, sekarang tambah kunir. Temulawak jahe sekarang tambahi kunir,” kata Jokowi dalam jumpa pers di tempat tinggal sementaranya di Jalan Taman Suropati, nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Tak hanya presiden, Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (K), juga sering mengkonsumsi temulawak untuk menunjang kesehatannya. Nila mengatakan temulawak punya banyak khasiat, salah satunya untuk menjaga tubuh agar tidak sakit liver. “Itu (untuk) liver ya. Kalau kita terlalu lelah mungkin saya rasa ada baiknya minum,” katanya
Nila lebih memilih mengkonsumsi jamu dalam bentuk kapsul karena kesibukannya sebagai Menkes RI tidak memiliki waktu untuk merebus jamu. “Saya mengonsumsi jamu dalam bentuk kapsul, pagi dan sore hari. Masing-masing 1. Kalau harus digodok dulu, waktunya yang terganggu,” katanya.
Indonesia menyimpan sejuta tumbuhan herbal yang berfungsi sebagai jamu dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Salah satu jamu tradisional yang rutin dikonsumsi masyarakat adalah temulawak (Curcuma xanthorrhiza). Temulawak telah turun temurun menjadi obat tradisional di Indonesia. Tanaman temulawak hanya ada di Indonesia. Tanaman itu banyak ditemukan di Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku Selatan.
Ada banyak data dan literatur yang menunjukkan bahwa kunyit dan temulawak berpotensi besar sebagai anti-inflamasi, antivirus, anti-imunodefisiensi, antibakteri, antijamur, anti-oksidan, antikarsinogenik, dan anti-infeksi. Kurkumin merupakan salah satu produk senyawa metabolit sekunder dari tanaman kunyit dan temulawak. Secara tradisional, kurkumin dapat mengobati luka, menghilangkan rasa nyeri dan artritis. Kini para ahli menemukan bahwa kurkumin juga bisa mengobati kanker.
Obat Hepatitis
Dokter spesialis penyakit dalam dari Divisi Hepatologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM Irsan Hasan mengatakan temulawak bisa memberikan proteksi kepada organ hati sehingga baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit. “Temulawak bisa membantu memperlambat atau bahkan menghentikan proses perkembangan penyakit hepatitis tetapi virus hepatitis tetap harus diobati,” katanya.
Hal senada dikatakan Spesialis Temulawak dan Staf Senior Penyakit dalam Fakultas Kedokteran UNAIR RSU Dr Soetomo, Surabaya. dr Pangestu Adi. Pangestu mengatakan khasiat temulawak terletak pada zat yang terkandung di dalamnya yaitu zat warna kuning atau kurkumin, dan rhizomanya (bagian bawah batang). Kandungan kurkumin memiliki beragam efek seperti analgesik, antioksidan, dan antiinflamasi. Karena itu, temulawak bisa digunakan untuk mengobati liver. “Temulawak bisa mengatasi penyakit hati yang tingkat SGPT dan SGOTnya lebih dari normal selama enam bulan lebih. Selain itu, juga penyakit hati yang terkait virus B, C, atau B dan C,” katanya.