Bisnis makanan dan minuman telah mengalami ledakan beberapa tahun terakhir. Jika saat krisis moneter tahun 1998, kita mengenal istilah “kafe tenda” yang menjamur di mana-mana karena didirikan oleh para korban PHK perusahaan baik di lapangan di lokasi elit maupun di perumahan-perumahan warga.
Saat ini perkembangan bisnis kuliner memberi posisi yang sangat unik bagi perkembangan wilayah. Banyak lokasi makan yang malah menjadi sebuah ikon wisata, seperti Blok S di Jakarta Selatan, atau wilayah Dago Pakar di Bandung.
Sifatnya yang ikonik ini pun berusaha diambil oleh banyak mal, baik mal baru maupun mal yang telah memiliki nama, agar pengunjung mengingat mall tersebut saat menandai restoran yang akan dikunjungi.
Salah satu mal “legendaris” di Jakarta, Pondok Indah Mall, mendirikan “sayap” khusus dengan tinggi tiga lantai hanya untuk makanan dan minuman. Lokasi dengan nama Street Gallery ini didirikan Pondok Indah Mall (PIM) dengan menyajikan beragam menu makanan dan minuman dari menu masakan nusantara, Meksiko, Italia, es krim, hingga kafe-kafe terkenal seperti Starbuck.
Lewat Street Gallery, PIM yang akan berulang tahun ke-24 memberi persepsi tersendiri bagi pengunjungnya. Meskipun di dua gedung PIM juga tersedia banyak sekali restoran dengan keunikan menunya, tetap saja Street Gallery memberikan suasana berbeda saat pengunjung makan dan minum. Berbeda karena pengunjung datang kebanyakan memang “hanya untuk makan atau minum”.
Seperti yang dikatakan Didi, Store Manager Fiddleheads,”Pengunjung merasa lebih nyaman makan di sini, karena suasana dan kondisinya memang untuk makan dan minum, tidak ada suasana berbelanja barang. Kita pun berusaha mengundang yang lagi belanja buat makan minum di sini.”
General Manager Pondok Indah Mall Eka Dewanto mengatakan, “Street Gallery adalah area yang khusus menyediakan tenant makanan dan minuman, dengan konsep gaya hidup terkini. Kami berharap, masyarakat bisa mendapatkan beragam menu pilihan yang dapat menjadi bagian dari gaya hidup dan dinikmati bersama keluarga”.
Apresiasi Publik
Hal yang sama juga dikembangkan oleh mal yang baru berdiri di Bekasi, Summarecon Mall. Selain gedung terdiri dari beberapa lantai, Summarecon Mall juga membuat lokasi khusus tenant makanan dan minuman yang terpisah dari mall induk bernama Downtown Walk.
Downtown Walk terdiri dari bangunan-bangunan terpisah dengan dua lantai saja tingginya, namun banyak bangku disediakan di antara tenant-tenant makanan.
Uniknya, Downtown Walk justru menawarkan hiburan terkonsentrasi sambil pengunjung makan dan minum, dengan menyediakan panggung musik di tengah lokasi. Panggung musik ini malah menjadi tempat pengelola mall menghadirkan berbagai acara unik.
“Lokasi dan suasananya nyaman dan enak. Nggak kaku. Cocok dengan acara kami yang memang memberi apresiasi balik ke publik,” kata Marketing & Promotion Manager 96.7 Hitz FM Ondry Widyatmoko.
Saat yang bersamaan, artis Teza Sumendra sedang beraksi di panggung. Pengunjung ada yang berdiri di depan panggung, namun lebih banyak yang tetap duduk menikmati aksi Teza sekaligus suguhan di meja.