Home / LifeStyle / Leisure / Health / Drugs & Desease / Tolak Alzheimer Melawan Pikun
Relawan Alzheimer berkampanye di Monas, Jakarta, Minggu (27/9)

Tolak Alzheimer Melawan Pikun

Penelitian terbaru World Alzheimer’s Disease menunjukan jumlah penderita Alzheimer di Indonesia terus meningkat 20 persen dari 1 juta orang menjadi 1,2 juta orang. Bahkan, Alzheimer’s Indonesia mendapatkan laporan adanya (suspect) penderita Alzheimer termuda di Indonesia berusia 22 tahun.

Executive Director Alzheimer’s Indonesia DY Suharya, menjelaskan semenjak gerakan peduli Alzheimer bergulir 2013 lalu masyarakat mulai sadar akan gejala-gejala penyakit yang juga dikenal sebagai Demensia atau pikun. Masyarakat yang awalnya menganggap penyakit Alzheimer itu merupakan hal yang wajar karena faktor resiko usia lanjut kini mulai aktif mencari informasi mengenai pencegahan dan tindakan pengurangan risiko Alzheimer.

“Dalam tiga tahun terakhir masyarakat mulai sadar bahwa gejala-gejala Alzheimer bisa tampak sewaktu usia muda. Bahkan kami mendapatkan laporan bahwa Alzheimer telah menyerang anak muda berusia 22 tahun di Jawa Barat,” kata DY Suharya di Monas, Jakarta, Minggu (27/9).

Menurut Suharya, meningkatnya penderita Alzheimer Indonesia juga meningkatkan kerugian ekonomi keluarga penderita Alzheimer dari US$1,7 miliar menjadi US$ 2 Miliar per tahun. Kerugian ekonomi yang timbul karena hilangnya penghasilan bagi Orang Dengan Demensia (ODD), biaya yang dikeluarkan untuk mengurus ODD serta biaya obat-obatan yang harus dikeluarkan.

“Apabila pendampingnya adalah anggota keluarganya maka kerugian ekonomi yang timbul adalah hilangnya penghasilan dari anggota keluarga yang berubah fungsi dari pekerja menjadi caregiver.” Katanya.

Menteri Kesehatan, Prof. Dr. Nila F. Moeloek SpM (K) menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mensosialisasikan penyakit Alzheimer dari hulu hingga hilir. Di sisi hulu Pemerintah telah menandatangani Rencana Aksi Nasional Pencegahan Demensia (National Dementia Plan) yang akan segera diluncurkan serta memberikan penekanan pada long term prevention (mempersiapkan lansia sehat serta mencegah Alzheimer sedini mungkin).

Ada 20 negara di dunia yang sudah memiliki National Dementia Plan, diharapkan Indonesia menjadi Negara ke-21 yang meluncurkannya dalam waktu dekat. Sementara di sisi hilir pemerintah akan menganjurkan masyarakat untuk hidup sehat dan seimbang dengan mengurangi merokok, alkohol, mengimplementasikan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) serta mengaktifkan berbagai program olahraga di masyarakat secara regular.

“Kami ingin menjaga masyarakat agar tetap sehat dan menangani dari sisi hulu maupun hilir bukan hanya untuk penyakit Alzheimer tapi seluruh penyakit di Indonesia,” katanya.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan Pemprov DKIJakarta akan berusaha sekuat mungkin untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota ramah Demensia dan lansia. Menurutnya, para lansia dapat memanfaatkan berbagai ruang publik untuk beraktifitas sehingga secara tidak langsung dapat menurunkan potensi terserang Alzheimer.

“Para lansia dapat memanfaatkan berbagai fasilitas ruang publik yang telah didirikan seperti taman lansia serta ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) sehingga kualitas hidup para lansia dapat terus terjaga. Pemprov DKI Jakarta juga mengadakan poco-poco setiap Jumat pagi untuk mencegah kepikunan di lingkungan PNS,” katanya.

About Job Palar

Check Also

Orang Tua Perlu Selektif Memilih Popok untuk Cegah Ruam

Jakarta, TheNext – Dokter spesialis anak dari RS Pondok Indah Bintaro Jaya, Dr. Nitish Basant …

Leave a Reply