Sushi Tei dan Sushi Kiosk meluncurkan gerakan “One Million Cranes for A Better Future”, sebuah kegiatan kreatif melipat origami bangau untuk didonasikan kepada anak dengan kanker di Indonesia. Acara itu dihadiri oleh General Manager Sushi Kiosk Henky Pho, Marketing Manager Sushi Tei Indonesia Vera Kusliawan dan Ira Soelistyo, Founder Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia.
Marketing Manager Sushi Tei Indonesia Vera Kusliawan mengatakan gerakan “One Million Cranes for A Better Future” terinspirasi dari legenda Jepang. Konon ada seseorang yang berupaya melipat seribu origami berbentuk bangau hingga akhirnya permohonannya terkabul dan mendapatkan keberuntungan, umur panjang atau kesembuhan dari penyakit tersebut. “Legenda ini sangat populer di Jepang dan seluruh dunia karena memberikan semangat yang positif akan sebuah harapan kesembuhan dan mengandung unsur kreatifitas,” katanya dalam siaran pers, Senin (3/8).
Vera mengatakan anak-anak senang membuat origami sekaligus memancing ide kreativitas mereka. Karena itu, kami memberikan kesempatan kepada seluruh pelanggan Sushi Tei dan Sushi Kiosk baik anak-anak, maupun orang dewasa untuk melipat origami berbentuk bangau. “Setiap origami bangau yang dihasilkan pengunjung akan dihitung senilai Rp. 100 dan akan didonasikan kepada Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI). Sambil menikmati menu sushi, anak-anak bisa sambil bermain sekaligus ikut diajak peduli pada sesama,” katanya.
Founder Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia Ira Soelistyo menyambut baik dan mengapresiasi upaya Sushi Tei dan Sushi Kiosk. Kami dari Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia sangat berterima kasih terhadap kegiatan itu karena merupakan bentuk kasih, perhatian dan empati bagi anak dengan kanker di Indonesia. Sama halnya seperti anak Indonesia lainnya, anak yang mengindap kanker juga memiliki hak untuk bermain dan belajar, serta mendapat perhatian dan perlindungan. “Sudah saatnya kita peduli, berbagi, dan berbuat sesuatu untuk mereka yang membutuhkan uluran tangan kita. Bantuan kita dapat mengurangi beban kehidupan mereka,” katanya.
Periode kegiatan itu mulai dari 13 Juli 2015 – 31 Agustus 2015 di setiap gerai Sushi Tei dan Sushi Kiosk yang tersebar di Indonesia. Di setiap gerai, anda akan menmukan kertas origami dengan petunjuk melipat origami bangau. Setiap orang dapat melipat origami bangau sebanyak mungkin untuk menghasilkan jumlah donasi yang lebih banyak. Origami itu akan dikumpulkan dalam wadah berbentuk bangau yang disebut mini crane dan akan digabung menjadi satu di akhir periode untuk dihitung jumlah totalnya dan diubah dalam bentuk donasi. Keseluruhan hasil karya origami bangau itu akan dipamerkan saat penyerahan donasi kepada YKAKI di acara puncak 13 September 2015 di Food Society Kota Kasablanka dengan ditandai bangau origami raksasa setinggi 3 meter yang akan dicatat oleh Museum Record Indonesia (MURI). “Sushi Tei dan Sushi Kiosk tidak membatasi jumlah origami yang dibuat dan akan menghitung setiap origami yang dihasilkan,” katanya. (SP/adm)