Jakarta, NextID – Sore itu, Jakarta memang dilanda kemacetan luar biasa. Memang, kemacetan bukan hal baru, melainkan keadaan sehari-hari yang harus dihadapi warga Ibu Kota. Namun, kali ini, kemacetan parah terjadi hampir di setiap titik strategis dan cenderung tidak bergerak, tak terkecuali di bilangan Jalan Sudirman, Jakarta Pusat.
Jika sudah macet parah, apa boleh buat, janjian dengan rekan bisnis pun harus dilakukan di tempat terdekat dari titik kemacetan, menunggu sedikit tak masalah.
Le Rendez-vous yang menjadi bagian dari lobby lounge Hotel Le Meridien terasa pas untuk menjadi tempat pelarian diri dari kemacetan parah Ibu Kota. Suasana nyaman tiba-tiba langsung terasa. Kenyamanan ini muncul dari bentuk resto Le Rendez-vous yang terinspirasi oleh arsitektur Indonesia, dengan pengaturan yang menghadap taman alami. Kepenatan sore hari di luar langsung lenyap, berganti dengan kesegaran ditemani alunan piano, sambil menyesap beragam kopi dan teh khas dari resto ini.
“Di sini memang konsep sebenarnya untuk tamu hotel yang baru datang atau untuk janjian dengan rekan bisnis. Pukul 19.00 WIB akan ada live music dengan piano. Kami tidak menyajikan menu dining di sini, jika ingin makan makanan berat kami memiliki rekomendasi resto lain yang ada di hotel ini juga,” kata Marketing Communications Manager Le Meridien Arditiya Putra.
Untuk menu minuman, sajian kopi menjadi andalan, bekerja sama dengan Illy sebagai brand waralaba kopi asal Prancis, Le Rendez-vous menyuguhkan menu kopi dengan cita rasa premium. Jika kopi telah tersaji, tentu saja ada makanan ringan yang akan menemani. Makanan ringan yang pas disajikan di sini, tak jauh dari budaya Prancis juga yang menjadi induk kultural dari Le Meridien, yaitu Eclair.
“Eclair memang wajib ada di seluruh Hotel Le Meridien yang ada di seluruh dunia. Ini adalah bagian dari global brand kami. Eclair yang kami buat memiliki konsep European Mix with the local twist. Di setiap Hotel Le Meridien di berbagai negara harus memiliki 1 hingga 2 rasa yang memadukan citarasa lokal. Dan untuk Hotel Le Meridien Jakarta, kami membuat Pandan Eclair untuk local twist eclair,” kata Arditiya lagi.
Ada lebih dari 10 rasa Eclair yang dibuat Hotel Le Meridien Jakarta, dari rasa klasik seperti Chocolate Eclair, Vanilla Eclair, Coffee Eclair hingga savory line seperti Tuna Eclair dan sebagainya. “Saat ini, produk Éclair kami tersedia di La Boutique Gourmande dan di Le Rendezvous Lounge,” kata Arditiya.
Eclair adalah pastry asal Prancis, sementara racikan kopi yang terkenal berasal dari Italia. Meski berasal dari dua budaya berbeda, ternyata keduanya cocok dinikmati bersama layaknya wine dan aneka hidangan. Le Meridien internasional kini ingin dikenal akan eclair-nya setelah lebih dulu populer akan Millefeuille-nya.
Millefeuille merupakan pastry yang terdiri dari lapisan-lapisan puff pastry tipis kemudian diselingi dengan whipped cream. Karena bentuknya yang berlapis dan tipis, Millefeuille kerap mendapat julukan sebagai cake seribu daun. Teksturnya yang renyah dengan cream yang manis membuat Millefeuille cukup banyak digemari oleh masyarakat Jakarta.
Le Boutique Gourmade
Namun harus diakui, menu ini pun cukup sulit dicari di Jakarta. Proses produksinya yang panjang membuat Millefeuille belum cukup familiar di cake shop ataupun bakery shop di Jakarta. Tetapi di Le Meridien, menu ini bisa ditemukan selain di Le Rendez-vous juga di Le Boutique Gourmade, cake shop milik Le Meridien.
Cake shop ini terletak di lantai lobby Le Meridien, Jakarta,. dan domina menampilkan pastry asal Prancis walaupun adapula pastry dari negara lain yang ditampilkan di sini.
“Di Le Boutique Gourmade tersedia 3 jenis Millefeuille,” kata Arditiya. Pertama adalah Original Millefeuille, Millefeuille dengan menggunakan Apple Cream dan Millefeuille menggunakan Blueberry Cream dan menggunakan topping Blueberry.
Millefeuille di Le Boutique Gourmade memiliki tekstur yang sangat renyah dengan terdiri dari 4 lapisan puff pastry. Semakin digemarinya Mille-Feuille dari Le Boutique Gourmade ini tidak terlepas dari resep dasar yang tetap dipertahankan hingga kini. Le Boutique Gourmade memroduksi sesuai dengan proses dasar di Prancis. Bahkan untuk membuat lapisan puff pastry-nya, Le Boutique Gourmade menggunakan buttersheet dengan resep sendiri.
Le Boutique Gourmade juga menyajikan berbagai roti dengan olahannya. Beberapa pastry asal Prancis memang menjadi andalan, seperti macaroon. Suasana yang cozy di sini pun membuat pengunjung betah berlama-lama di resto butik ini.
Pada akhirnya, pengunjung benar-benar merasakan kuliner pastry asal Prancis namun dengan suasaana Indonesia yang tetap kental. Rasanya tak ingin cepat-cepat keluar dari nuansa ini, apalagi mengingat jalanan yang masih padat di depan hotel.