Jakarta, NextID – McKinsey Global Institute memprediksi pada 2030, Indonesia akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-7 di dunia, melewati Jerman dan Inggris. Prediksi ini hanya dapat terwujud apabila Indonesia memiliki 113 juta generasi muda dengan keterampilan dan kemampuan yang memadai.
“Karena itu, sejalan dengan misi kami untuk menciptakan pemimpin yang berkualitas, kami memperkenalkan sebuah kampanye edukasi yang bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih baik kepada masyarakat, khususnya orang tua mengenai pemilihan alur pendidikan yang tepat guna mendukung masa depan generasi mendatang Indonesia,” ujar Nenny Soemawinata, Chief Executive Officer Putera Sampoerna Foundation.
Dijelaskan, alur pendidikan adalah serangkaian perjalanan pendidikan yang dibangun secara holistik, yang memastikan anak mendapatkan pendidikan berkualitas secara konsisten dan berkesinambungan serta dapat menjembatani kebutuhan pendidikan anak pada setiap tahapnya, baik sejak taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Pemilihan alur pendidikan yang tepat akan membekali generasi muda dengan keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk dapat berpartisipasi aktif sebagai masyarakat global.
Sebagai upaya untuk memperkenalkan konsep ini kepada masyarakat luas, Putera Sampoerna Foundation, melalui Sampoerna Schools System, menyelenggarakan talkshow pendidikan bertema “Think Beyond the School”. Talkshow ini bertujuan membekali orang tua dengan informasi yang komprehensif tentang betapa pentingnya memilih alur pendidikan yang tepat untuk memaksimalkan pencapaian putra-putri mereka di masa mendatang.
“Setiap orang tua pasti mengharapkan kesuksesan masa depan untuk anaknya. Hal tersebut harus dimulai dengan perencanaan pendidikan yang matang sejak dini. Banyak faktor yang dapat dijadikan bahan pertimbangan, dan salah satu yang utama adalah memilih pendidikan berkualitas yang mampu mengakomodasi kemampuan dan bakat anak dan paling sesuai dengan karakteristik dan daya kembang setiap anak,” ujar psikolog Ratih Ibrahim.
Kurikulum serta metode pembelajaran yang diimplementasikan di Sampoerna Schools System, melalui Sistem Amerika memastikan pemenuhan kebutuhan pendidikan siswa usia 3 hingga 18 tahun, di mana pengembangan pengetahuan, kognitif, dan sosial ditonjolkan secara seimbang. “Bekerjasama dengan berbagai institusi Amerika, kami menekankan pada pembelajaran kontekstual melalui pemecahan masalah untuk mengasah pemikiran siswa secara kritis, dimana hal ini dibutuhkan oleh berbagai perusahaan saat ini. Selain itu, pendekatan pembelajaran yang diterapkan dengan berfokus pada Science, Technology, Engineering, Art dan Math (STEAM) menjadikan lulusan Sampoerna Schools System memiliki kompetensi analisa dan cara berpikir secara kreatif,” ujar Dr. Marshall E. Schott
Sebagai rangkaian kegiatan kampanye edukasi ini, selain talkshow, diadakan pula berbagai kegiatan lainnya yang meliputi Sampoerna University Education Expo & Parents Gathering, Principal Gathering, serta penyediaan booklet pendidikan yang dapat di-download secara online (http://campaign.sampoernaschoolssystem.com/alur-pendidikan) untuk memungkinkan orang tua dan siswa sekolah menengah memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pemilihan sistem pendidikan berdasarkan potensi dan karakter masing-masing anak.(Satoto Budi)