Home / Auto / Langkah Aman dan Tepat Berkendara dengan Mobil Bertransmisi Otomatis
Transmisi mobil matik milik Peugeot. Ist

Langkah Aman dan Tepat Berkendara dengan Mobil Bertransmisi Otomatis

Jakarta, NextID – Mengemudikan mobil yang memiliki sistem transmisi otomatis atau matik selain lebih mudah dikendarai juga memiliki beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah kebiasaan sebagian driver yang menggunakan kaki kiri ketika menginjak pedal rem. Padahal hal tersebut jelas salah besar, lantaran membahayakan pengemudi serta penumpang lainnya dalam melakukan perjalanan.

Melakukan pengereman dengan menggunakan kaki kiri dapat menimbulkan missed feeling dan akan menjadi berbahaya. Selain itu, pengemudi juga dapat secara tidak sengaja menginjak pedal rem dan gas di saat yang bersamaan. Hal ini dapat mempersingkat usia komponen seperti clutch pada transmisi otomatis.

“Pasalnya pada posisi itu kopeling dalam kondisi bekerja atau berputar, tetapi daya geraknya ditahan oleh tekanan rem,” papar Samsudin, Aftersales Support – Astra Peugeot, Selasa (31/8).

Driver yang sudah terbiasa menggunakan mobil transmisi manual, kaki kiri mereka sudah terbiasa menginjak tuas pedal kopeling sangat dalam. Namun bila dilakukan hal serupa terhadap pedal rem saat menggunakan mobil matik, dikhawatirkan mobil akan berhenti secara mendadak. Jelas hal ini dapat membahayakan diri sendiri juga orang lain.

Menurut Samsudin, kadar feeling antara kaki kanan dan kiri saat melakukan pengereman dengan mobil matik sangat berbeda. Apalagi saat mengoperasikan mobil manual, kaki kanan lebih aktif buat tekan pedal rem. Sehingga sebaiknya untuk selalu menggunakan kaki kanan untuk mengoperasikan pedal gas dan pedal rem secara bergantian.

Pengoperasian tuas matik pada mobil Peugeot. Ist

Demikian pula mengenai hal perawatan. Sepintas memang, seolah mobil matik tanpa perawatan. Hampir sebagian besar penguna mobil matik mengganggap tanpa perawatan dibanding dengan mobil bertransmisi manual.

Mobil bertansmisi otomatis juga butuh melakukan perawatan sistem transmisi. Yaitu perawatan terhadap oli transmisi, oli transmisi jaman sekarang sudah memakai jenis LONG LIFE yangartinya memiliki usia pakai yang panjang dan hanya menambah jika terjadi kekurangan yang disebabkan oleh kebocoran.

“Namun untuk menjaga agar transmisi kendaraan lebih awet dan performa lebih terjaga, tetap disarankan agar oli transmisi diganti per 40 ribu kilometer karena kondisi lalulintas dan suhu yang tinggi,” tandas Samsudin.

About Gatot Irawan

Check Also

Asyiknya Naik Motocompacto di Booth Honda

Tangerang, NextID – Selain menampilkan teknologi dalam berbagai model mobil, PT Honda Prospect Motor juga …

Leave a Reply