Home / LifeStyle / Leisure / Corp / No Sleep For Weekend Online Conference 2020 – Konperensi Virtual Unik!
Pada sesi pertama berkesimpulan, di masa pendemi kita harus memiliki mindset yang positif. Hal ini perlu dijaga karena tidak hanya akan menjaga kesehatan mental namun justru memiliki mindset yang poitif dapat membuat kita bisa mencapai tujuan dan berhasil melalui pandemi dengan baik. Ist

No Sleep For Weekend Online Conference 2020 – Konperensi Virtual Unik!

Jakarta, NextID – Semangat baru bagi generasi muda melalui ruang diskusi virtual menjadi menarik. Pada awalnya pandemi yang disebabkan oleh Covid-19 menyebabkan banyak keterbatasan untuk beraktivitas namun hal ini juga turut memicu banyak pihak untuk terus berinovasi dalam mencari solusi. Akhir pekan kemarin, Dyandra Promosindo dan We The Youth bekerja sama untuk menghadirkan ruang berbagi inspirasi secara virtual melalui konferensi online No Sleep For Weekend 2020 dengan tema Living The World Anew.

Acara yang berlangsung tanggal 25-26 Juli 2020 ini, menghadirkan 20 narasumber dari kalangan praktisi, akademisi, dan pemerintah melalui platform Zoom webinar. Selain itu didukung oleh LAZone.id, Aino Indonesia & PT Visual Unilumin Mandiri.

Tidak dapat dipungkiri, pandemi ini terbukti mempunyai dampak yang signifikan terhadap semua elemen di masyarakat termasuk para generasi muda. Generasi muda mengalami revolusi besar tentang bagaimana merangkul masa depan mereka. Pandemi ini memberi dampak hampir di setiap aspek kehidupan generasi muda, di mana seolah-olah mereka hidup di era baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Untuk itulah diadakan konferensi online sebagai ruang berbagi ilmu secara virtual baik dari sudut pandang pemerintah, akademisi maupun praktisi yang membahas berbagai topik antara lain tentang kebijakan, keuangan, mencari pekerjaan, relawan hingga kesenian.

”Kami ingin menghadirkan sebuah ruang diskusi, yang di dalamnya mengupas berbagai macam prespektif para ahli dibidangnya mengenai strategi untuk bertahan dan berkembang di masa pandemi ini. Mulai dari membahas tentang bisnis waralaba, kesehatan mental, pengembangan diri, budaya kesehatan yang baru, dan proyeksi sektor pariwisata dalam 1-2 tahun ke depan,” ucap Ratu Dyah Ayu Widyaswari, Executive Director of We The Youth, Sabtu (25/7).

Pada hari pertama terdapat tiga sesi dengan narasumber yang berbeda-beda. Sesi pertama dibuka oleh Berlian Richie selaku CEO Foodpedia, Anastasia Praditha selaku Public Figure dan Aenea Marela selaku Psikolog dari Yayasan Pulih yang membahas mengenai ’Thrive Through Pandemic with Self Thought’, dilanjutkan dengan sesi kedua membahas mengernai protokol kesehatan di new normal yang bertemakan ‘Reimagine Health Culture’ dengan pembicara dr. Achmad Yurianto selaku Direktur Jenderal Penanganan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Anne Purba selaku VP Komunikasi PT KCI dan Eunike Selomith selaku CMO & Founder dr soap. Ditutup dengan sesi ketiga yang mengundang Hendra Noor Saleh selaku Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Anton Thedy selaku CEO TX Travel, Arif Rahman selaku Travel Planner dari Whatravel dan Ari Juliano Gema selaku Staff Ahli Bidang Reformasi Birokrasi & Regulasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia yang membahas mengenai ‘Leisure 2.0’.

Pada sesi pertama terdapat kesimpulan bahwa di masa pendemi ini kita harus memiliki mindset yang positif. Hal ini perlu dijaga karena tidak hanya akan menjaga kesehatan mental namun justru memiliki mindset yang poitif dapat membuat kita bisa mencapai tujuan dan berhasil melalui pandemi dengan baik. Aene Marela selaku psikolog Yayasan Pulih yang menjelaskan bahwa di masa pandemi ini filter diri kepada akses berita atau ruang diskusi yang membuat kita cemas akan membuat kita menderita psikosomatis atau kondisi di mana perasaan terpapar gejala covid-19 seperti batuk dan sesak yang kita rasakan secara psikis ternyata tidak terjadi secara medis. Mindset positif ini dapat dibangun dengan berbagai kegitaan rutin yang produktif seperti yang dijelaskan Anastasia Praditha selaku Putri Intelegensia 2019 yang memberikan contoh untuk produktif dengan cara mencoba hobi baru baik itu dalam segi sport atau kuliner. Ditha juga mengatakan bahwa kita juga perlu terus bersosialisasi meskipun hanya bisa dengan platform digital yang ada, hal ini bertujuan untuk kita tetap memiliki kehidupan social yang seimbang.

Dalam diskusi di konferensi online hari pertama, Berlian Richie selaku CEO Foodpedia juga menjawab pertanyaan bagaimana tips untuk mengelola bisnis yang saat ini sedang menghadapi beberapa tantangan di masa pandemi dengan mindset yang tepat. “Mempunyai mindset bisnis yang tepat merupakan sebuah modal penting dalam mengembangkan bisnis di bidang apapun. Dengan adanya mindset tersebut, maka pelaku usaha akan memiliki tujuan lebih besar dan kekuatan untuk bertahan dari berbagai rintangan bisnis yang pasti akan datang.”, ujar Berlian.

Di sesi kedua para pakar berbicara mengenai budaya kesehatan di masa pandemi. Anne Purba selaku Vice President Communication PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) yang menjelaskan kebiasaan baru di PT KCI yang selalu mengedukasi masyarakat mengenai change culture dalam menggunakan KRL. Budaya antre dengan menjaga jarak, cek suhu tubuh dan mereka harus melakukan aktivitas cuci tangan di stasiun baik sebelum dan sesudah naik KRL adalah pembiasaan budaya baru dalam menggunakan KRL. Hal ini ternyata berdampak pada mengularnya jalur antrian calon penumpang menuju stasiun. Untuk itu, PT KCI telah menyiapkan sebuah terobosan dengan menghadirkan fitur antrean virtual yang nanti bisa di akses melalui aplikasi KRL Access. “Pandemi ini membuat kami terus berinovasi, saat ini kami sedang menggarap teknologi antrean virtual, di mana penumpang dianjurkan untuk mengantre di rumah aja, setelah tahap uji coba selesai kita segera lakukan sosialisai. Harapannya dengan antrean virtual kita tau waktu untuk bisa produktif keluar. Sekaligus menghimbau penggunaan KRL untuk orang-orang yang memang bekerja dan membutuhkan.” jelas Anne.

Hal serupa juga disampaikan oleh Eunike Selomith selaku Chief Marketing Officer dr Soap yang sudah mengedukasi tentang pentingnya hygine dan prevention sejak tahun 2015. Kebiasaan baru ini juga sangat penting diaplikasikan oleh generasi muda yang didominasi oleh generasi yang memiliki banyak aktivitas dan bertemu banyak orang.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Achmad Yurianto menyatakan bahwa generasi muda bisa berperan sebagai agent of change pada masa pandemi ini, “Saat ini banyak masyarakat yang menggunakan masker karenda takut di denda. Hal ini yang harus dirubah oleh agent of change yaitu anak muda. Sehat adalah kewajiban dan sakit adalah pilihan. Anak muda harus tetap bisa lebih produktif lagi pada era yang baru ini”, ujar dr. Yurianto.

Konferensi online No Sleep For Weekend ditutup dengan topik “Leisure 2.0”. Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Ari Juliano Gema dalam pemaparannya menggarisbawahi bahwa peran sektor pariwisata sebagai salah satu kontributor pertumbuhan ekonomi Indonesia. Karenanya pemerintah saat itu terus melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan sektor pariwisata lokal sebagai langkah awal pemulihan sektor pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19.

About Gatot Irawan

Check Also

Honda Civic Type R dan Honda HR-V Edisi Mugen Tampil Sporty di GIIAS 2024

Tangerang, NextID – PT Honda Prospect Motor (HPM) menampilkan Honda Civic Type R dan Honda HR-V …

Leave a Reply