Jakarta, NextID – Derasnya hujan yang mengguyur Jakarta pada Selasa (25/2) mengakibatkan banjir di beberapa wilayah di Jabodetabek. Terkait bencana tersebut, Suzuki Club Reaksi Cepat (SCRC) menurunkan 1 tim dengan 12 personel untuk membantu proses evakuasi para korban banjir di Jalan Kartini, Kota Bekasi. Mengandalkan 1 unit New Carry Ambulance dan 1 unit perahu karet dengan mesin Suzuki Marine DT15AL bertenaga 15 Hp, SCRC mengevakuasi korban banjir di lokasi yang ketinggian airnya sudah mencapai 2 meter.
“SCRC memang menjalankan fungsi sebagai tim reaksi cepat. Melihat kondisi cuaca dan dampak lingkungan banjir di berbagai titik, kami segera melakukan evakuasi korban di titik yang cukup membutuhkan. Apa yang SCRC lakukan ini murni panggilan hati, dan dalam melakukan kegiatan-kegiatan siaga bencana, SCRC, yang terdiri dari 14 klub Suzuki juga berterima kasih kepada PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) yang selalu mendukung kegiatan kami,” ujar Rachmat Pangestu, Ketua Umum SCRC.
Begitu mendapatkan informasi mengenai adanya kebutuhan untuk mengevakuasi warga dan juga pasien RS Bhakti Kartini, Bekasi Timur yang terdampak banjir setinggi 2 meter, tim SCRC segera berangkat menuju lokasi. Kegiatan evakuasi berlangsung selama hampir 9 jam mulai pukul 07.00 hingga pukul 15.30. Setelah itu, tim SCRC menuju lokasi lain untuk merespons panggilan korban tenggelam akibat banjir.
Rachmat menambahkan, “kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian kami dan Suzuki kepada masyarakat Indonesia, terutama para korban banjir. Kami berharap dengan adanya tim SCRC yang terjun langsung ke lokasi kali ini dapat membantu para korban yang sangat membutuhkan evakuasi.”
“Kami turut prihatin atas musibah banjir yang terjadi kemarin. Kami mengucapkan terima kasih kepada Suzuki Club Reaksi Cepat yang telah mengevakuasi masyarakat terdampak banjir. Suzuki telah beroperasi di Indonesia selama 50 tahun dan akan terus berkomitmen untuk memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat serta turut berkontribusi memberikan bantuan kemanusiaan saat terjadi musibah.” komentar Seiji Itayama, President Director SIS.