Home / Auto / Riset Kendaraan Elektrifikasi Rasa Indonesia Kemenperin Didukung Toyota!
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memegang kunci mobil elektrifikasi Toyota yang diberikan secara simbolis dari President Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono, dan President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Yoshihiro Nakata, pada cara kick-off Penelitian dan Studi Komprehensif Kendaraan Elektrifikasi, di Kantor Kemenperin, Rabu (4/6). Ist

Riset Kendaraan Elektrifikasi Rasa Indonesia Kemenperin Didukung Toyota!

Jakart NextID – Upaya pengembangan industri kendaraan elektrifikasi terus-menerus dilakukan oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI). Kendaraan elektrifikasi adalah kendaraan yang menggunakan teknologi kelistrikan secara total maupun sebagian sebagai penggerak.

Sebagai bentuk komitmen untuk menjadi bagian dari pengembangan industri otomotif nasional, Toyota Indonesia yang direpresentasikan oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan PT Toyota-Astra Motor (TAM) bersama-sama dengan 6 (enam) Universitas di Indonesia, Rabu (4/7) turut serta dalam menyukseskan program Kemenperin RI tersebut yang ditandai dengan diadakannya seremoni kick-off kegiatan Penelitian dan Studi Komprehensif Kendaraan Elektrifikasi yang dilaksanakan di Gedung Kemenperin RI.

Acara kick-off Penelitian dan Studi Komprehensif Kendaraan Elektrifikasi dihadiri oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, Dr. Muhammad Dimyati, Para rektor dan perwakilan dari 6 Universitas, Managing Officer Toyota Motor Corporation (TMC), Tatsuro Takami, President Director TAM Yoshihiro Nakata, dan Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono serta sejumlah jajaran direksi dan manajemen Toyota Indonesia lainnya.

Penelitian dan Studi Komprehensif Kendaraan Elektrifikasi merupakan upaya untuk memahami secara lebih menyeluruh aspek-aspek yang memengaruhi pengembangan kendaraan elektrifikasi di Indonesia, terutama mengenai preferensi konsumen, industri termasuk rantai pasok serta kebutuhan infrastruktur pendukung. Peneliti dari tiga universitas di Indonesia, UI, ITB, UGM di tahap pertama akan menggunakan 12 unit kendaraan elektrifikasi dan 6 unit kendaraan konvensional yang disediakan oleh Toyota Indonesia untuk mempelajari aspek teknikal seperti jarak tempuh, emisi, infrastruktur, dan kenyamanan pelanggan melalui pelacakan data dalam penggunaan sehari-hari mobil-mobil tersebut di tiga kota besar Indonesia: Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta selama periode 3 bulan.

Pada tahap berikutnya peneliti dari UNS, ITS dan Udayana juga akan melakukan rangkaian studi yang sama dengan tujuan agar data yang diperoleh lebih beragam dan komprehensif. Nantinya, data-data yang terkumpul akan dianalisa dan disimpulkan untuk menjadi referensi bagi Kemenperin RI. Selain itu, studi juga akan mempelajari mengenai rantai pasok industri termasuk kebutuhan ketenagakerjaan.

Pemetaan Kebutuhan Riil
“Kami mengucapkan terimakasih kepada Kementerian Perindustrian RI karena telah memberikan kesempatan kepada Toyota untuk berpartisipasi dalam studi pengembangan kendaraan elektrifikasi di Indonesia. Dalam riset ini kami memberikan dukungan berbentuk penyediaan alat berupa kendaraan, data logger, charger, dan asistensi lainnya yang dapat dipergunaan oleh para peneliti dari universitas-universitas di Indonesia,” ujar Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono.
“Kami berharap dukungan yang kami berikan ini dapat membantu pemetaan kondisi dan kebutuhan riil pelanggan, termasuk kesiapan dan tantangan dalam mengembangkan industri dan infrastruktur kendaraan elektrifikasi di Indonesia sesuai arahan Kementerian Perindustrian RI,” tambahnya.

Menperin RI Airlangga Hartarto menjajal mobil elektrifikasi Toyota, didampingi Warih Andang Tjahjono - Presiden Direktur TMMIN.  Ist
Menperin RI Airlangga Hartarto menjajal mobil elektrifikasi Toyota, didampingi Warih Andang Tjahjono – Presiden Direktur TMMIN. Ist

Delapan belas unit kendaraan yang disediakan oleh Toyota Indonesia terdiri dari 6 unit Toyota Prius, 6 unit Toyota Prius Prime (Pl,ug-in Hybrid), dan 6 unit Corolla Altis. Toyota Indonesia juga membangun 6 unit stasiun pengisian level 2 (4 jam pengisian, 3.500 watt) serta menyediakan asistensi teknik dalam kegiatan Penelitian dan Studi Komprehensif Kendaraan Elektrifikasi.

Turunkan Emisi
Toyota memiliki komitmen yang kuat untuk berperan aktif mendukung program pemerintah dalam menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca (CO2) sebesar 29 persen pada tahun 2030 dan sekaligus menjaga energi sekuriti serta ketergantungan terhadap impor bahan bakar minyak khususnya di sektor transportasi darat. Studi pengembangan kendaraan elektrifikasi ini diharapkan bisa menjadi salah satu langkah nyata mewujudkan kesuksesan program pemerintah tersebut.

Beragam pilihan teknologi elektrifikasi yang dikembangkan oleh Toyota adalah dengan tujuan untuk memberikan kenyamanan yang terbaik bagi konsumen Toyota di manapun berada sehingga kendaraan elektrifikasi mudah diterima dan dengan demikian berkembang popularitasnya.

“Kami sangat senang dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini. Kami berharap studi komprehensif ini bisa membantu dalam meningkatkan kesadartahuan masyarakat terhadap teknologi kendaraan elektrifikasi serta peningkatan kesiapan sumber daya manusia terutama para engineer lokal untuk mempersiapkan era baru industri otomotif Indonesia yang berorientasi pada teknologi tinggi dan ramah lingkungan,” timpal President Director TAM Yoshihiro Nakata.

About Gatot Irawan

Check Also

Wow, Xenia ADS Baru Tampil Lebih Sporty di GIIAS 2024

Tangerang, NextID – Daihatsu hadirkan Xenia ADS dengan tampilan baru dan lebih sporty pada ajang …

Leave a Reply