Friday , 22 November 2024
Home / Auto / Ekspor Toyota Cetak Rekor Baru!
Kontribusi terbesar pada pencapaian ekspor Toyota berasal dari model SUV (Sport Utility Vehicle) Fortuner yang mencapai 69.700 unit, disusul model sedan Vios dengan jumlah 28.450 unit, Kijang Innova, Sienta dan Yaris turut melengkapi performa ekspor kendaraan bermerek Toyota dengan total 18.700 unit. Ist

Ekspor Toyota Cetak Rekor Baru!

Jakarta, NextID – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengumumkan performa ekspor kendaraan bermerek Toyota dalam bentuk Completely Built-Up (CBU) sepanjang 2017 lalu, dengan angka hamper menyentuh 200 ribu unit (199.600 unit) atau naik 18% dibandingkan capaian tahun sebelumnya sebesar 169.100 unit. Angka ini juga merupakan pencapaian volume tertinggi sejak kegiatan ekspor Toyota Indonesia dimulai tahun 1987 yang lalu.

Selain faktor eksternal yaitu membaiknya perekonomian sejumlah negara tujuan ekspor, peningkatan daya saing perekonomian Indonesia melalui percepatan pembangunan infrastruktur,dan kebijakan deregulasi, sangat berperan dalam capaian tersebut.

Menurut Presiden Direktur TMMIN, Warih Andang Tjahjono, semua itu tentu tidak terlepas dari sinergi kebijakan pemerintah yang kian kondusif dalam mendorong perbaikan daya saing perekonomian dan usaha terus menerusseluruh pihak yang terlibat dalam grup Toyota, pemasok serta rantai bisnis Toyota di Indonesia dalam meningkatkan efisiensi, produktivitas dan kualitas kerja yang membuat produk buatan Indonesia semakin diterima di negara tujuan ekspor. “Untuk itu, kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah memungkinkan Toyota mencatat rekor baru untuk ekspor,” katanya, Kamis (25/1) lalu.

Kontribusi terbesar pada pencapaian ekspor Toyota berasal dari model SUV (Sport Utility Vehicle) Fortuner yang mencapai 69.700 unit. Angka ini juga merupakan rekor tertinggi ekspor Fortuner dalam 5 tahun terakhir. Produk ekspor lainnya yang diproduksi di pabrik TMMIN yang juga berkontribusi besar dalam pencapaian rekor ini adalah model sedan Vios dengan jumlah28.450 unit. Kijang Innova, Sienta dan Yaris turut melengkapi performa ekspor kendaraan bermerek Toyota dengan total 18.700 unit.

Dari sisi laju pertumbuhan, Sienta menempati urutan tertinggi mencapai 51,0%, diikuti Fortuner 42,2%, sedangkan Vios 19,3%. Selain itu, Toyota juga mengekspor beberapa model lain yakni Avanza, Rush, Agya (Wigo) dan Town/Lite Ace yang diproduksi oleh grup Toyota di Indonesia yaitu Astra-Daihatsu Motor dengan jumlah total sebanyak 82.700 unit.

“Komposisi ekspor kendaraan bermerek Toyota yang didominasi oleh model SUV ini sekaligus membuktikan bahwa kapabilitas industri otomotif Indonesia telah mampu bersaing dalam memenuhi keinginan konsumen global. Di sisi lain, model sedan Vios yang telah kami produksi secara lokal sejak tahun 2013 lalu, menjadi keistimewaan tersendiri karena 97% dari total produksinya ditujukan untuk pasar ekspor,” tambah Warih.

Selain dalam bentuk CBU, tahun 2017 TMMIN juga telah mengekspor 47.600 unit kendaraan dalam bentuk terurai/CompletelyKnock Down (CKD) mesin utuh tipe TR berbahan bakar bensin sebesar 123.200 unit dan mesin TR berbahan bakar etanol sebesar 5.700 unit. Sedangkan ekspor mesin tipe NR berbahan bakar bensin mencapai 93.300 unit dan NR berbahan bakar etanol 3.700 unit.

Prospek 2018
Proyeksi perekonomian dalamnegeri yang lebih baik pada 2018 ini dan proses pemulihan perekonomian global diharap dapat member dampak positif terhadap kinerja industry otomotif nasional. Pemerintah tahun ini memperkirakan, laju pertumbuhan PDB bisa mencapaiangka 5,4% atau lebih baik dibandingkan 2017 sebesar 5,2%. Laju inflasi dan nilai tukar diperkirakan juga stabil. Inflasi diperkirakan sekitar 3%-4% dan nilaitukar rupiah berkisar di angka 13.000 sampai 13.500 Rupiah per Dollar AS. Dampak percepatan pembangunan infrastruktur terhadap kelancaran arus barang dan efisiensi diharapkan akan lebih terasa terhadap perbaikan iklim dunia usaha pada 2018 ini.

Kondisi perekonomian global, menurut perkiraan sejumlah lembaga multilateral seperti IMF dan Bank Dunia, diharapkan juga bisa lebih baik. Bank Dunia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi global pada 2018 bisa mencapai 3,1% atau lebihtinggi 0,2% dibandingkan tahun 2017. Sedangkan IMF memperkirakan, tahun 2018 ini laju pertumbuhan global bisa mencapai 3,7% atau lebih tinggi 0,1% dibandingkan tahun lalu.

“Melihat perkembangan indikator perekonomian dalam negeri maupun diluar negeri, TMMIN berharap kinerja 2018 bisa menyamai bahkan lebih baik dibandingkan tahun lalu, baik di pasar dalam negeri maupun ekspor. Kita harapkan hubungan dagang yang baik antara Indonesia dan negara tujuan ekspor juga dapat membantu menjaga volume ekspor kami di tahun ini,” kata Wakil Presiden Direktur TMMIN, Edward Otto Kanter.

Untuk itu berbagai program peningkatan kinerja akan terus dilakukan pada tahun ini, baik melalui pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) di internal perusahaan maupun di perusahaan pemasok. Serta mendukung program pemagangan pemerintah guna menyiapkan tenaga kerja industri yang kompeten.

About Gatot Irawan

Check Also

New Tucson, Desainnya Lebih Seksi dan Serba Baru

Jakarta, NextID – Usai acara peluncuran resmi New Tucson, sontak jurnalis banyak yang penasaran dengan …

Leave a Reply