Jakarta, NextID – All New Toyota Calya sebulan ini diuji keras melintasi berbagai kota dan jalan, mulai Jawa Barat, Jawa tengah, hingga Jawa Timur. Di lintasan uji coba di Jawa Timur terbilang unik. Selain padat jadwalnya karena dua hari saja: Senin dan Selasa (19-20/9), juga rutenya yang terbilang “berat” karena melewati tanjakan di Batu, Malang.
Rouli Sijabat selaku PR Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) dalam sambutannya mengatakan, suatu kehormatan dapat bersama-sama mengunjungi kota Malang, Batu dan sekitarnya hingga esok hari menelusuri lokasi-lokasi ikonik Jawa Timur di dataran tinggi yang identik dengan kuliner, serta udaranya yang bersahabat.
“Perjalanan seputar area Jawa Timur ini memiliki kontur jalur yang beragam, baik di jalur menanjak, jalur kota, mamupun jalur berliku. Malang sebagai awal mula perjalanan ini dikenal sebagai Paris of East Java yang menjadi salah satu tujuan utama wisata di Jawa Timur, berkat perkembangan destinasi wisata yang semakin memikat,” ujarnya, Senin (19/9).
Menurut Rouli, mobil ini hadir untuk memenuhi kebutuhan kelas entry MPV, dan dipersenjatai dengan teknologi mesin Dual VVTi, yang tangguh dan irit, yang sebelumnya digunakan di model-model Toyota kelas menengah atas.
Cayla menggunakan mesin 3NR DOHC, berkapasitas 1,2 liter. Tenaganya lumayan besar yakni 88 PS dengan torsi 10,8 Nm. Apalagi dengan penggerak roda depan sehingga konsumsi BBM semakin irit, dan hadir dengan transmisi manual 5 perpecatan dan otomatis.
Kompresi Tinggi
Kompresinya 11,5:1 sehingga tidak disarankan untuk menggunakan bahan bakar beroktan 88 atau premium. Yang menarik dual airbag menjadi fitur standar Calya, ditambah immobilizer yang juga menjadi standar kelengkapannya sehingga bebas dari maling. Masih ada pula fitur Isofix untuk tempat duduk bayi dan juga seatbelt 3 titik pada semua jok dari depan hingga jok bagian belakang.
Cayla mengusung seabreg fitur-fitur seperti rem ABS – ini yang pertama di kelas LCGC dan side impact beam. Ketinggiannya (ground clearance) lumayan yakni 180 mm. Yang menarik, rem tangan dengan model yang melebar sehingga mudah dioperasikan dan terletak di bagian tengah di bawah sandaran tangan.
Entry MPV ini dibuat senyaman mungkin. Selain ada AC dan blower (kipas angin) yang menyalurkan angin AC dari blower depan sehingga membuat ruang kabin makin dingin merata sampai ke baris belakang. Ini disebut Toyota dengan nama Rear Air Circulation terletak di atas bangku baris kedua.Sayang suaranya berisik karena hanya kipas angin.
Dalam uji jalan menuju Gunung Banyak di Batu, kami kebagian Calya bertransmisi otomatis. Pada tanjakan dan tikungan tajam, sempat kehilangan momentum walau posisi tuas di angka 2 (posisi gigi rendah). Tetapi segmen ini bisa terlewati walau dengan ketar-ketar. Disarankan untuk medan tanjakan yang berbelok tajam sebaiknya menggunakan yang transmisi manual.
Pada perjalanan kembali ke Surabaya, kami mendapat Calya bertransmisi manual. Maka di hari terakhir itu saatnya untuk “menyiksa” dengan membejek gas di jalan tol. Kecepatan yang tercatat sempat di angka 140 km/jam. Ngeri-ngeri sedap karena sontak truk-truk besar di beberapa segmen sudah di depan saja. “Slow sob,” saran teman-teman ke pengemudi dari Republika.