Home / Auto / Derek Aman untuk Mobil Bertransmisi Otomatis
Suasana "ekstrem" di mana penderekan itu harus terjadi agar kendaraan lebih aman. Ist

Derek Aman untuk Mobil Bertransmisi Otomatis

Jakarta, NextID – Bagi pengendara yang memiliki mobil bertransmisi otomatis, kini dapat menikmati perjalanan di tengah kemacetan tanpa harus membuat kaki kirinya pegal. Oleh karena itu, mobil bertransmisi otomatis semakin digemari para pengguna mobil, baik kaum adam maupun kaum hawa.

Dalam menggunakan mobil ber-transmisi otomatis ada hal penting yang perlu diketahui saat akan menderek mobil. Tidak semua orang tahu kalau mobil transmisi otomatis tidak dapat disamakan perlakuannya saat proses penderekan. Bukan berarti mobil jenis ini tidak dapat diderek sama sekali, tetapi perlu trick khusus saat menderek agar tidak terjadi kerusakan pada transmisinya.

Pada transmisi otomatis, mesin memindahkan tenaga dari putaran mesin ke roda berdasarkan tekanan hidrolik. Tekanan hidrolik yang ada pada torque converter akan diteruskan melalui mekanisme di dalam transmisi otomatis sehingga dapat menghasilkan output yang dibutuhkan, lalu diteruskan ke roda penggerak. Namun, jika mesin sedang mati tetapi ada putaran roda penggerak itu bisa menyebabkan tekanan balik oli transmisi pada transmisi otomatis. Dari tekanan hidrolik balik inilah komponen transmisi dapat mengalami kerusakan.

Agar tidak terjadi kerusakan pada transmisi mobil otomatis, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut ketika mobil anda harus diderek:

Menderek dengan mobil jenis gendong (Car Carrier).

Menderek dengan menggunakan mobil gendong seperti ini sudah jelas aman, karena ke empat roda naik ke atas bak truck penderek. Sehingga, saat proses penderekan tidak ada roda yang berputar, jadi mau diderek ke manapun pasti aman.

Pada saat proses menaikan dan menurunkan mobil ke atas truck stick transmisi di posisikan ke “N” sehingga roda dapat bebas berputar. Namun setelah sampai di atas truck dan mobil derek siap dijalankan, segera pindahkan stick transmisi di posisi “P” dan aktifkan hand brake agar mobil tidak bergerak saat truck dijalankan.

Derek angkat depan/belakang.

Ini dilakukan sesuai dengan tipe penggeraknya. Jika mobil yang akan diderek berpenggerak depan, sebaiknya di derek dengan menggunakan model penderek angkat depan. Namun, jika mobil yang akan diderek jenis penggerak belakang, maka proses penderekan dilakukan dengan cara angkat bagian belakang mobil. Dengan cara menderek seperti ini transmisi otomatis akan aman karena saat mobil dereknya jalan, roda yang sebagai penggerak tidak berputar sehingga transmisi otomatis tetap tidak bekerja.

Lepas propeller shaft.

Penderekan dengan cara ini dilakukan apabila ingin menarik atau menderek tetapi roda penggeraknya masih menapak di aspal, sehingga saat proses penderekan roda penggerak masih berputar. Pelepasan propeller shaft dapat dilakukan pada mobil khusus untuk penggerak roda belakang, karena proses melepas propeller shaft cukup mudah. Namun, untuk mobil berpenggerak roda depan yang tidak ada propeller shaft (dari transmisi langsung ke as roda), maka tidak mungkin dilepas kalau hanya untuk proses penderekan saja.

Dengan mengetahui cara-cara penderekan di atas, kemungkinan besar dapat mencegah terjadinya kerusakan pasca penderekan pada mobil anda yang ber- transmisi otomatis. Semoga bermanfaat. (AstraWorld)

About Gatot Irawan

Check Also

Asyik, Distribusi Jimny 5-door Berjalan Lancar

Jakarta, NextID – Telah genap dua bulan sejak diluncurkan pada medio Februari lalu, PT Suzuki …

Leave a Reply