Jakarta, NextID – Mobil bermesin diesel saat ini umumnya menggunakan teknologi common-rail. Teknologi ini mengatur penyemprotan bahan bakar dengan Engine Control Unit (ECU) sehingga penyemprotan bahan bakar lebih sempurna dan dengan tepat dapat memenuhi kebutuhan mesin. Tujuan penggunaan teknologi ini, menurut AstraWorld, untuk menyempurnakan sistem pembakaran sehingga gas buang yang dikeluarkan dari knalpot lebih bersih dan lebih ramah lingkungan.
Untuk menunjang kinerjanya, mesin diesel common-rail sebaiknya menggunakan bahan bakar yang berkualitas untuk memaksimalkan pembakaran dan performa mesin. Bahan bakar yang disarankan untuk digunakan yaitu bahan bakar khusus diesel yang memiliki angka cetane 48, 51, atau 53.
Pada mesin diesel common-rail, penggunaan solar dengan angka cetane yang kurang sesuai dapat berdampak negatif. Diantaranya knalpot menghasilkan asap tebal, getaran mesin lebih kuat namun tarikannya lebih lambat. “Jika menggunakan bahan bakar yang tidak sesuai secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang panjang akan dapat menyumbat saringan bahan bakar dan mengakibatkan mesin mogok,” tulis AstraWorld.
Jika gejala-gejala di atas terjadi pada mobil diesel, segera lakukan servis di bengkel resmi. Bengkel akan membersihkan injektor agar pengabutan kembali sempurna. Dinding-dinding ruang bakar juga dibersihkan dari sisa-sisa pembakaran sehinggga ruang bakar kembali bersih untuk menunjang pembakaran yang lebih sempurna. Perawatan berkala yang diperlukan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan asap tebal pada knalpot dilakukan dengan mengganti saringan bahan bakar dan membersihkan filter udara secara rutin.
“Menggunakan bahan bakar yang sesuai dan melakukan perawatan rutin akan dapat menjaga peforma mesin tetap maksimal dan emisi gas buang pun tetap bersih,” begitu saran AstraWorld.