Jakarta, NextID – Banyaknya jam terbang bukan jaminan seorang pengemudi tidak melakukan kesalahan-kesalahan saat berkendara. AstraWorld mencatat, ada beberapa kesalahan yang sengaja atau tanpa disengaja sering dilakukan pengemudi. Berikut tujuh kesalahan dalam mengendarai mobil yang seharusnya tidak dilakukan oleh pengemudi karena dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Berbelok patah dengan menahan setir sampai mentok. Melakukan hal tersebut secara terus-menerus dapat merusak komponen setir, terutama pada jangka waktu panjang. Jika sistem kemudinya menggunakan power steering hidrolik, tindakan ini dapat merusakseal-seal power steering dan slang tekanan tingginya.
Menyalakan lampu hazard saat berkendara di tengah hujan deras. Mobil yang terus melaju dengan lampu hazard menyala dapat membuat pengendara lain akan bingung, terutama kendaraan di belakang. Terlebih lagi saat kendaraan itu akan pindah jalur. Walaupun sudah menyalakan lampu sein tetapi kendaraan lain tidak dapat melihat isyarat tersebut karena kedua lampu sein tetap menyala.
Mendahului mobil lain melalui bahu jalan. Seperti kita ketahui bersama bahwa bahu jalan hanya di gunakan untuk mobil yang mengalami kondisi darurat, seperti mogok. Jadi, menyalip dari bahu jalan sangat berbahaya karena kemungkinan ada mobil sedang berhenti. Tabrakan sangat mungkin terjadi jika kendaraan menyalip dengan kecepatan tinggi dan tidak sempat mengantisipasi kendaran yang sedang berhenti di bahu jalan.
Terus menerus menghidupkan wiper belakang. Tidak perlu terus-menerus menghidupkan wiper dengan tujuan membersihkan kaca belakang. Wiper lebih tepat dihidupkan saat kaca belakang kotor atau tertutup debu dan harus bersamaan dengan hidupkan penyemprot airnya agar lebih bersih. Sedangkan bagi pengemudi harus melihat ke belakang karena perlu melihat ke arah belakang pada saat memundurkan mobil ataupun untuk memantau keadaan di belakang kendaraan pada saat melaju.
Menambah kecepatan saat lampu lalu lintas berwarna kuning. Kesalahan ini sangat umum dan masih banyak pengemudi yang melakukannya. Idealnya, kurangi kecepatan kendaraan dan lebih berhati-hati saat lampu lalu lintas berwarna kuning. Menambah kecepatan justru dapat meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan. Karena jika kita menambah kecepatan dan kebetulan lampu merah sudah mulai menyala, kita akan menabrak kendaraan di depan kita yang melakukan pengereman mendadak atau kita dapat menabrak kendaraan dari arah lain yang sudah mendapatkan giliran lampu hijau.
Menekan pedal gas saat akan mematikan mesin. Kebiasaan seperti ini sering dilakukan pengemudi yang mesin mobilnya masih menggunakan karburator. Tujuannya adalah mencegah kelebihan bensin yang tersisa di karburator dan mesin mobil lebih mudah hidup ketika di-starter kembali. Dengan teknologi injeksi, hal ini tidak perlu lagi dilakukan pada mobil . Karena mesin mobil dengan teknologi injeksi sudah tidak menggunakan karburator dan kecil kemungkinan untuk kesulitan di-starter kembali.
Menginjak rem dan gas bersamaan pada kendaraan bertransmisi otomatis. Menginjak rem dan gas bersamaan mengakibatkan tenaga mesin terbuang sia-sia karena laju kendaraan akan tertahan oleh sistem rem. Cara yang lebih tepat adalah gunakan kaki kanan untuk menginjak pedal gas dan rem yang dilakukan secara bergantian.