Jakarta, NextID – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengadakan diskusi dengan media massa, Jumat (22/4), berkaitan dengan peringatan Hari Bumi 2016. Dengan tema “Trees for the Earth” hari bumi tahun ini akan mengkampanyekan target penanaman sebanyak 7,8 miliar pohon untuk Bumi hingga tahun 2020 mendatang.
Dalam diskusi yang menghadirkan aktivis lingkungan, Nugie, dan masyarakat lokal praktisi pembangun hutan, Pak Malang, mereka membagi kisah-kisah inspiratifnya dalam menjaga lingkungan hidup dan kehutanan di sekeliling kehidupan mereka.
Nugie seorang pemusik yang album dan lagu-lagunya kental dengan nuansa lingkungan, memberikan kisah inspiratifnya tentang perubahan cara hidupnya menjadi lebih peduli pada lingkungan. Kebiasaannya menggunakan kendaraan bermotor dia tinggalkan dan berganti mengendarai sepeda sejak tahun 2009 yang konsisten hingga sekarang. Dia juga selalu membawa botol plastik sendiri untuk mengurangi sampah plastik.
Menurutnya, pola hidup cinta lingkungan harus dimulai dari perubahan diri sendiri, baru kemudian dapat memberikan pengaruh kepada orang lain dan berdampak luas. Nugie juga sangat peduli dengan kelestarian hutan, dan berharap kearifan lokal masyarakat sekitar hutan dapat dijadikan contoh pada pola pengelolaan hutan Indonesia.
“Berikanlah kesempatan kepada masyarakat yang hidup berdampingan dengan hutan, bukan dengan pengontrolan yang pemerintah lakukan, namun kita harus belajar dari kearifan mereka hidup berdampingan dengan alam,” ujar Nugie.
Sementara itu Pak Malang selaku praktisi pembangun hutan dari Desa Togafu, Ternate, Maluku Utara membagi keberhasilannya dalam menghijaukan lahan kritis di sekitar lingkungannya. Pak Malang berkisah jika dia merasa resah dengan banyak lahan kritis bekas tebangan hutan di sekitar tempat tinggalnya. Kemudian dia berinisiatif menanam pohon karena memang hobi dan ajaran dari orang tuanya yang seorang petani.
Tekadnya itu kemudian diikuti oleh warga desa lain, sehingga pada tahun 2007 terbentuklah kelompok tani yang fokus pada upaya rehabilitasi hutan. Tahun 2011 kelompok tani Pak Malang mendapat bantuan program Kebun Bibit Rakyat dari BPDAS Ake Malamo, Ternate. Program tersebut membuat kemampuan produksi bibit dari kelompok tani meningkat menjadi 150 ribu bibit dari semula hanya 5000-10.000 bibit saja.
Dengan berkembangnya kelompok tani tersebut maka menginspirasi warga kampung Pak Malang untuk ikut menanam pohon untuk rehabilitasi hutan. “Banyak yang terinspirasi untuk menyelamatkan hutan di Ternate, hampir satu kampung yang ikut,” ungkap Pak Malang.
Diskusi ini dipimpin oleh Kepala Biro Humas, dan dihadiri oleh Perwakilan Unit-unit kerja Kementerian LHK dan para rekan media massa, baik televisi, cetak maupun online. Acara ditutup dengan doa bersama untuk bumi yang lebih baik dan pemotongan nasi tumpeng.