Jakarta, NextID – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menerima kunjungan kerja Duta Besar Kanada untuk Indonesia, Donald Bobiash, Jumat (18/3) di ruang kerja Menteri LHK, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta. Pada kunjungan kali ini, Donald Bobiash melakukan penjajakan kemungkinan kerjasama Indonesia – Kanada dalam bidang social forestry (perhutanan sosial).
“Kunjungan awal ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi serta ide untuk mendukung perencanaan kegiatan baru yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat berbasis sumber daya alam, terutama melalui pendekatan perhutanan sosial,” ujar Donald Bobiash saat membuka pembicaraan dengan Menteri LHK Siti Nurbaya.
Tujuan kerjasama, menurut Siti Nurbaya, untuk meningkatkan kapasitas pelaku di bidang perhutanan sosial, meningkatkan kerjasama pemangku kepentingan dan tata kelola hutan berdasarkan pada perhutanan sosial, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian hutan, serta mewujudkan pengembangan bentuk-bentuk social forestry. “Adapun cakupan kegiatannya meliputi pendidikan, latihan dan lokakarya, saling tukar pengalaman dan keahlian, serta melakukan kunjungan lapangan di kedua negara,” jelasnya.
Selain bidang perhutanan sosial, Menteri LHK menyampaikan, pemerintah Indonesia membuka peluang untuk kerjasama dengan Kanada di bidang lain seperti manajemen lahan gambut dan manajemen penanganan kebakaran hutan dan lahan. “Persoalan gambut bukan hanya terjadi di Indonesia saja. Kanada juga menghadapi permasalahan serupa pada lahan gambut. Kanada memiliki ahli khusus untuk bisa menangani kebakaran di lahan gambut,” jelasnya.
Mereka, menurut Siti Nurbaya, telah terbukti mampu memadamkan api di lahan gambut yang mereka miliki dengan cepat, baik dari udara maupun darat. Hal ini bisa menjadi keuntungan bagi Indonesia apabila dapat terjalin kerjasama kedua negara dalam manajemen pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan.
“Pertemuan ini bukan saja membuka peluang kerjasama di sektor kehutanan antara Indonesia dan Kanada berdasarkan asas saling menguntungkan, tetapi merupakan salah satu wujud konkrit kedua negara untuk meningkatkan hubungan persahabatan dan kerjasama di berbagai bidang,” ujar Siti Nurbaya. (tot)