Jakarta, NextID – Vitamin E memiliki kemampuan untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Dalam penelitian Experimental Biology, perokok yang sudah berhenti dan mengonsumsi vitamin E memiliki resiko penyakit kardiovaskular 19 persen lebih rendah dibanding mereka yang masih terus merokok.
Dalam penelitan itu, para perokok diminta tidak merokok selama 7 hari. Kemudian para peneliti mengukur gejala inflamasi dan fungsi pembuluh darah sebelum dan setelah penelitian. Setelah berhenti merokok selama 7 hari, fungsi pembuluh darah meningkat sekitar 2,8 persen. Mereka yang mengonsumsi suplemen vitamin E menunjukkan peningkatan sampai 1,5 persen lagi.
Meski nilai peningkatan itu tampak kecil, para peneliti mengindikasikan bahwa satu persen peningkatan fungsi vaskular bisa diterjemahkan sebagai penurunan risiko penyakit jantung sampai 13 persen. Jenis vitamin E yang diteliti dalam studi tersebut adalah gamma-tocopherol, jenis yang cukup jarang. Gamma-tocopherol ditemukan di kacang kedelai dan minyak kanola termasuk kacang-kacangan jenis pistachio dan kacang mete.
“Vitamin E sudah dikenal sebagai pengencer darah dan antioksidan. Penelitian itu sifatnya kecil, jika anda ingin mengonsumsi gamma-tocopherol sebaiknya pilih dari sumber alami daripada suplemen,” kata Ahli Nutrisi American Clinical Board of Nutritionist, Steven Zodky seperti dilansir Everyday Health.
Selain konsumsi vitamin E, berhenti merokok itu sendiri adalah cara yang sangat baik untuk menurunkan risiko penyakit jantung. “Saat merokok, pembuluh darah akan mengerut. Memang ada asam amino yang disebut I-arginine yang bisa mengurangi kerut. Alangkah baiknya, jika anda berhenti merokok,” katanya.