Jakarta, NextID – Hari Peduli Sampah Nasional 2016 yang jatuh tepat pada Minggu (21/2), merupakan sebuah gerakan yang dilakukan secara masif untuk mengurangi jumlah sampah plastik. Dilaksanakan secara serentak di 5 kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, dan Balikpapan.
Presiden Joko Widodo melalui pidatonya yang disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, menyampaikan, “Hari ini kita mendeklarasikan sebuah deklarasi yang penting buat Indonesia, yaitu Deklarasi Peduli Sampah, dan peringatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran kolektif bersama antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha. Hal yang paling mendasar adalah kita, seluruh masyarakat Indonesia mampu menggerakkan 3R (Reduce, Reuse, Recycle).”
Tercatat lebih dari 1.000 komunitas peduli sampah di seluruh Indonesia ikut melakukan gotong-royong untuk mendukung gerakan Peduli Sampah ini. Kolaborasi pemerintah, masyarakat dan dunia usaha ini diharapkan menciptakan sebuah sistem pengelolaan sampah yang lebih baik, sehingga gerakan Indonesia Bersih 2020 dapat terwujud.
“Membuang sampah dan mengurangi penggunaan plastik juga merupakan sebuah revolusi mental, artinya kita memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga bangsa ini tetap bersih. Untuk itu, pemerintah melakukan uji coba minimal harga pembelian atas kantong plastik, dengan harga dasar Rp. 200,- dan akan dilakukan selama enam bulan ke depan,”ujar Siti Nurbaya Bakar.
Menurutnya, dengan kantong plastik berbayar ini akan mendorong masyarakat untuk membawa kantong belanja sendiri sehingga akan mengurangi sampah plastik. Pemerintah Indonesia mengharapkan, setidaknya Indonesia bisa mengurangi 20 persen jumlah sampah plastik pada 2018. Pada kesempatan ini juga telah dibagikan lebih dari 200 tas belanja ramah lingkungan untuk menghindari penggunaan tas belanja yang berbahan dasar plastik. (tot)