Salah satu alasan utama seseorang diet dan olahraga adalah mengurangi timbunan lemak di perut. Lemak perut memang seringkali mengganggu penampilan. Bahkan, lemak perut juga merupakan tipe lemak paling berbahaya karena dapat jadi indikator penyakit yang signifikan. Lemak perut merupakan salah satu pertanda kadar kortisol tubuh tinggi. Kortisol merupakan hormon stres yang dapat mengakibatkan inflamasi berbahaya di dalam tubuh.
Padahal, sangatlah mustahil menghilangkan timbunan lemak di satu bagian tubuh saja. Untuk mengusir lemak di perut, kita juga harus mengurangi lemak di bagian tubuh yang lainnya. Caranya, kita harus olahraga secara intens, mengontrol kalori, dan memilih makanan tertentu untuk mempercepat pembakaran lemak. Para peneliti menemukan bahwa orang dengan berat badan normal tetapi memiliki lingkar pinggang yang lebar, berisiko tiga kali lebih besar meninggal karena penyakit jantung dan berisiko dua kali lebih besar meninggal karena penyebab lain, daripada orang yang berat badannya normal dan lingkar pinggangnya kecil.
“Orang dengan berat badan normal biasanya tak merasa perlu untuk mengubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat. Tetapi obesitas sentral atau kegemukan di perut sangat tidak sehat, bahkan pada orang yang kurus,” kata Dr.Francisco Lopez-Jiminez, ahli kardiologi dari Mayo Clinic.
Lopez-Jiminez mengatakan orang yang mengidap obesitas biasanya memiliki lemak di area yang sebenarnya protektif dan mereka punya massa lemak lebih banyak. Karena itu, pengidap obesitas memiliki risiko terkena penyakit kardiovaskular yang besar karena distribusi lemaknya. Orang yang berat badannya normal tetapi memiliki timbunan lemak di perut harus menurunkan berat badan dan membentuk massa otot sehingga berat badannya terdistribusi. “Pola makan yang sehat dan olahraga adalah cara mengatasinya. Jika keduanya dilakukan, selain berat badan turun, massa otot juga terbentuk,” katanya.
Lemak perut bisa dikikis, namun latihan sit up belum cukup untuk mengikisnya. Anda memerlukan beberapa perubahan kebiasaan yang dapat membuat Anda lebih langsing seperti dilansir dari laman LiveStrong, Senin :
1. Latihan interval.
Anda mungkin dapat melakukan sit up setiap saat tetapi otot perut yang terbentuk tidak dapat terlihat selama lemak perut masih menutupnya. Karena itu, anda perlu latihan yang benar-benar mengikis lemak yaitu latihan kardio. Cobalah untuk lompat tali, berlari di trademill, atau senam di antara sit up.
2. Jangan lewatkan makan.
Melewatkan jadwal makan merupakan cara yang paling mudah untuk menimbun lemak perut. Ketika melewatkan makan, maka tubuh akan bereaksi dengan memproduksi lebih banyak kortisol serta menyimpan lebih banyak lemak, khususnya di perut.
3. Lewatkan makanan/minuman manis.
Gula merupakan musuh abadi untuk perut langsing. Kelebihan gula akan disimpan sebagai lemak. Maka mulailah untuk mengurangi konsumsi gula.
4. Perbanyak konsumsi vitamin C.
Vitamin C yang diperoleh dari buah jeruk, brokoli, kol dan paprika dapat mengurangi produksi kortisol. Selain itu, vitamin C juga penting untuk produksi karnitin yang dapat mengubah lemak sebagai energi.
5. Perbanyak konsumsi lemak sehat.
Jangan salah mengartikan lemak. Konsumsi lemak sehat seperti dari alpukat, kacang, dan minyak zaitun justru akan meningkatkan metabolisme sehingga dapat mengikis lemak perut.
6. Tidur.
Seringkali orang mengorbankan tidur. Padahal tidur penting untuk manajemen berat badan dan kesehatan yang optimal. Banyak penelitian membuktikan kurang tidur memicu kelebihan berat badan dan meningkatkan risiko beberapa penyakit.
7. Rileks.
Kortisol merupakan hormon stres. Ketika anda stres, maka kadar kortisol juga akan meningkat. Kortisol yang tinggi memicu peningkatan berat badan, ketidakmampuan menurunkan berat badan, menurunkan imunitas, serta meningkatkan kadar inflamasi. Penting untuk menyempatkan waktu bersantai setiap harinya. Meskipun hanya 5 menit, dapat membantu anda menjaga kadar kortisol tetap seimbang.