Minat Beli Properti Warga Manado Tinggi

            Menurut dia, Manado dipilih sebagai kota ketiga pengembangan bisnis properti Paramount Land, karena kota ini memiliki potensi besar dari segi ekonomi dan pariwisata, di samping sebagai pintu gerbang pembangunan ekonomi di wilayah timur Indonesia. “Pembangunan jalan tol Manado Bitung dan pengembangan Bitung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) serta rencana pembangunan proyek jaringan serat optik yang akan menjadikan Manado sebagai gateway Internasional kedua di Indonesia setelah Batam, yang menjadi pertimbangan kami memilih Manado. Dan terbukti, produk yang kami tawarkan langsung diserbu. Lebih dari 100 orang sudah memiliki NUP,” paparnya. Ervan menambahkan, tingginya daya beli menambah keyakinan kami bahwa unit di Paramount Hills akan terserap habis.

            Pendapat yang sama juga disampaikan Direktur Paramount Land, Aryo Tri Ananto. Menurut dia, tingginya minat untuk membeli karena warga di Manado mengaku senang bisa memilih desain berdasarkan keinginan mereka. “Selain itu yang membuat pembeli antusias, karena residential ini mempunyai fasilitas yang lengkap fasilitas commercial / mixed use antara lain club house, ruko, hotel, office, convention hall, lifestyle center,” ujarnya.

            Mengenai pasar, Aryo menambahkan, yang menjadi sasaran bidik adalah kalangan menengah atas. Karena unit yang ditawarkan paling murah harga jualnya Rp 995 juta. “Ada tiga gaya rumah yang dapat dipilih oleh konsumen yaitu, gaya Modern Classic, France dan American. Tersedia pula berbagai pilihan warna menarik, serta tiga paket spesifikasi paket standar, paket bare dan paket deluxe,” tuturnya. Jadi, harga jualnya sangat tergantung pada ukuran, dan spesifikasi yang dipilih konsumen.

            Sementara itu menurut Andreas Nawawi, Managing Director Paramount Land, proyek residential ini dibangun di atas lahan seluas 20,8 hektar. Total unit yang akan dibangun 746 hunian dan terdiri dari tiga klaster. Untuk tahap pertama ditawarkan 202 unit. “Kota Manado menjadi kota ketiga setelah Gading Serpong Tangerang dan Paramount Village Semarang, di mana kami mengembangkan kawasan residential,” ujarnya. Andreas menambahkan, untuk dapat melihat produk kami, “Datang saja ke Manado Town Square 3. Kami mengadakan pameran hingga tanggal 22 November,” paparnya.

            Terkait pertumbuhan pasar properti, Ali Tranghanda, CEO Indonesia Property Watch, sudah memprediksinya pada tahun lalu. “Manado merupakan salah satu kota yang pertumbuhan pasar propertinya sangat tinggi di kawasan Indonesia Timur. Pembangunan infrastruktur di wilayah ini memberikan dampak signifikan bagi perkembangan bisnis properti yang ada. Rencana pembangunan MORR atau Ring Road iii Malalayang – Winangun  serta tol Manado-Bitung turut menunjang peran Manado menjadi kota bisnis yang lebih besar,” ujarnya.

            “Meskipun tahun ini pasar properti masih melambat, namun kami memprediksi tahun depan pergerakan pasar sudah akan terasa. Dengan melihat prospek yang ada, maka seharusnya pasar properti di Indonesia bagian timur termasuk Manado akan lebih dahulu bergerak secara nasional,” jelasnya.