Tuesday , 19 November 2024
Home / Auto / Tingkatkan Inklusi Keuangan Lewat Aneka Produk Digital
Hadir dalam sesi pertama, Senin (22/7), Chief Marketing Officer (CMO) Maucash Indra Suryawan (kiri); Chief Digital Business Officer Bank Saqu Angela Lew Dermawan (kanan); dan Vice President Partnership AstraPay Karnanda Kurniardhi (tengah) dalam acara Astra Financial Talks 2024 di GIIAS 2024. Ist

Tingkatkan Inklusi Keuangan Lewat Aneka Produk Digital

Jakarta, NextID – Aplikasi digital ternyata dapat membantu dalam pengelolaan keuangan pribadi dan bisnis secara lebih efisien. Astra Financial melalui sejumlah produk digitalnya, seperti Astrapay, Maucash, dan Bank Saqu, ikut berperan menjadi solusi dalam pemenuhan kebutuhan finansial masyarakat.

Hal itu mengemuka dalam acara Astra Financial Talks 2024 bertajuk “Cerdas Kelola Keuangan: Lifestyle dan Bisnis dengan Aplikasi Digital”. Melalui tema ini, Astra Financial mengajak masyarakat untuk menggunakan teknologi digital secara cerdas dalam mengelola keuangan dan membuat keputusan finansial dengan bijaksana.

Hal tersebut juga merupakan dukungan perseroan terhadap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meningkatkan literasi keuangan mencapai 65% dan inklusi keuangan 93% pada 2027. Astra Financial Talks diselenggarakan di Main Booth Astra Financial di Hall 7 Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten.

Kegiatan itu terbagi menjadi tiga sesi gelaran. Dua sesi lainnya akan digelar pada Rabu (24/7) dan Kamis (25/7) mendatang. Hadir dalam sesi pertama pada Senin (22/7), Chief Marketing Officer (CMO) Maucash, Indra Suryawan, Chief Digital Business Officer Bank Saqu, Angela Lew Dermawan dan Vice President Partnership AstraPay, Karnanda Kurniardhi.

Para pembicara di acara Astra Financial Talks 2024. Ist

Indra Suryawan mengatakan, melalui partisipasi di GIIAS 2024, Maucash berkomitmen menyediakan solusi finansial yang dapat membantu pebisnis mengembangkan usaha mereka. “Hal itu sejalan dengan upaya kami untuk meningkatkan inklusi keuangan agar dapat mencapai tujuan keuangan mereka dengan lebih cepat, tepat namun tetap aman,” ujarnya.

Sampai dengan 12 Juli 2024, total jumlah penyelenggara fintech lending yang berizin dan diawasi OJK adalah sebanyak 98 perusahaan, dan salah satunya Maucash. Tantangan bagi Maucash dan fintech yang sudah memiliki izin lainnya adalah masih ada ratusan fintech ilegal yang harus diwaspadai.

Sebagai upaya untuk meningkatkan literasi keuangan, Maucash menghimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan fintech ilegal. Fintech ilegal memiliki ciri-ciri seperti persyaratan yang mudah, proses pinjaman yang tidak transparan, tidak menyediakan layanan pengaduan, dan alamat kantor yang tidak jelas.

“Untuk menghindarinya, pastikan fintech yang dipilih terdaftar dan memiliki izin dari OJK, hindari penawaran yang terlalu menggiurkan, dan perhatikan dengan teliti semua syarat dan ketentuan yang tercantum dalam perjanjian pinjaman. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, masyarakat Indonesia dapat terhindar dari jerat utang dan praktik-praktik yang merugikan,” tambah Indra Suryawan.

Adapun AstraPay menyediakan aplikasi yang dirancang dengan antarmuka yang mudah digunakan. Hal itu memungkinkan pengguna untuk belajar mengelola keuangan mereka melalui fitur-fitur praktis seperti pencatatan pengeluaran, perencanaan anggaran, dan pembayaran tagihan. Platform yang memudahkan transaksi sehari-hari antara lain meliputi pembelian pulsa dan bayar listrik.

Angela Lew Dermawan (kanan) dari Bank Saqu. Ist

“AstraPay berkomitmen meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia melalui program layanan yang mudah diakses dan dimengerti. Menggunakan AstraPay dalam kegiatan sehari-hari mempermudah kontrol aliran uang, dari membayar tagihan hingga berinvestasi, sehingga masyarakat dapat membuat keputusan keuangan yang lebih bijak dan mencapai tujuan finansial mereka,” ujar Karnanda Kurniardhi.

Sementara Angela Lew Dermawan menjelaskan, Bank Saqu menyadari fenomena masyarakat Indonesia yang kesulitan untuk menabung, namun mereka tetap mengeluarkan uang. Hal ini pun disebut fenomena dissaving, yang merupakan sebuah kondisi saat individu membelanjakan uang melebihi pendapatan sehingga terpaksa menggunakan tabungannya atau berhutang.

“Dalam kesempatan ini, Bank Saqu ingin mengajak orang untuk dapat mengelola keuangan dengan baik. Kami mengajak masyarakat untuk mengembalikan kebiasaan menabung menjadi lebih menyenangkan lewat fitur menabung otomatis. Perlu diingat, mengalokasikan sebagian penghasilan untuk tabungan memiliki berbagai manfaat. Dengan menabung, individu dapat mengatur keuangan dengan lebih bijak, melatih disiplin dan hemat, serta membangun dana darurat untuk mengatasi kebutuhan tak terduga.” kata Angela.

Pada GIIAS 2024 ini,  Bank Saqu menawarkan kesempatan pengunjung pameran untuk  memiliki mobil impian dan dapat mewujudkannya dengan membangun kebiasaan menabung yang konsisten dengan fitur Tabungmatic dari Bank Saqu serta deposito melalui fitur Busposito.  

Astra Financial percaya bahwa literasi keuangan adalah kunci untuk mencapai stabilitas dan kesejahteraan finansial. Melalui diskusi inspiratif yang melibatkan unit bisnis Astra Financial ini, harapannya perseroan dapat memberikan kontribusi nyata yang sejalan dengan program OJK dalam meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan untuk mencapai kesejahteraan keuangan masyarakat.

About Gatot Irawan

Check Also

Crosser AHM Raih Dua Podium di Final Kejurnas Motocross

Jakarta, NextID – Crosser binaan PT Astra Honda Motor (AHM) M. Arsenio Algifari berhasil meraih …

Leave a Reply