Thursday , 21 November 2024
Home / Auto / DFSK Gelora E “Melenggang” di Berbagai Kondisi Jalanan
Simulasi perjalanan di berbagai kondisi jalanan menjadi bukti konkret keandalan, efektivitas, hingga efisiensi DFSK Gelora E menjadi solusi mobilitas niaga yang dibutuhkan oleh masyarakat. Ist

DFSK Gelora E “Melenggang” di Berbagai Kondisi Jalanan

Jakarta, NextID – DFSK Gelora E merupakan satu-satunya kendaraan niaga berbasis energi listrik yang tersedia di pasar otomotif Indonesia hingga saat ini. Sebagai sebuah kendaraan yang dirancang untuk melakukan tugas-tugas berat dan mengedepankan fungsionalitas tinggi, DFSK Gelora E terbukti dapat diandalkan di berbagai kondisi perjalanan dan lulus simulasi perjalanan antar kota antar provinsi yang dilakukan oleh PT Sokonindo Automobile.

Simulasi perjalanan yang dilakukan oleh PT Sokonindo Automobile di berbagai kondisi jalanan menjadi bukti konkret bagaimana keandalan, efektivitas, hingga efisiensi DFSK Gelora E menjadi solusi mobilitas niaga yang dibutuhkan oleh masyarakat di Tanah Air. DFSK Gelora E membuktikan keunggulan kendaraan listrik seperti tenaga yang besar, ruang kargo yang lega, nyaman, dan ramah lingkungan bisa dimanfaatkan sebagai kendaraan operasional yang bisa menguntungkan dan membawa pertumbuhan bisnis.

“PT Sokonindo Automobile dan rekan-rekan bisnis kami sudah melakukan berbagai simulasi perjalanan menggunakan DFSK Gelora E. Terbukti di setiap tantangan yang disediakan, DFSK Gelora E bisa menyelesaikan perjalanan dengan baik dan membuktikan kendaraan listrik bisa diandalkan untuk kegiatan operasional masyarakat sehari-hari,” ungkap Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi, Kamis (6/7).

Simulasi perjalanan dilakukan secara bertahap dengan berbagai kondisi jalanan. Mulai dari perjalanan antar kota sampai perjalanan antar pulau yang kerap ditemui kendaraan-kendaraan niaga dalam bertugas.

Seluruh simulasi perjalanan ini dilakukan dengan konfigurasi 2 orang penumpang dan barang bawaan sekitar 200-500 kg. Semua perjalanan ini dilakukan dengan kondisi baterai terisi penuh, dan tanpa melakukan pengisian baterai di tengah-tengah perjalanan.

Simulasi perjalanan dilakukan secara bertahap dengan berbagai kondisi jalanan. Mulai dari perjalanan antar kota sampai perjalanan antar pulau. Ist

Simulasi pertama dilakukan dengan mengambil perjalanan dari Jakarta-Bandung pada Maret 2023 dengan total jarak tempuh 185 Km. Dengan membawa 2 orang penumpang dan 500 kg barang bawaan, DFSK Gelora membutuhkan rata-rata 60% daya baterai atau setara dengan Rp 42.000.

Simulasi kemudian berlanjut pada April 2023 dengan rute Parapat ke Medan (Sumatera Utara) atau sekitar 168,5 KM. DFSK Gelora E membawa 2 orang penumpang dengan 500 kg barang bawaan, dan didapatkan hasil terbaik yaitu 38% daya baterai, dan dikonversi dalam rupiah menjadi Rp 27,132.

Perjalanan DFSK Gelora E dari Bandar Lampung ke Jakarta pada bulan Mei 2023 pun juga tidak kalah menantang dengan jarak tempuh sekitar 223  KM dan mengantarkan 2 orang penumpang serta 400 kg barang bawaan. Sekali lagi, DFSK Gelora E hanya membutuhkan 72% daya baterai atau membutuhkan biaya Rp 51.400.

“Seluruh DFSK Gelora E yang digunakan merupakan hasil produksi pabrik Cikande, Serang, Banten yang sudah mengadopsi berbagai teknologi produksi terkini dan modern sehingga memenuhi status sebagai industri 4.0. Secara keseluruhan pabrik DFSK mampu memproduksi 50 ribu unit per tahun berkat dukungan teknologi robotik dan sumber daya manusia (SDM) terlatih. Teknologi robotik yang diusung pabrik DFSK sudah mencapai 90% untuk proses produksi,” sebut Achmad Rofiqi.

DFSK Gelora E sebagai Baterai yang digunakan sudah menggunakan teknologi Lithium-ion dengan kapasitas 42 kWH, dan sanggup untuk menyuplai energi DFSK Gelora E sejauh 300 KM. Untuk pengisiannya tidak memerlukan waktu yang lama berkat dukungan fast charging sehingga pengisian daya 20-80% hanya membutuhkan waktu 80 menit. Kualitas baterai juga sudah dipastikan terjaga karena sudah lolos uji yang dilakukan oleh DFSK.

Model Blind Van didukung panjang kabin 2,63 m dan area kargo mencapai 5 m3, cocok untuk logistik, katering, angkutan barang, dan sebagainya. Ist

DFSK Gelora E juga ditunjang dengan efisiensi energi yang tinggi dan mampu mengurangi biaya operasional yang ditimbulkan oleh penggunaan kendaraan. Konsumen cukup mengeluarkan biaya sebesar Rp 200 per kilometer, atau setara dengan 1/3 dari biaya operasional kendaraan komersial konvensional.

Para konsumen DFSK Gelora E juga tidak perlu khawatir dengan keamanan baterai selama kepemilikan kendaraan. DFSK Gelora E sudah mengadopsi langkah-langkah perlindungan seperti perlindungan isolasi, perlindungan tegangan tinggi, tahan debu dan air (hingga standar IP67), dan sistem perlindungan baterai yang ketat untuk memastikan keamanan baterai dalam kondisi ekstrim.

Dimensi DFSK Gelora E tercatat 4.500mm x 1.680mm x 2.000mm (PxLxT) yang memberikan kabin ekstra luas dan lapang, serta dipadukan dengan kemampuan berkendara yang bisa diandalkan. Kendaraan fungsional ini hadir ditawarkan dalam 2 varian, yakni Minibus dan Blind Van, yang bisa dipilih berdasarkan kebutuhan usaha konsumen di Indonesia.

“Model Minibus hadir dengan kapasitas 7 penumpang dan cocok untuk digunakan sebagai kendaraan angkutan umum, travel, kendaraan shuttle, antar jemput karyawan, bahkan mendukung sektor pariwisata. Kemudian untuk model Blind Van didukung dengan panjang kabin mencapai 2,63 m dan area kargo mencapai 5 m3 dan cocok untuk kebutuhan logistik, katering, angkutan barang, dan berbagai sektor lainnya,” tutup Achmad Rofiqi.

About Gatot Irawan

Check Also

Crosser AHM Raih Dua Podium di Final Kejurnas Motocross

Jakarta, NextID – Crosser binaan PT Astra Honda Motor (AHM) M. Arsenio Algifari berhasil meraih …

Leave a Reply