Oleh dr. Vidya Dewi Sutanto
Jakarta, NextID – Ginjal merupakan organ yang memiliki fungsi penting bagi tubuh. Secara garis besar fungsinya untuk menyaring darah, mengeluarkan sisa metabolisme melalui urin, mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh serta asam-basa, menghasilkan hormon-hormon penting serta mengatur tekanan darah.
Gagal ginjal merupakan kondisi di mana ginjal tidak dapat berfungsi sebagaimana mustinya. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dalam 2 bulan terakhir ditemukan sekitar 100 kasus gagal ginjal akut yang belum diketahui penyebab pastinya pada anak di bawah 6 tahun.
Dugaan sementara hal ini masih berkaitan dengan virus COVID-19. Beberapa kasus gagal ginjal karena COVID-19 telah dilaporkan di Amerika Utara dan Arab. Studi mengatakan bahwa sel-sel ginjal memiliki reseptor virus COVID-19 sehingga mudah terjadi infeksi langsung ke ginjal.
Saat ginjal tak dapat befungsi dengan baik maka produk sisa metabolisme yang dapat menjadi racun pada tubuh tidak dapat dikeluarkan. Selain itu terjadi penumpukan cairan dalam tubuh mengisi rongga dada sehingga anak sulit bernafas, bengkak di wajah dan atau lengan dan kaki, gangguan keseimbangan elektrolit dan asam-basa.
Jika gagal ginjal akut dibiarkan maka dapat menjadi gangguan kronis dengan komplikasi terburuk memerlukan tindakan cuci darah hingga meninggal. Sesuai himbauan IDAI, orang tua dan pengasuh, termasuk guru perlu mengetahui gejala anak mengalami gagal ginjal akut.
Berkurangnya frekuensi buang air kecil, warna kencing menjadi lebih pekat, anak mengalami bengkak pada wajah atau tangan-kaki, mudah lelah, lesu, tidak nafsu makan, sering muntah, diare, dan demam merupakan kumpulan gejala gagal ginjal akut.
Jika kadar racun tubuh sisa hasil metabolisme tinggi, anak bisa mengalami kejang dan atau penurunan kesadaran. Dengan mengetahui gejala ini diharapkan anak dengan gagal ginjal dapat segera terdeteksi dan mendapat perawatan.
Selain itu, kita juga tetap harus waspada pada sumber penyababnya, COVID-19. Menerapkan protokol kesehatan merupakan dasar agar terhindar dari semua komplikasi akibat COVID-19. Tidak mengajak anak dibawah 6 tahun, usia yang belum bisa mendapatkan vaksin ke tempat ramai, menggunakan masker, mencuci tangan dengan benar, vaksin sesuai anjuran, menjaga jarak, istirahat di rumah serta cepat memeriksakan kondisi anak jika anak mengalami batuk-pilek hingga demam.
Jika anda merasa tidak enak badan, hindari kontak dengan anak hingga terbukti tidak sakit. Berikan makanan dengan gizi seimbang serta vitamin untuk memperkuat daya tahan tubuh si kecil.