Jakarta, NextID -Belum lama ini PT Honda Prospect Motor (HPM)menggelar menggelar acara All New BR-V Pop Park di Summarecon Mall Bekasi, Jawa Barat. Acara ini merupakan bentuk apresiasi Honda untuk konsumen All New BR-V, sekaligus sebagai ajang untuk seluruh anggota keluarga menikmati waktu bersama dengan beragam permainan dan hiburan di akhir pekan.
Menu keluarga sengaja digelar di kawasan Bekasi yang hit itu, tepatnya di salah satu sudut parkiran mal tersebut. Acara itu sukses dan ramai dikunjungi keluarga. Entah karena beberapa hari belakangan ini masyarakat Jakarta dan sekitarnya bosan dengan berita-berita yang menimbulkan rasa masgul, jenuh atau sejenisnya, maka di pagi hari itu
terlihat keluarga berbondong-bondong mengikuti jalannya acara yang disuguhkan hingga sore hari. Terkesan semua happy.
Selain pengunjung menikmati suguhan acara dengan happy, juga mereka terkaget-kaget mendengar sambutan dari Yusak Billy selaku Sales Marketing & Business Innovation Director HPM, “Hingga saat ini 30 negara sedang antri mobil Honda yang produksi di Indonesia. Jika ada mobil Honda di Thailand itu pasti datangnya dari Indonesia,” tandasnya.
Mengapa bersama manajemennya, HPM menggelar acara tersebut? “Kami ingin berbagi pengetahuan dan kebahagiaan. Apa sih untungnya menggunakan mobil Honda? Simpel, karena praktis dan hemat. Gitu kan. Kenyataan ini kami sampaikan kepada masyarakat luas. Tentu acara sejenis tak hanya ada di Sumarecon namun juga di beberapa kota lain nantinya,” jelasnya.
Tentu saja saat itu dalam sambutannya, Yusak menyampaikan kelebihan dari All new BR-V – model yang sudah mendunia ini. Dalam berbisnis, terkesan ia paham yang dihadapi bukan hanya mesin dan kecanggihan teknologi, namun manusia-manusia yang menggunakan apa yang dijual. Bukankah dukungan dari orang-orang sekitar yang paling berperan dalam mewujudkan nilai penjualan yang diraih?
Pelayanan yang optimal tentu menjadi sisi tajam untuk keberhasilan sebuah penjualan, Joe Girard adalah salesman mobil contohnya. Ia menjadi salesman mobil yang paling berhasil di dunia. Betapa tidak, dalam setahun ia berhasil menjual lebih dari 1.500 mobil secara pribadi. Artinya dalam sebulan rata-rata ia mampu menjual 150 mobil.
Dikatakan, prinsip menjual adalah melayani secara total. Joe selalu berusaha melayani calonnya secara totalitas. Itu juga yang dilakukan oleh pendiri dan pemimpin perusahaan raksasa Starbuck Coffee, Horward Schukltz. Prinsipnya, kesediaan hati untuk melayani dengan sungguh-sungguh.
Konsep melayani ini juga terkesan dari sikap Yusak. “Kami ingin membagikan kebahagiaan itu kepada semua anggota keluarga dengan memilih mobil yang memang praktis namun tetap fashionable untuk keluarga. Untuk warna-warna baru biasanya memang disukai keluarga-keluarga muda walau keputusan untuk memilikinya tentu menjadi keputusan bersama,” kisahnya.
Warna Bright Para Muda
Mengalami kemakmuran dan kesuksesan hidup tentu menjadi impian banyak orang, dengan keberadaan seperti itu maka mereka bisa menentukan pilihan. Jika diaplikasikan dalam kehidupan pekerjaan, maka perlu menciptakan perubahan nilai tambah dalam kemampuan pekerjaan, antara lain memiliki mobil sebagai prasarana kerja. Kenyataan itu dialami Adrian Wijaya – pengusaha muda jebolan Xi’an Jiaotong Liverpool University, Suzhou, China.
“Saya memilih Honda Brio, karena nyaman. Bodinya juga simple. Untuk cari parkiran mudah. Maklum di Jakarta kan jam-jam tertentu sulit cari parkiran. Jika ditanya soal kenapa saya memilih warna merah. Biar seger aja sih, dan bright. Jadi saya merasa lebih enerjik,” begitu alasan Adrian Wijaya yang setiap hari mengendarai sendiri mobil Honda Brio merahnya itu.
Usia Awi, begitu panggilannya, masih muda yakni 27 tahun. Tampilan muda itu identik dengan enerjik maka pilihan warna terangpun menurutnya pas-pas saja. “Yang pasti Honda itu nggak rewel deh, dengan begitu setidaknya sudah menghemat waktu kita untuk beraktivitas. Pokoknya perawatan tepat waktu. Nah, hari ini juga waktunya untuk cuci mobil. Honda pokoknya praktis deh,” sambungnya.
Ehm, soal warna tentu tak lepas dari selera. Umumnya perempuan aktif menyukai warna-warna terang. Itu tak disangkal Yusak Billy. Ia lantas menyebut warna kuning dan merah antara lain warna yang memang disukai kaum hawa dan generasi muda. “Tapi jika itu diperuntukkan keluarga biasanya warna yang baru muncul yang dipilih. Tak jarang memang sang ibu yang menjatuhkan pilihan. Yang seperti saya katakan tadi untuk keluarga muda, suka dengan warna-warna yang baru muncul. Mungkin dirasakan masih segar ya,” tegas Yusak lagi.
Kebutuhan dan Inovasi
Orang-orang yang berhasil dalam hidupnya antara lain karena mereka yang selalu mempersiapkan mental, emosi, cara kerja dalam menghadapi perubahan. Mereka meningkatkan kualitas dirinya bisa dilihat dari hasil kerjanya. Semakin tinggi tujuan kesuksesan maka semakin banyak perubahan yang dilakukan. Menempuh kesuksesan diperlukan kekuatan jiwa dan cara melayani yang tepat dan benar.
“Saya setuju pendapat itu, termasuk kita pun harus berani bersikap memfasilitasi diri demi mencapai kesuksesan itu. Mobil deh salah satunya. Yah, gimanalah caranya, menabung, kerja keras untuk bisa membeli mobil. Tapi perubahan itu harus kita masuki dan sikapi. Dengan begitu hidup lebih dinamis. Saya beli mobil Honda, karena memang save untuk keluarga. Keseharianpun saya pakai kerja. Perawatan nggak rewel dan tetap tuh modis. Untuk warna keputusan bersama keluarga,” begitu jelas Helena Sri Hartini yang harus tiap hari mondar-mandir Jakarta-Bogor karena tuntutan pekerjaan.
Sip-sip. Hidup memang pilihan. Mengenali keinginan hati yang selaras dengan kebutuhan pekerjaan dan keluarga pada akhirnya manusia akan memiliki hidup penuh warna. Banyak pilihan kehidupan yang terbentang menyangkut gaya hidup dan kebutuhan hidup, yang pasti tak menyia-nyiakan hidup yang merupakan anugerah Ilahi. Memperjuangkan hidup adalah dengan memperjuangkan pilihan hati. Maka ada tawaran dan ada juga pilihan.
Sebuah penelitian menyebutkan untuk mencapai kesuksesan diperlukan kepandaian membina hubungan antar manusia atau human relationship, tumbuh bersama, dan saling mengisi. Pelayanan komunikasi yang baik adalah mata uang bagi dunia. Begitu kan Pak Yusak? (Martha Sinaga)