“Kesaktian” Sebuah Warna

Oleh Martha Sinaga

Jakarta, NextID – Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022 sedang berlangsung di Jakarta. Pengunjung tetap hilir mudik walau jika diamati animonya tak sederas tahun-tahun sebelumnya. Juga tontonan hiburan panggung yang biasa diisi deretan artis dalam negeri ikut terpapras keberadaannya. Apalagi alasannya jika bukan karena Covid-19 yang masih tetap menyatroni negeri ini, maka panitia atau pihak penyelenggara kudu hati-hati.

Yang pasti sajian di panggung IIMS tetap saja menawan. Paduan antara kemajuan teknologi otomotif, selera pasar dan daya beli masyarakat di negeri ini saling isi. Deretan mobil yang ditawarkan so pasti beragam. Mulai dari city car sampai mobil off road. Dari mobil rakitan di Bali hingga mobil-mobil mewah dengan brand yang “mengerikan.” Tinggal lagi kapan transaksi dibereskan dan mobil yang dikehendaki pindah ke rumah.

Jika bicara hasil garapan teknologi canggih, itu tentu ada pakarnya yang akan menjelaskan. Yang menggelitik dan tak kurang menariknya adalah ketika membeli mobil itu dikarenakan tertarik dengan warnanya. Soal yang lain-lain itu diperhitungkan nanti. Pokoknya warna menarik, beli!  Ini yang namanya The Power of Colors.

Rasanya nggak salah juga bersikap demikian, menikmati hidup dalam keseharian itu juga penting kan? Agar rutinitas tidak membosankan dan selalu punya tujuan. Memilih atau membeli mobil karena warna tentu juga merupakan sebuah tujuan. Tujuannya membuat diri lebih bersemangat, lebih ceria dan enjoy dalam himpitan waktu karena rutinitas.

Seperti yang diungkapkan oleh Rosita Lela, pemilik ‘Rumah Kopi Kita,’ di Cilegon (Banten). Ia memilih warna merah untuk mobil Mitsubishi Xpander-nya.  “Saya merasa punya mobil merah terang itu, suasana menjadi lebih ceria. Juga penuh semangat lho. Suami belum lama ini bilang ke saya, gantilah itu mobil. Saya jawab, oke saja asal warnanya merah,” begitu ungkapnya. 

Ternyata warna merah begitu “sakti” bagi perempuan asal Palembang itu. Lanjutnya, “Saya memang suka banget dengan warna merah. Selain mobil, pilih pakaianpun saya suka warna merah.”

Seyogianya setiap warna punya makna, potensi dan kekuatan untuk mempengaruhi bahkan selanjutnya menimbulkan efek tertentu  terhadap produktivitas, emosi, bahkan mood seseorang.

Jika Lela jatuh hati terhadap warna merah, maka dokter spesialis anak Cory memilih Honda Jazz berwarna kuning terang untuk mobilnya. “Asyiek saja ngeliatnya, dan segarlah,” begitu komentar Cory.

Pilihan warna tentu tak dapat dipisahkan dari selera seseorang, walau bisa dilihat mobil berwarna abu-abu (silver), hitam, putih merampas pilihan banyak orang. Itu terlihat dari berderetnya mobil dengan  warna-warna tersebut di jalan raya atau di tempat parkiran. Soal pilihan warna mobil memang sangat pribadi, dan masing- masing punya alasan tersendiri.

“Mobilku hitam. Walau beberapa kali ganti, ya hitam lagi. Aku melihatnya kokoh,dan gagah.Berwibawa aja gitu, Itu sebabnya mobil dinas rata- rata hitam ya” itu pengakuan dari Nadia Saladin yang bekerja di Kemenkeu. Ketika disinggung apakah warna yang disukai itu jika kembali akan dijual tidak ikut menentukan harga jual. Ini tanggapan Nadia, ”Mungkin saja ya warna mobil akan bisa menaikkan resale value. Tapi yang penting kondisi mobilnya bagaimana dulu.”

Kata nadia lagi, “Jika mobil dinas perusahaan biro iklan, mungkin lebih cocok berwarna jreng, merah, kuning atau ungu. Warna-warna yang menyiratkan kreativitas.”

Tak disangkal jika warna warna mobil punya kesan catchy dan stylish. Bisa dilihat dengan Honda Jazz, Honda Brio dan Toyota Agya. “Keuntungan mobil dengan warna cerah itu, jika parkiran yang luas bisa terlihat cepat. Tipe city car, paling enak untuk soal parkir-memarkir. Biar mungil tapi warnanya jreng maka cepat bisa dipantau,” ujar Nadia lagi.

Itu juga slah satu alasan mengapa Lela memilih mobil berwarna merah, di parkiran akan cepat terlihat. ”Saya beberapa kali salah masuk ke mobil orang, tapi dengan warna merah terang begini, nggak akan salah lagi.”

Ehm, terkesan setiap warna punya”kekuatan” tersendiri sehingga menarik perhatian para kaum hawa untuk memilikinya, sekalipun ketika akan dijual mungkin harganya akan merosot. Yang pasti setiap warna punya filosofi, makna dan daya tarik. Mungkin karena itu pula seseorang psikolog, Carl Jung menjadikan warna sebagai alat penting dalam psikoterapi. Argumennya, setiap warna  memiliki nuansa, potensi dan kekuatan untuk mempengaruhi, bahkan menimbulkan efek tertentu pada produktivitas, emosi hingga perubahan mood seseorang.

Makna Warna

Warna putih, dapat mengurangi rasa sakit. Itu sebabnya putih itu ditemukan di dunia kedokteran. Sebuah keterbukaan, atau kebebasan yang pada akhirnya membentuk jiwa dan raga yang sehat.

Warna hitam, cerminkan misteri sekaligus elegan, juga atraktif. Kesan yang dicuatkan dramatis, klasik sekaligus misterius.

Warna Magenta, menimbulkan keseimbangan, baik fisik,  mental dan spiritual dan filosofi yang terkandung di dalamnya adalah perubahan dan transformasi.

Warna Kuning, melahirkan enerji dan optimis, merangsang aktivitas pikiran dan mental, bahan kemampuan analisis seseorang. Cerdas secara akademis dan penuh ide inovasi.

Warna-warna indah yang “jreng” itu bisa dilihat dengan hadirnya  antara lain, Oranye – Lamborghini; Cherry Metallik – Porsche; Magma Bean – Mercedes-Benz; Brunswick Green – Genesis; Blu Infinito -Maserati; dan Cyber Oranye – Ford.

Betapa kuatnya makna dari sebuah warna. Apalagi jika sudah hinggap di badan mobil. Maka terciptalah gaya hidup di jenjang tertentu. Warna mobil itu pula yang ternyata menjadi arah impian para kaum hawa dalam menikmati hidup.