Friday , 22 November 2024
Home / Auto / #DaihatsuSafetyDriving Aggressive VS Defensive Driving
Daihatsu Ngobrol Asik tentang Safety Driving bertema Aggressive VS Defensive Driving. Ist

#DaihatsuSafetyDriving Aggressive VS Defensive Driving

Jakarta, NextID – Daihatsu bersama GT Radial kembali selenggarakan acara Safety Driving dengan tema Aggressive VS Defensive Driving yang ditayangkan langsung melalui IG Live dengan tajuk Ngobrol Asyik pada Sabtu, 19 September 2020. Program yang dapat diakses melalui kanal Instagram @daihatsuind ini merupakan acara edukasi yang dapat dinikmati oleh Sahabat Daihatsu di seluruh Indonesia. Acara ini juga mengajak Sahabat agar selalu menjaga perilaku berkendara yang aman demi meminimalisir potensi kecelakaan.

Pada acara berdurasi 50 menit ini, Sony Susmana, selaku Senior Instructor dari SDCI (Safety Defensive Consultant Indonesia) sebagai narasumber, mengajak Sahabat Daihatsu untuk berkendara secara defensive, karena mayoritas angka kecelakaan yang terjadi di jalan raya disebabkan oleh gaya mengemudi yang aggressive.

Secara singkat, ia memaparkan, defensive driving merupakan perilaku mengemudi yang mengedepankan sisi proaktif, yang artinya berpikir panjang, mencegah sebelum terjadi, dan melakukan antisipasi, sehingga potensi bahaya dapat dicegah dan dapat meminimalisir potensi kecelakaan.

Sama halnya dengan safety driving, secara prinsip defensive driving, bertujuan meminimalisasi resiko bahaya. Namun, perbedaannya adalah safety driving memerlukan kemampuan/skill berkendara yang baik dan benar.

Lain halnya dengan aggressive driving, tipe ini biasanya didominasi oleh green driver yang pada umumnya adalah pengemudi berusia muda dengan jam terbangnya sedikit, emosinya tidak stabil, dan sering show off. Ciri-ciri tipe ini adalah ngebut dengan kecepatan yang tidak konsisten, berjalan zig-zag tanpa memberikan lampu isyarat (sign), akselerasi dan deselerasi kasar.

Perilaku Green driver tidak patut dicontoh dan pihak berwajib harus jeli dalam menertibkan mereka agar kondisi lalu lintas menjadi baik, karena jika dibiarkan, tipe ini akan menjadi pengemudi yang aggressive. Berdasarkan statistik data kecelakaan di Indonesia, tipe pengemudi ini penyumbang kecelakaan tertinggi dengan persentase sebesar 55%.

“Untuk dapat mengemudi secara defensive driving cukup mudah. Selalu berpikir positif, toleransi, sopan, berbagi, jaga jarak kendaraan, jaga kecepatan, kontrol emosi, atur manajemen waktu perjalanan, utamakan keselamatan orang lain dan tidak seruntulan,” ujarnya.

“Acara IG Live NGOBROL ASIK ini adalah bentuk komitmen kami untuk menekan angka kecelakaan di jalan raya, sehingga dalam 3 tahun terakhir ini, Daihatsu bekerja sama dengan GT Radial, tanpa henti memberikan edukasi tentang keselamatan berkendara. Ini merupakan tanggung jawab kami dalam menjaga keluarga sahabat Daihatsu agar dapat terus berkendaraan secara aman,” ujar Elvina Afny, Customer Satisfaction & Value Chain Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Selasa (22/9).

About Gatot Irawan

Check Also

New Tucson, Desainnya Lebih Seksi dan Serba Baru

Jakarta, NextID – Usai acara peluncuran resmi New Tucson, sontak jurnalis banyak yang penasaran dengan …

Leave a Reply