Bandung, NextID – Pada Kamis (5/4) Toyota Indonesia yang terdiri dari PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan PT Toyota Astra Motor (TAM) melalui aktivitas CSR di bidang pendidikan dan pengembangan SDM kembali menyelenggarakan Toyota Eco Youth (TEY) ke-11 yang berlokasi di Hotel Savoy Homann Kota Bandung. Sosialisasi kompetisi Ide-ide kreatif yang melibatkan siswa-siswi Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) ini mengundang 200 pelajar serta para guru dari seluruh perwakilan sekolah di seluruh wilayah Indonesia.
Turut hadir dalam acara ini selain instansi “pelat merah” yang terkait juga Direktur Administration, Corporate & External Affairs TMMIN Bob Azam; Direktur Finance & Administration TAM Darmawan Widjaja; serta jajaran manajemen masing-masing.
Pada TEY kali ini, Toyota Indonesia juga mengundang Dewan Juri yang terdiri dari Perwakilan Dept. Fakultas Biologi, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Universitas Indonesia dan Wakil Presiden Direktur Conservation International Indonesia (CI) Prof. Jatna Supriatna PhD, Social Media Expert & Millenials Movement Expert Yoris Sebastian, dan Perwakilan National Geographic Indonesia Didi Kaspi Kasim.
“Konsistensi keberlangsungan acara ini merupakan bentuk komitmen kami, untuk senantiasa menyebarkan semangat menjadi duta peduli lingkungan kepada generasi muda. Kegiatan ini juga merupakan wujud upaya kami untuk senantiasa memberikan sumbangsih pada pelestarian lingkungan. Kami berharap pelaksanaan sosialisasi program TEY ke-11 ini dapat menginspirasi generasi penerus bangsa dalam menelurkan inovasi-inovasi guna menjaga keberlangsungan alam di masa depan,” ujar Bob Azam, di sela acara.
Program TEY pertama kali diselenggarakan pada tahun 2005 dengan jumlah peserta 10 SLTA umum dan kejuruan dari kawasan Jakarta dan sekitarnya. Seiring dengan antusiasme para peserta untuk bisa mengikuti lomba lingkungan antara SLTA ini serta keinginan menghasilkan program-program lingkungan hidup yang berkualitas dan bermanfaat, Toyota Indonesia secara bertahap memperluas jumlah dan asal daerah peserta.
Pada penyelenggaraan TEY ke-10 lalu, jumlah SMA dan SMK yang menjadi peserta mencapai 539 sekolah dengan total proposal proyek lingkungan hidup mencapai 2.534 proposal. Jika diakumulasi, sejak TEY ke-1 total partisipasi dalam program TEY mencakup hingga 27 propinsi dengan 5.000 proyek dan 1.300 sekolah.
“Keberhasilan Program TEY hingga lebih dari 1 dekade dapat kami capai tentu karena adanya sinergi antara Toyota Indonesia, pemerintah, pihak sekolah, dan komunitas masyarakat setempat. Dengan mengusung tema ‘Eco Sociopreuneur’ yaitu mengajak generasi muda untuk berkreasi membuat proyek lingkungan yang selain memiliki manfaat positif bagi alam juga memiliki nilai ekonomi untuk penduduk di sekitarnya,” timpal Darmawan Widjaja.
“Kami sangat mengapresiasi antusias pelajar SMA dan SMK yang ikut dalam kompetisi Toyota Eco Youth. Antusiasme mereka menunjukkan bahwa pelajar sebagai generasi penerus semakin peduli dan sadar akan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan secara berkelanjutan, demi tercapainya Indonesia yang lebih baik di masa depan,” kata Darmawan.
Konsep Toyota Eco Youth Ke-11
Pada tahun ini, TEY mengangkat tema ‘Eco Sociopreuneur’ dengan konsep program yang mengajak partisipasi masyarakat sekitar dan kemandirian pelaksanaan program lingkungan. Adapun cakupan proyek TEY ke-11 yaitu melibatkan internal sekolah, lingkungan sekitar, hingga universitas. Definisi ‘Eco Sociopreuneur’ sendiri merupakan proyek berkelanjutan melalui kegiatan yang menghasilkan dana untuk membiayai keberlangsungan operasional proyek secara mandiri. Proyek ini terdiri dari dua kategori diantaranya ‘Eco Science’ dan ‘Eco Social.’
Pada kategori ‘Eco Science’ peserta diharapkan dapat menghasilkan proyek yang memanfaatkan ilmu dasar terapan agar mampu memberikan perbaikan dan memberikan dampak langsung kepada alam sekitar. Peserta diharapkan dapat menciptakan suatu produk yang dapat memberikan dampak positif terhadap kualitas lingkungan dan komunitas sekitarnya.
Sementara pada kategori ‘Eco Social’ peserta diharapkan dapat membuat suatu aktivitas atau kampanye yang mendorong masyarakat setempat untuk melakukan gerakan yang juga nyata kontribusinya bagi lingkungan. Peserta diuji kemampuannya untuk membuat aktivitas atau program yang mengajak warga sekitar untuk berkontribusi terhdap pelestarian lingkungan.
Sebagai wujud sosialisasi TEY ke-11, tim yang dibentuk secara khusus akan mendatangi langsung 50 sekolah di setiap provinsi dalam rangka memperkenalkan dan mempromosikan siswa dan guru guna mengikuti kompetisi TEY. Toyota Indonesia juga melakukan roadshow ke sekolah-sekolah di 4 kota besar di Indonesia diantaranya Medan, Bali, Makassar, dan Bandung.
QCC dalam Penilaian Proposal
Ada yang berbeda dari penyelenggaraan TEY di tahun 2018 ini. Di tahun ke-11 Toyota Indonesia menerapkan QCC atau Quality Control Circle untuk penilaian rencana proyek pada proposal yang diajukan peserta. QCC merupakan DNA Toyota yang mengimplementasikan semangat Kaizen (Continuous Improvement) atau perubahan tiada henti. QCC menciptakan budaya agar para peserta selalu memberikan inovasi pada setiap proposal proyek yang diajukan sehingga dapat menjadi ide solutif bagi permasalahan lingkungan.
Toyota Indonesia dan para dewan juri menetapkan kriteria untuk menyaring 25 proposal terbaik dengan indikator penilaian berupa Local Eco Problem, Solusi yang Diusulkan, Rencana Proyek dan Keaslian Proyek. Sementara kriteria pemenang yang digunakan dan bobot yang harus dipenuhi adalah pengaruh dari solusi (30%), rencana proyek dengan pola QCC (20%), laporan proyek secara teratur baik secara online dan tertulis (20%), rencana keberlanjutan secara ekonomis (20%) dan presentasi proyek (10%).