Jakarta, NextID – OTOMOTIF (Group of Magazine – Kompas Gramedia) bekerjasama dengan PERTAMINA menggelar PERTALITE Beat OTOMOTIF Record, Sabtu (19/11) di Jakarta. Kegiatan ini sebuah tantangan dan ditujukan pada komunitas pecinta otomotif untuk mengalahkannya. Didukung oleh bahan bakar berkualitas, Pertalite yang memiliki level research octane number (RON) 90, komunitas ditantang untuk mengalahkan rekor konsumsi hemat bahan bakar yang dicatatkan oleh tester OTOMOTIF sebelumnya.
Berikut catatan OTOMOTIFsebelumnya atas uji irit yang telah dilakukan menggunakan premium, yakni Honda BeAT 62,3 km/l; Honda Supra X125FI 65,1 km/l; Yamaha NMAS 48,6 km/l; dan Yamaha V-Ixion 60,07 km/l.
Sementara dengan pertalite, yakni Honda BeAT 68,08 km/l; Honda Supra X125FI 71,9 km/l; Yamaha NMAX 51,6 km/l; dan Yamaha V-Ixion 64,7 km/l. Menurut Dimas Pradopo, penanggung jawab acara ini, pihaknya memberikan jarak dan rute yang sama agar peserta syukur-syukur mampu memecahkan angka rekor keiritan yang telah dicapai OTOMOTIF.
Rute dimulai dari SPBU Pertamina MT Haryono menuju Season City di Jakarta Utara, dan finis di tempat semula, atau pergi pulang sejauh sekitar 30 km, dengan waktu tempuh perjalanan biasa 1 jam 15 menit (waktu yang dipatok panitia).
Setelah peserta dibriefing, satu persatu mengisi bahan bakar Pertalite hingga tangki penuh, dan panitia mencatat waktu keberangkatan motor satu persatu. Acara yang dimulai sekitar pukul 09.00 WIB diikuti oleh empat komunitas, yakni Jakarta Max Owners (JMO), Honda Beat Injeksi Jakarta (HBIJ), Yamaha Music Vixion Club (YMVC) dan Club Honda Supra Depok (CHSD).
“Terdapat dua puluh orang peserta perwakilan dari empat komunitas yang berpartisipasi pada acara ini. Para peserta tidak dipungut biaya sedikitpun alias gratis dan seluruh pemenang tantangan PERTALITE Beat OTOMOTIF Record berhak mendapatkan uang tunai senilai total Rp 10 juta dan hadiah menarik lainya dari PERTAMINA dan juga OTOMOTIF,” papar Dimas Pradopo.
Selain itu, di ujung acara digelar sesi speak up dengan topik “pengaruh bahan bakar berkualitas” kepada komunitas yang menjadi ‘duta’ Pertalite untuk menyebarluaskan info keunggulan bahan bakar tersebut. Dalam hal ini PERTAMINA dan OTOMOTIF mengundang Dr. Ing. Ir. Tri Yuswidjajanto dari LAPI Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai expertise yang memberikan edukasi mengenai bahan bakar berkualitas kepada komunitas.
Hadiah Rata
Di ujung acara diumumkan pemenang acara ini, tidak ada pemenang pertama, kedua dan ketiga. “Pertimbangan kami karena empat komunitas itu berbeda model motor sehingga kami membagi sama rata hadiah, masing-masing Rp 2,5 juta,” jelas Dimas Pradopo.
Berikut daftar pemenang menggunakan pertalite: Ezha HBIJ – Honda BeAT (72,92 km/l); Agung CHSD – Honda Supra X125 FI (77,14 km/l); Sunasi JMO – Yamaha NMAX (50,00 km/l); dan Jahuri JMVC- Yamaha V-Ixion (55,00 km/l). “Pemecahan rekor terjadi di Honda, BeAT dan Honda Supra X125FI. Sedang Yamaha NMAX dan Yamaha V-Ixion, justru terjadi kebalikannya, ” jelas Dimas Pradopo
Sunasih, salah seorang penerima hadiah dari Jakarta Max Owner (pengguna Yamaha NMAX), mengatakan, rute yang dilalui cukup lancer, mungkin karena Sabtu. “Jadi kecepatan motor bisa saya pacu sampai 50-60 km/jam,” ujar lady biker yang sanggup mencatat angka konsumsi pertalite 50,00 km/liter.
“Untuk bahan bakar pertalite, karena saya baru pertama kali menggunakan, jadi belum tahu performanya secara keseluruhan. Tapi bahan bakar ini cukup irit kok. Buktinya saya bisa melaju lebih jauh,” komentarnya.
“Saya senang bisa menjadi yang paling irit di antara teman-teman Club Honda Supra Depok. Apalagi, pertalite juga memberikan performa cukup baik pada tunggangan saya,” ujar Agung, peserta lain yang sempat tersesat saat mengikuti lomba ini.
“Saya juga memacu kendaraan di kecepatan 50-70 km.Kalau ingin kendaraan irit itu gampang. Intinya jangan sering main betot gas. Etika berkendara juga perlu dicermati. Jangan sruntulan di jalan raya,” tambah pria yang sukses mencatat angka 77,14 km/liter ini.
“Para bikers yang ikut dapat membuktikan dan merasakan manfaat pertalite. Bahan bakar ini memiliki angka RON 90 yang dapat menempuh jarak lebih jauh. Sebagai patokan dan gimmick dapat menggunakan data hasil konsumsi test ride OTOMOTIF. Tes ini memang dilakukan pada motor produksi masal yang dijual di Indonesia dan dalam kondisi berkendara normal sehari-hari,” ujar Billy Riestianto, editor in chief OTOMOTIF.