Jakarta, NextID – Jangan pernah menolak ajakan suami untuk berhubungan seksual saat hamil. Kecuali Anda punya penyakit-penyakit yang memang tidak memperbolehkan untuk berhubungan seks.
Dr Boyke mengatakan, berhubungan seks saat hamil boleh-boleh saja dan normal. Selama Anda tidak pernah mengalami pendarahan, punya riwayat keguguran, kontraksi, letak ari-ari normal, dan tidak ada keputihan, mengapa tidak berhubungan seks?
“Kasihan suami harus berpuasa berbulan-bulan. Terkadang sampai sembilan bulan plus masa nifas 40 hari,” ujar Boyke dikutip dari Vidio.com.
Dr Boyke kerap menerima laporan dari pasien-pasien yang takut berhubungan seksual selama kehamilan. Rata-rata akibat mitos-mitos yang berkembang. Seperti jangan berhubungan seks saat hamil nanti bayi yang keluar botak, keguguran, sampai ada yang mengatakan kalau berhubungan seks saat hamil anak yang lahir akan bandel.
“Boleh-boleh saja berhubungan seks tapi harus ada syaratnya. Artinya tidak sedang muntah-muntah dan hamil muda. Kalau seperti ini, suaminya yang tidak tahu diri. Sudah istri makannya saja susah malah diajak berhubungan seksual, itu keterlaluan,” kata Boyke menambahkan.
Biasanya Dr Boyke akan menyarankan pasangan suami istri yang ingin berhubungan seksual saat hamil untuk USG terlebih dulu. Mengecek keberadaan ari-ari. Menurut Boyke, kalau ari-ari berada di atas menandakan normal. Kalau di bawah, terkadang terkena sentuhan kepala penis pada serviks yang menimbulkan tekanan.
“Berhubungan seks merupakan tanda cinta suami ke istri. Karena istri akan memberikan keturunan bayi yang sehat,” kata dia menerangkan.