Penjualan Xiaomi terus mengalami penurunan lebih dari 38 persen pada kuartal kedua tahun ini bahkan Xiaomi terlempar dari posisi lima besar sebagai pabrikan smartphone terbesar di Tiongkok. Saat ini posisi Xiaomi telah digantikan oleh Vivo.
Padahal, Xiaomi pernah menjadi raja smartphone di Tiongkok dan telah menggenjot model-model flagship terbaru pada tahun ini seperti Xiaomi Mi5, Xiaomi Redmi Pro, dan Xiaomi Redmi Note 3. Xiaomi hanya mengapalkan smartphone sebanyak 10,5 juta unit pada kuartal kedua tahun ini, turun 17,1 juta unit smartphone pada tahun lalu.
Jika kuartal kedua 2015, Xiaomi berhasil meraup market share 17,1 persen. Saat ini pangsa pasar Xiaomi tidak mencapai sepertiganya. Sebagai gambaran, Vivo berada di atas Xiaomi meraup market share 4,8 persen.
“Dulu, Xiaomi yang memulai tren penjualan ponsel lewat online. Vendor lainnya mengikuti cara Xiaomi dan berhasil menciptakan brand online baru,” kata Xiaohan Tay (IDC Asia Pacific).
Saat ini posisi pertama sampai ketiga dipegang oleh Huawei, Oppo dan Vivo. Ketiga vendor teratas itu sangat dominan dengan kombinasi market share sebesar 47 persen seperti dilansir Bloomberg.
Sementara itu pemasaran dan promosi Huawei, Oppo dan Vivo sangat agresif di pasar dan melakukan strategi jitu untuk menarik minat konsumen. Misal, Huawei menggandeng Leica untuk membuat kualitas kamera smartphone yang lebih baik.
Oppo memposisikan smartphonenya sebagagi smartphone selfie dan menyewa selebritis papan atas untuk menjadi duta ambassadornya. “Para kompetitor kami mulai ikut-ikutan menyewa selebritis untuk mewakili brand mereka dan menggaet anak muda,” ujar Tay.