Friday , 22 November 2024
Home / Business / Geliat Komunitas Kopi Nusantara Rambah Pasar AS
Dalam webinar terungkap Kopi Kolektif direncanakan akan dilempar juga ke AS. Ist

Geliat Komunitas Kopi Nusantara Rambah Pasar AS

Jakarta, NextID – Kemlu RI pada tanggal 20 Mei 2023 telah menyelenggarakan webinar antara Komunitas Kopi Nusantara (KKN) dengan wakil diaspora Indonesia dan perwakilan RI di Amerika Serikat (AS). Diakhir pertemuan disepakati akan terus dilanjutkan dengan kerjasama konkrit di bidang kopi.

Dalam pidato pembukaannya, Iwan Freddy H. Susanto, Direktur Amerika 1 Kemlu menyatakan bahwa kegiatan mempertemukan KKN dengan diaspora merupakan upaya konkrit untuk meningkatkan ekspor kopi, sekaligus memanfaatkan peluang sehubungan dengan membubungnya hasil ekspor kopi ke AS.

Webinar antara Komunitas Kopi Nusantara (KKN) dengan wakil diaspora Indonesia dan perwakilan RI di Amerika Serikat (AS). Ist

Iwan Freddy menambahkan, merujuk data statistik yang dirilis oleh BPS Indonesia beberapa tahun terakhir ini AS terus menjadi destinasi ekspor terbesar bagi RI. Tren ini diprediksi juga akan terus meningkat, apalagi demand terhadap produk kopi Indonesia makin tinggi.

Dubes RI untuk AS Rosan Roeslani menyambut baik rencana kerjasama antara KKN dengan diaspora Indonesia. ”Selamat dan terima kasih kepada KKN yang  ikut aktif dalam Webinar untuk mengadakan kerjasama dengan diaspora Indonesia di AS,” ujarnya.

Ditambahkannya, hal-hal di atas merupakan suatu pencapaian yang perlu dipertahankan. Kopi dengan nilai tambah seperti sertifikasi indikasi geografis dan tumbuhan organik, apalagi kopi spesialti mempunyai potensi yang besar ke AS. Beberapa kesempatan untuk mempromosikan kopi adalah pada pameran kopi spesialti di Oregon baru-baru ini.

”Ini merupakan buah kolaborasi antara KBRI Washington DC dengan KJRI San Fransisco, ITPC Los Angeles, Kementerian Pertanian, BUMN serta Pemprov Jawa Barat. Transaksi antara pengusaha Indonesia dengan AS mencapai US$ 20,6 juta,” tandas Dubes Rosan.

Inilah kopi arabika yang laris di AS, berasal Flores dan Aceh. Ist

Iwan Freddy dan Dubes Rosan mengingatkan tantangan yang perlu disadari antara lain kehadiran kopi-kopi dari negara lain di AS seperti dari Amerika Latin dan Vietnam. Mereka adalah pemasok utama impor kopi ke AS.

”Untuk itu informasi mengenai produk kopi Indonesia perlu disebarkan kepada para penggemar kopi Indonesia. Ini dapat dilakukan dengan strategi yang tepat. Hal lain yang penting adalah perlunya informasi pasar tujuan dengan riset, komunikasi dan digital marketing yang baik dengan diaspora Indonesia. Oleh karena itu informasi yang intensif dan terus-menerus perlu dilakukan dengan para Perwakilan RI di AS,” jelas Iwan Freddy.

Kisah Sukses Diaspora

Webinar ini menjadi menarik, mendengarkan cerita keberhasilan diaspora di AS. Mereka adalah Ivan Hartanto yang berkedudukan di San Fransisco dan Irfan Ihsan serta Vivit Kavi yang berdomisili di Wahington DC.

Sesuai namanya “Belift,” Ivan Hartanto ingin mengangkat nama Indonesia melalui produk kopi yang ditawarkannya di San Francisco Bay Area. Dia menyatakan, selama ini dibantu oleh KJRI San Fransisco. Saat ini sedang memperbesar base-nya di Indonesia dan akan mengembangkan ekspor kopi dari Indonesia ke manca negara, tidak hanya AS. ”Kopi Indonesia yang memiliki ragam jenis specialty coffee dengan sertifikasi GI (Geographical Indications), memiliki keunggulan untuk dipromosikan di  berbagai segmen pasar AS. 

AS tetap negara tujuan ekspor kopi terbesar, disusul Mesir, Jepang, Spanyol dan seterusnya. Ist

Webinar juga mendengarkan paparan Irfan Ihsan dan Vivit Kavi tentang sukses ”Dua Coffee” di Washington DC. Sejak beroperasi pada September 2019 lalu, kedai kopi mereka langsung mendapatkan tempat tersendiri di hati para pencinta kopi lokal maupun Indonesia.

”Dua Coffee” menyuguhkan beragam menu specialty coffee dengan berbagai teknik penyeduhan. Selain itu, kedai ini juga menawarkan beberapa pilihan minuman non-coffee yang ngehits di kalangan milenial. Sebut saja cereal star latte, berbagai pilihan smoothies, hingga yang terbaru ada olahan jus mangga dengan campuran susu segar. 

Menutup Webinar, Dubes Bagas Hapsoro menyampaikan beberapa alasan mengapa kita harus mempertimbangkan untuk mengetahui potensi kopi Indonesia di AS. Webinar tersebut dapat memberikan informasi yang berguna tentang pasar kopi di Amerika Serikat, termasuk tren dan preferensi konsumen, serta persaingan yang ada di pasar tersebut. Hal ini dapat membantu pebisnis memahami bagaimana cara memasarkan produk kopi Indonesia dengan lebih efektif di pasar tersebut.

”Kelebihan diaspora ini adalah memiliki potensi, jejaring, pengalaman dan kemampuan yang luar biasa dalam menjual kopi Indonesia. Hal ini yang telah dilakukan Belift Green Coffee dan Dua Coffee,” jelasnya. (Sumber: Kemlu RI)

About Gatot Irawan

Check Also

New Tucson, Desainnya Lebih Seksi dan Serba Baru

Jakarta, NextID – Usai acara peluncuran resmi New Tucson, sontak jurnalis banyak yang penasaran dengan …

Leave a Reply