Monday , 15 December 2025
Home / Auto / Peristiwa “Berasapnya” Mobil Listrik yang Terparkir di Garasi, Unik!
Peristiwa yang mengejutkan terjadi baru-baru di Jakarta Barat, saat mobil listrik "berasap" dan ini menghentak kita, seberapa siap menghadapi risiko ini. Ist

Peristiwa “Berasapnya” Mobil Listrik yang Terparkir di Garasi, Unik!

Jakarta, NextID – Belum lama ini ada berita yang mengejutkan karena merek mobil listrik BYD, salah satu modelnya Seal sontak “berasap” saat di parkir di bilangan Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat. Karena Seal salah satu model unggulan dari pabrikan mobil listrik asal Tiongkok, maka tanggapan publik pun “lucu-lucu” atas peristiwa unik ini. Kok bisa ya, padahal BYD kan mengutamakan safety di segala sektor. Apes mungkin.

Menurut penjelasan Kepala Seksi Publikasi dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Saepuloh, kebakaran terjadi saat mobil dalam kondisi terparkir selama tiga hari tanpa digunakan. “Menurut pemiliknya, mobil sedang diparkir di garasi dan tidak terpakai selama tiga hari. Lalu tiba-tiba timbul letupan disertai asap putih dari kolong mobil,” ungkapnya.

Pihak BYD pun sontak melaksanakan investigasi untuk mengetahui penyebabnya. Namun investigasi tampaknya bukan seperti membalikkan tangan dan berharap kelar cepat hasil investigasi dan diumumkan resmi. Konsumenpun jadi ikut menunggu buat memutuskan membeli mobil listrik, iya dong.

Kasus di atas adalah sebuah pengingat pahit bahwa di balik inovasi ramah lingkungan, kendaraan listrik pun menyimpan risiko yang tak terduga. Ya di balik euforia elektrifikasi ini muncul kekhawatiran baru: seberapa siap pemilik mobil listrik menghadapi risiko yang menyertainya?

Upaya yang membutuhkan skill untuk memadamkan kepulan asap akibat baterai ini. Ist

Sambil menunggu hasil investigasi sebaiknya kita cermati kiat dan tips merawat mobil listrik. Barangkali ini jitu buat menangkal peristiwa serupa tak terulang kelak.  Memang mobil listrik memiliki risiko unik yang mengintai pemiliknya.   

Di satu sisi mobil listrik menawarkan sejumlah keunggulan, seperti perawatan yang lebih rendah dan efisiensi energi yang lebih tinggi. Namun, kendaraan ini juga memiliki risiko spesifik yang perlu dipahami. Salah satu risiko terbesar terletak pada komponen baterainya.

Selain harganya yang mahal, bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah—kerusakan pada baterai dapat dipicu oleh berbagai faktor seperti korsleting, kebocoran, atau paparan panas ekstrem. Kasus di Jakarta Barat tadi diduga berasal dari kebocoran baterai setelah mobil tak digunakan selama tiga hari, mempertegas potensi risiko ini.

Tak hanya itu, keterbatasan bengkel dan teknisi tersertifikasi di Indonesia membuat proses perbaikan bisa lebih rumit dan memakan waktu. Risiko lain seperti kecelakaan lalu lintas, pencurian, atau kerusakan pada sistem elektronik seperti Battery Management System (BMS) juga tetap membayangi, dan sering kali memerlukan penanganan khusus. Tanpa perlindungan yang komprehensif, semua risiko ini bisa berujung pada kerugian finansial yang jauh lebih besar daripada yang diperkiraka

Dengan gigih tim Damkar berusaha untuk menghentikan kebulan asap itu. Ist

Sejauh Mana Asuransi Menanggung  

Bruce Y Kelana, Claim Manager Motor Vehicle di Insurtech Roojai menjelaskan, perlindungan dasar untuk mobil listrik saat ini masih mengacu pada ketentuan PSAKBI (Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia). “Jaminan yang diberikan mencakup kerusakan akibat kecelakaan seperti benturan, tabrakan, terperosok atau terbalik, tindak kriminal termasuk pencurian dengan kekerasan, kebakaran dengan penyebab seperti sambaran petir atau benda terbakar di sekitarnya, serta kerusakan selama proses pengangkutan kapal resmi penyeberangan selat, sungai dan danau (yang masih dalam pengawasan Dirjen Hubungan Darat),” tutur Bruce.

Namun demikian, tak semua jenis kerusakan otomatis dijamin. Kerusakan akibat korsleting internal, overheat, overcharge, lonjakan arus listrik saat pengisian daya, atau kebakaran akibat kelalaian seperti parkir terlalu lama di bawah sinar matahari—umumnya tidak termasuk dalam perlindungan standar. Sementara itu, kebakaran yang dipicu oleh kecelakaan, seperti tabrakan atau gedung tempat mobil diparkir terbakar, umumnya masih dijamin, dengan catatan penyebabnya bukan karena kelalaian pemilik.

“Penting bagi pemilik mobil listrik untuk memahami dengan seksama  seluruh ketentuan polis, termasuk berbagai pengecualian yang berlaku. Tidak hanya itu, tiga hal krusial lainnya yang wajib diperhatikan yakni melakukan perawatan rutin sesuai panduan pabrikan, mempelajari dengan seksama buku panduan penggunaan kendaraan dan memahami jangkauan perlindungan serta masa berlaku garansi resmi dari produsen. Kombinasi pemahaman akan ketiga aspek ini dapat meminimalkan risiko kerusakan yang tidak tercakup dalam proteksi asuransi,” tambah Bruce.

Tips Perawatan Mobil Listrik Agar Tetap Aman

Berikut beberapa langkah pencegahan yang disarankan kepada para pemilik EV:

  • Hindari overcharging dengan mencabut charger segera setelah baterai penuh.
  • Gunakan metode slow charging untuk penggunaan harian dan batasi fast charging hanya saat darurat.
  • Jangan menunggu baterai hingga benar-benar kosong tapi isi daya secara berkala.
  • Hindari mencuci kendaraan dengan tekanan air tinggi, terutama di area kelistrikan.
  • Kurangi kecepatan saat melewati genangan air dan hindari melewati banjir jika memungkinkan.
  • Parkir di tempat teduh untuk menghindari paparan suhu ekstrem yang bisa memengaruhi performa baterai.
Setelah kerja kers akhirnya tim Damkar berhasil. Ist

Lengkapi Proteksi dengan Asuransi

Melihat tingginya nilai investasi dan risiko spesifik mobil listrik, penting bagi pemilik untuk memilih asuransi yang dirancang sesuai kebutuhan EV. Beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan:

  • Jangkauan perlindungan untuk baterai dan sistem kelistrikan.
  • Jaringan bengkel khusus EV dengan teknisi tersertifikasi.
  • Bantuan darurat (roadside assistance) yang mendukung pengisian daya atau penarikan kendaraan.

“Saat ini, beberapa perusahaan asuransi mulai mengadaptasi produk mereka untuk menjawab kebutuhan ini. Salah satunya adalah Roojai, penyedia asuransi kendaraan berbasis teknologi yang telah melindungi berbagai merek mobil listrik. Perusahaan asuransi ini menyusun penawaran berdasarkan data historis dan perilaku pengguna, sehingga premi tetap kompetitif dengan perlindungan yang dapat disesuaikan – mengedepankan kebebasan pelanggan untuk merancang polis mereka sendiri, bukan sekadar menawarkan polis standar dengan rider tambahan,” tandas Bruce.

“Melindungi mobil listrik tidak hanya soal menjaga nilai aset, tapi juga mendukung transisi ke transportasi yang lebih berkelanjutan. Dengan pemahaman menyeluruh mengenai risiko dan jangkauan polis asuransi, pemilik EV bisa berkendara lebih tenang di era elektrifikasi ini. Sudahkah mobil listrik Anda terlindungi dengan tepat?” tutupnya.

About Gatot Irawan

Check Also

BYD dan DENZA Berkontribusi Dorong Pasar Nasional EV

Jakarta, NextID – Geliat pasar otomotif berbasis kendaraan listrik (EV) di Indonesia terus menunjukkan tren positif, …

Leave a Reply