NextID What's Next ?
Jakarta, NextID – Ini gelaran test drive resmi terunik yang pernah ada, dan hanya dilakukan oleh PT Sokonindo Automobile selaku agen pemegang merek DFSK di Indonesia. Salah satu modelnya di segmen niaga yakni Gelora E Minibus (2 unit) dan Gelora E Blindvan (3 unit) dijajal ke Bandung oleh sejumlah jurnalis otomotif nasional.
Ini memang gelaran resmi adu irit mobil listrik pertama antar media. DFSK sengaja memilih rute Jakarta – Bandung karena di lintasan tersebut semua model lintasan lengkap: jalan tol, tanjakan-turunan, dan jalan dalam kota yang macet tersaji. Ini keren asli.
Marketing Head PT Sokonindo Automobile Achmad Rofiqi, Rabu (15/3) di sela acara membenarkan, acara serupa bakal digelar buat jurnalis. “Mohon tunggu dan bersabar sebab ada lagi suasana happy di segmen berikut. Ini barulah awal!” ujarnya.
Saat gelaran test drive itu, tiap unit Gelora E dimuati beban 500 kg semen. Jadi total ada 2,5 ton semen untuk kegiatan CSR DFSK untuk pembangunan salah satu masjid di Bandung.
“Gelora E Media Challenge Series 2023 Seri Pertama,” begitu nama resminya mengambil rute dari PLN UID Jakarta Raya di Gambir menuju PLN UP3 Bandung dengan jarak tempuh sekitar 157 km. Tak ada kendala sama sekali. Laju jalan mobil listrik ini agak ditahan kecepatannya, maklum penggunaan strum kudu dihemat, bahkan pengatur pendingin juga off.
“Jadi ini mungkin sesuai jika naik kendaraan niaga. Biasa kan merasakan sumuk,” cetus Pekik Udi Irianto dari Aftermarketplus.id, tersenyum.
Maka sesampainya finis di Bandung yang kebetulan tempat makan siang (Resto Armor Genuine Urban Forest) di Jl. Leuwi Panjang, mobil kami yang pertama tiba. Khusus di mobil kami (Gelora E Minivan), kami merasa berjalan dengan kecepatan normal, dan tidak ngebut.
Memang saat di jalan bebas hambatan (tol), tak terlihat penampakan kompetitor. Pekik menduga-duga mungkin ada yang sudah sampai dulu. Tak tahunya dugaan itu meleset dan secara ge-er ‘kemenangan irit-iritan setrum’ bakal kami raih.
Tetapi buru-buru Achmad Rofiqi mengatakan, ada rumusannya itu. “Nanti akan terlihat siapa yang bakal menang, dari sisa penggunaan baterai listrik. Ada hitung-hitungan itu,” jelasnya kalem sambil membeberkan rumusan jitu untuk mengetahui pemenangnya yang segera diumumkan siang itu juga di Gedung PLN UP3 Bandung di Jl Asia Afrika.
42 KWH
Penggunaan baterai rata saat Gelora E berlari antara Jakarta-Bandung menunjukkan penggunaan kapasitas baterai sebanyak 60%. Menurut Achmad Rofiqi, jika dikonversikan ke rupiah maka biaya untuk energi dari mobil listrik tersebut dalam sekali perjalanan hanya Rp 42 ribu.
Semua medan bisa dilalui dengan baik dan berjalan tanpa ada masalah, sehingga ini membuktikan DFSK Gelora E andal digunakan di dalam dan luar kota. Gelora E menyandang baterai lithium-ion berkapasitas 42 kWh. Jarak tempuhnya diklaim mampu mencapai 300 km. Baterainya pun berstandar IP67 untuk ketahanan terhadap debu maupun air.
Ini yang menarik, DFSK Gelora E sendiri didukung dengan pengisian fast charging sebanyak 20 – 80% hanya membutuhkan waktu 80 menit. Sedangkan untuk pengisian reguler, DFSK Gelora E memiliki pengisian normal yang cocok untuk lingkungan listrik rumah tangga dengan rata-rata 220V 16A.
Kehadiran DFSK Gelora E di pasar otomotif nasional ditujukan untuk mengakselerasi usaha di Indonesia melalui efisiensi perawatan berkala dan konsumsi energi yang sangat efisien. “Meski menawarkan efisiensi tinggi dengan biaya perawatan yang super terjangkau, DFSK Gelora E tetap mengedepankan kualitas tinggi agar bisa menunjang bisnis lebih menguntungkan,” jamin Achmad Rofiqi.
