Jakarta, NextID – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) untuk ke-8 kali sukses memenangkan penghargaan Primaniyarta Award 2017 di kategori Eksportir Berkinerja dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Ini hadiah terbaik 30 Tahun konsistensi ekspor Toyota Indonesia.
Penghargaan Primaniyarta 2017 diserahkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang didampingi oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita kepada Wakil Presiden Direktur TMMIN, Edward Otto Kanter dalam acara pembukaan Trade Expo 2017 yang berlokasi di ICE BSD, Tangerang, Rabu (11/10).
“Penghargaan bergengsi ini kami anggap sebagai sebuah motivasi untuk terus konsisten mencatatkan kinerja ekspor yang positif demi perkembangan industri otomotif di Indonesia. Kinerja ekspor ini tidak terlepas dari besarnya dukungan pemerintah yang saat ini sangat gencar membangun infrastruktur pendukung sehingga memudahkan aktivitas kami untuk memberikan sumbangsih nyata bagi industri nasional,” ujar Edward.
Sejarah Primaniyarta TMMIN
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN), Kementrian Perdagangan mulai tahun 1992 melaksanakan kegiatan penyelenggaraan penghargaan Primaniyarta sebagai salah satu pendorong dan motivator bagi para eksportir serta pelaku usaha lainnya untuk terus meningkatkan prestasinya dalam bidang ekspor.
Penghargaan Primaniyarta merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan Pemerintah Indonesia kepada eksportir yang dinilai paling berprestasi di bidang ekspor. Selain itu, penghargaan ini dapat menjadi panutan bagi para eksportir lain. Penganugerahaan penghargaan ini dijadikan sebagai salah satu pendorong dan pemicu bagi para eksportir Indonesia untuk meningkatkan prestasi dalam bidang ekspor.
Sejak tahun 2014, penyelenggaraan penghargaan Primaniyarta dikelompokkan dalam 4 kategori yaitu Kategori Eksportir Berkinerja, Kategori Eksportir Pembangunan Merek Global, Kategori Eksportir Potensi Unggulan, dan Kategori Eksportir Pelopor Pasar Baru.
“TMMIN masuk dalam kategori eksportir berkinerja dengan penilaian melakukan kegiatan ekspor dengan nilai dan volume ekspor selalu meningkat dari tahun ke tahun. TMMIN juga dianggap memiliki tren ekspor yang positif dan mempunyai nilai ekspor yang lebih besar daripada nilai impornya. Penghargaan Primaniyarta sendiri telah diperoleh TMMIN sejak tahun 2008, lalu 2010, 2011, dan berturut – turut diterima 5 kali sejak tahun 2013 hingga tahun 2017. TMMIN merupakan satu-satunya produsen kendaraan yang meraih penghargaan Primaniyarta tahun ini,” papar Edward.
30 Tahun Kinerja Ekspor TMMIN
TMMIN mulai melakukan aktivitas ekspor sejak 30 tahun lalu. Pengapalan perdana dilaksanakan pada tahun 1987 dengan mengirimkan Toyota Kijang generasi ke-3 (Kijang Super) ke Brunei Darusalam. Momentum ekspor terbaik diperoleh TMMIN ketika dipercaya menjadi salah satu basis produksi bagi pengembangan kendaraan IMV (Innovative International Multi-purpose Vehicle) model Kijang Innova pada 2004, dan langsung melakukan ekspor di tahun yang sama. Dilanjutkan dengan dimulainya ekspor sedan Vios di tahun 2014.
Pencapaian TMMIN sebagai industri manufaktur otomotif di Indonesia tidak diraih dengan singkat. Berawal sebagai importir di tahun 1970-an, kini TMMIN perlahan menjadi basis produksi dan ekspor sejak tahun 2004 serta bercita-cita untuk menjadi rantai pasok (supply chain) bagi Toyota Global. Penambahan produk dan kehadiran pabrik mesin baru di Karawang merupakan realisasi komitmen Toyota untuk terus berkembang bersama masyarakat Indonesia sekaligus berperan aktif dalam pengembangan industri otomotif nasional.
Edwar lebih jauh menjelaskan, saat ini kontribusi kendaraan utuh bermerk Toyota bagi total ekspor otomotif nasional Indonesia sebesar 87% terdiri dari ekspor 9 model yaitu Kijang Innova, Fortuner, Vios, Yaris, Avanza, Rush, Town/Lite Ace, Agya, dan Sienta. TMMIN juga mengekspor kendaraan terurai (CKD/Completely Knock Down), mesin bensin dan ethanol tipe TR-K dan R-NR, komponen kendaraan serta alat bantu produksi berupa jigs (alat bantu dalam proses pengelasan), dan dies (alat bantu dalam proses pengepresan) yang sekaligus menunjukan tingkat kedalaman industri TMMIN.
Ekspor CBU/CKD
Sepanjang 2017 hingga bulan September, TMMIN telah membukukan ekspor CBU sekitar 150.400 unit. Pencapaian ini meningkat 22% dari torehan TMMIN tahun lalu, didukung oleh volume SUV Fortuner sebesar 52.500 unit, MPV Avanza sebesar 36.100 unit, serta sedan Vios sebesar 20.700 unit.
Sedangkan untuk CKD sebanyak 35.600 unit, mesin bensin lebih dari 99.850 unit, mesin ethanol sebanyak lebih dari 7.350 unit, dan komponen kendaraan sekitar 76.6 juta buah. Pada tahun ini, untuk memantapkan posisi TMMIN sebagai salah satu manufaktur andalan di sektor otomotif Indonesia, Toyota menargetkan peningkatan ekspor kendaraan utuh meningkat sebesar 10% dibandingkan angka ekspor pada tahun 2016 lalu. Produk-produk ekspor kendaraan Toyota ini nantinya dikirim ke lebih dari 80 negara di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, Kepulauan Karibia, Pasifik, serta Timur Tengah.
“Investasi dan aktivitas kinerja ekspor Toyota di Indonesia selama 30 tahun merupakan wujud keseriusan kami dalam menggarap dan mengeksplorasi potensi pasar yang berdaya saing tinggi. Kerja keras kami membuahkan hasil berupa kepercayaan atas peran TMMIN sebagai salah satu basis produksi kendaraan, engine, dan komponen Toyota di Asia Pasifik untuk memenuhi permintaan global,” tambah Edward.
Sejak tahun 2016, TMMIN menambah 2 produk ekspor baru, yaitu Sienta dan Engine R-NR. Jumlah ekspor unit engine R-NR yang dilakukan Toyota Indonesia sepanjang tahun 2017 cukup signifikan dengan mencatatkan 74.600 unit. Toyota Sienta, yang awal perdana diproduksi sudah mencapai tingkat komponen lokal 80%, di awal Agustus ini sudah diekspor dengan dapur pacu berstandar Euro 6.