Jakarta, NextID – Hadirnya moda transportasi berbasis aplikasi, mulai banyak dikeluhkan. Namun, tidak demikian dengan Blue Bird.
“Bagi kami, kompetisi dalam bisnis merupakan sesuatu yang wajar terjadi. Dengan perkembangan dan kompetisi industri yang terjadi dewasa ini, Blue Bird siap berkompetisi dan pengalaman kami bertahun-tahun membuktikan bahwa perusahaan justru tumbuh signifikan ketika ada kompetitor baru. Namun demikian, tentu persaingan harus terjadi dalam iklim industri yang berada dalam kesetaraan regulasi (same level playing field),” jelas Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Purnomo Prawiro, dalam rilis yang diterima NextID, Kamis (16/3).
Menurut dia, selama ini pihaknya terbukti selalu mampu menghadapi dinamika persaingan bisnis dengan menerapkan berbagai inovasi. Misalnya, untuk mempermudah pelanggan, Blue Bird tercatat sebagai perusahaan pertama di dunia yang mengembangkan pemesanan taksi melalui mobile app pada 2011. Saat ini, aplikasi bernama My Blue Bird ini juga tersedia di berbagai platform seperti Android dan iOS.
Purnomo menuturkan, awalnya Blue Bird hanya beroperasi dengan dua armada, kini Blue Bird bertransformasi menjadi salah satu perusahaan terbesar di bidang transportasi penumpang dan jasa pengangkutan darat yang memiliki 15 anak perusahaan serta mengelola sekitar 35,000 armada dan sekitar lebih dari 40.000 pengemudi dan staf di hampir 20 kota di Indonesia seperti Jadetabek, Cilegon, Medan, Manado, Bandung, Palembang, Padang, Pangkalpinang, Batam, Bali, Lombok, Semarang, Surabaya, Pekanbaru, Makassar, Balikpapan, Solo dan Yogyakarta.
Tidak hanya itu, kata dia, bahkan saat ini, Blue Bird beroperasi dengan komitmen untuk memberikan pelayanan transportasi darat yang aman, andal dan nyaman dengan menyediakan kemudahan akses bagi para pelanggan melalui jaringan distribusi ekstensif yang mencakup 75 pool dan lebih dari 590 titik penjemputan eksklusif di hotel, mal, pusat perbelanjaan, dan lokasi lainnya di seluruh Indonesia.
“Sebagai bagian dari inovasi yang dilakukan untuk meningkatkan layanan kepada penumpang, sejak 2014 kami meluncurkan taksi khusus bagi penumpang difabel “Blue Bird Lifecare Taxi“ dan layanan taksi reguler dengan jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) untuk mengakomodasi kapasitas penumpang dan barang yang lebih besar pada Agustus 2015,” tuturnya.
Di samping itu, Blue Bird juga berkelanjutan melaksanakan berbagai program CSR, antara lain melalui program pemberian beasiswa kepada anak-anak pengemudi yang berprestasi, program pemberdayaan wanita melalui pelatihan skill bagi keluarga pengemudi, program Umrah bagi para pengemudi dan staf dengan kinerja terbaik serta program-program lain di bidang lingkungan hidup, budaya, dan sosial. (Satoto Budi)