Jakarta, NextID – Kisah prapeluncuran Suzuki FRONX, sebuah Compact SUV baru memang unik. Ada sejumlah cerita yang jika dirangkai akan menjadi kisah manis yang ditoreh di jagad otomotif nasional. FRONX sontak telah menjadi fenomena dan pembicaraan banyak kalangan. Terutama setelah menjadi pembahasan di berbagai media, dari sektor eksterior dan interiornya dan performanya walau sekilas.
Jika mengintip interiornya dan fitur-fitur canggih yang diusungnya, model baru Suzuki ini siap bersaing di segmennya. Tingkat persaingan di segmen SUV Compact saat ini ketat. Ada nama-nama merek mobil yang menguasai segmen itu. Dan, Suzuki mencoba mencicipi segmen itu via FRONX dengan sejumlah kelebihan dan keunggulannya.

Di segmen itu kita tahu ada Toyota Raize, Honda WR-V, KIA Sonet, atau Chery Tiggo Cross. Tetapi FRONX tentu tak asal masuk pasar, ada sejumlah kelebihannya agar sontak ditilik konsumen dan menjadi kendaraan yang membanggakan kelak. Ada 3 varian yang bakal menghujam pasar nasional, yakni tipe SGX AT, GL MT, dan GX AT.
Ketiga model inilah yang dijajal di Bridgestone Proving Ground, Karawang, Jawa Barat, baru-baru untuk mendapatkan first impression. Luar dan dalamnya FRONX dikulik habis-habisan oleh jurnalis yang secara khusus diundang PT Suzuki Indomobil Sales (SIS). Asli, tidak puas karena waktunya terbatas. Tetapi SIS berjanji setelah peluncurannya di pertengahan Mei, bakal menggelar sesi test drive khusus buat jurnalis.
ADAS Ala Suzuki
Dari 3 varian itu hanya tipe SGX AT atau tipe tertinggi Suzuki Fronx yang dilengkapi ADAS atau di Suzuki Fronx disebut Suzuki Safety Support (SSS) mencakup 12 jenis fitur keselamatan canggih. Suzuki Safety Support menawarkan kenyamanan bagi pemiliknya.

Dari 12 jenis fitur keselamatan canggih itu hanya fitur Adaptive Cruise Control (ACC) yang diingat. Ini secara otomatis akan menjaga kecepatan tertentu dan mengikuti kendaraan di depan sambil menjaga jarak yang sesuai. Sistem ini pas digunakan saat di lintasan ini.
Fungsi ACC pada Suzuki Fronx mendukung perlambatan sampai mobil benar-benar berhenti ketika macet. Rem secara otomatis pun berfungsi meski kaki tak menginjak pedal rem.
Selain melambatkan laju mobil, fungsi dari ACC ini juga mampu untuk menambah kecepatan mobil dengan menekan tombol Res+ di kemudi. Untuk mengurangi kecepatan, tinggal tekan tombol Res–
Tombol-tombol untuk mengoperasikan SSS sangat mudah saat dioperasikan kendaraan yang sedang melaju. Di trek lurus yang awalnya melaju dengan kecepatan 80 km/jam, kemudian saat mengaktifkan fungsi ACC dengan menekan tombol Res+ ke atas untuk menambah speed hingga di atas 100 km/jam tanpa perlu menginjak pedal gas.

Fitur ACC ini juga bisa untuk mengatur jarak dengan mobil di depan. Caranya, menekan tombol distance pada setir dan sesuaikan dengan jarak aman dan nyaman saat berkendara.
Fitur lainnya Lane Keep Assist (LKA) yang membantu pengemudi untuk menjaga kendaraan tetap di tengah lajur pada saat fitur ACC aktif. Seperti ADAS pada umumnya kemudi FRONX tak boleh dilepas terlalu lama dan tangan pengemudi harus di setir.
Dua varian mesin 1,5 liter ditawarkan di Suzuki Fronx, yaitu K15C (tipe GX dan SGX) dan K15B (tipe GL). Untuk mesin K15C sudah mengadopsi teknologi smart hybrid vehicle by Suzuki (SHVS).
Ini yang unik, mesin K15C mampu menghasilkan daya maksimum 100,6 PS dengan torsi maksimum 135 Nm. Mesin ini juga dilengkapi oleh Integrated Starter Generator (ISG) dari baterai Lithium-ion yang menghemat lebih banyak energi. Sementara, untuk Mesin K15B mampu menghasilkan daya maksimum 104,7 PS dengan torsi maksimum 138 Nm.

Sektor Interior
Ini wilayah serius, jika sektor eksterior oke tetapi interiornya biasa saja, nasibnya jelas kurang dilirik konsumen. Tetapi acungan jempol patut diberikan untuk tim desain FRONX di sektor interior ini.
Saat masuk ke kabin tipe SGX AT, nuansa elok dan elegan sontak terasa. Kombinasi jok dari kulit sintetis dan fabric dengan desain unik. Di bagian dashboard terpampang head unit ukuran 9 inci yang sudah mendukung Apple CarPlay dan Android Auto yang siap menghibur.
Wow, tak itu saja, para penumpangnya juga dimanjakan oleh wireless charging sehingga tak membutuhkan kabel untuk me-charging hanphone. Head unit ini sekaligus head up display yang menampilkan Multi Information Display (MID) dan sejumlah fitur seperti 360-degree view camera, AC climate control, wireless charging, port USB depan dan soket aksesoris.
Saat mencoba ketiga varian tersebut, untuk varian GX dsn SGX tak ada persoalan. Semua yang dipaparkan sebelumnya yang menyatakan FRONX didesain dengan kenyamanan tinggi, terbukti. Tipe ini asyik, baik tatkala digeber, zigzag dan menikung. Tetapi ketika menjajal tipe GL dengan transmisi manual (MT), tarikan terasa lemot saat mau masuk dari gigi 4 ke 5. Asli, ini bukan agak, tapi mengganggu “klimak” pengemudi saat berkendara.

Barangkali SIS perlu mendiskusikan perihal FRONX MT atau di-setting kembali agar bebas lemot. Pada diskusi setelah kegiatan test drive, kendala ini dikonfirmasikan, tetapi tim desain menyatakan kondisi itu sengaja untuk menjaga konsumsi bahan bakar di model MT, normal. Tapi perlu ketahui, model mobil dengan transmisi manual (MT) masih tetap digemari pengguna di banyak kota besar dan daerah.
“Tempalah besi selagi panas,” begitu pepatah kuno yang masih kontekstual di masa kini. Apalagi di segmen Compact SUV, FRONX bakal dihadang model-model yang telah lama malang-melintang. Janganlah tanggung-tanggung.
NextID What's Next ?
