Jakarta, NextID – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI pada Jumat (26/2) telah menyelenggarakan kegiatan ”Pengenalan dan promosi kopi spesialti Indonesia ke RRT.” Bekerjasama dengan seluruh Perwakilan RI di RRT, pemerintah Indonesia menggandeng sejumlah pelaku industri kopi nasional, untuk membicarakan peluang memasuki pasar kopi di negara tirai bambu tersebut.
Ratusan peserta di Webinar maupun Youtube yang terdiri dari pengusaha kopi nasional dan wirausaha diaspora, importir kopi di Cina tersebut mendapatkan antusiasme dari peserta, mengingat tujuannya untuk memperkuat industri kopi nasional yang lebih tangguh di masa pasca pandemi.
Inisiatif ini dilakukan dengan ajakan untuk berkolaborasi dengan Kementerian/Lembaga, Perwakilan RI di luar negeri serta pelaku industri kopi. Tujuannya adalah untuk untuk mempromosikan kopi spesialti Indonesia di pasar spesifik dan konsumen yang memiliki kegemaran dan selera tertentu seperti kopi spesialti ini (niche market).
Dalam pidato kuncinya, Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik (IDP) Teuku Faizasyah menyatakan, Pemerintah Indonesia mendorong para pelaku industri kopi nasional untuk memanfaatkan masa pandemi untuk berinovasi. Sejak 900-an industri kopi global tumbuh dengan pesat, dan Indonesia adalah salah satu negara pengekspor kopi terbaik di dunia. Berdasarkan data International Coffee Organization (ICO) pada tahun 2020 Indonesia berada di posisi ke 4 untuk negara pengekspor kopi terbesar di seluruh dunia.
”Total produksi Indonesia mencapai 12,3 juta kantong kopi per karung isi 60 kg. Urutan pertama adalah Brazil, Viet Nam dan Kolombia. Dari segi ekspor berdasarkan data Trademap pada tahun 2019 Indonesia berada di posisi ke-9 untuk negara eksportir kopi di dunia,” bebernya.
Jumlah ekspor kopi Indonesia di dunia di tahun 2019 mencapai US$ 883,123 juta, dengan 5 negara tujuan utama yakni AS, Jepang, Malaysia, Italia dan Mesir. Bersama Kolombia, Ethiopia dan Brazil, Indonesia juga dikenal sebagai negara pemasok specialty coffee.
Teuku Faizasyah menjelaskan, selaku negara produsen kopi terbesar ke-4 di dunia, produk specialty coffee Indonesia dikenal di mancanegara sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Di tahun 2021, peluang ekspor kopi Indonesia, khususnya specialty coffee, terbuka lebar. Hal ini dikarenakan cita rasa specialty coffee Indonesia yang dinilai luar biasa dan adanya trend lifestyle untuk specialty coffee di berbagai negara.
”Dalam kegiatan pengenalan dan promosi Kopi Spesialti ke RRT ini, para pelaku industri kopi nasional tidak saja mendapatkan kesempatan untuk mengenal lebih jauh karakteristik pasar kopi di RRT, mereka juga diajak untuk secara langsung dialog dengan pengusaha Indonesia yang telah lebih dahulu berbisnis di Cina,” harapannya.
Dubes RI untuk RRT merangkap Mongolia Djauhari Oratmangun menyatakan, mengenai hubungan bilateral dengan Indonesia, perdagangan Indonesia dengan Tiongkok pada tahun 2020 adalah sebagai berikut:
- Volume perdagangan US$ 78,2 miliar
- Ekspor Indonesia US$37,4 miliar (naik sekitar 10,10% dibandingkan dengan tahun 2019)
- Produk-produk unggulan yang nilai ekspornya naik di tahun 2020 adalah: besi dan baja, produk hewani seperti madu alam dan sarang burung walet, timah, aluminium, buah tropis, kopi, teh, kacang-kacangan dan rempah-rempah, barang tekstil, gula dan kembang gula, dan lain-lain.
Yang menarik, menurut data, produk kopi, teh, mate, dan rempah-rempah nilai ekspor ke RRT tahun lalu meningkat sekitar 175,3%. Khusus untuk produk kopi yang HS number nya adalah 901 itu nilai impor Tiongkok itu meningkat sebesar 15%. Dalam situasi ini Indonesia berada pada peringkat 11 dengan market share sekitar 3%.
Bermitra
Sementara itu Konjen RI di Shanghai Deni Kurnia menyatakan pentingnya membangun kemitraan dengan Cina. ”Mereka memerlukan kopi kita yang berkualitas dan berkesinambungan.”
Sementara itu seorang pakar kopi diaspora Indonesia Tjin Pek Kian menyatakan, pendidikan dan pemasyarakatan kopi bagi RRT juga sangat penting. Setelah itu, para pengusaha kopi perlu didorong untuk mengikuti lomba/kompetisi internasional. Para roasters Indonesia juga disarankan untuk lebih sering diundang guna mendatangi RRT.
Dalam diskusi yang dipandu oleh Dubes Prayono Atiyanto dan Dubes Bagas Hapsoro tersebut telah disepakati, pada 26 Maret 2021 akan diadakan link and match antara pengekspor kopi Indonesia dan pengimpor kopi di RRT.
Kegiatan Diplomasi Kopi akan terus dilaksanakan sepanjang tahun anggaran 2021. Kemenlu RI akan menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam rangka Diplomasi Kopi Indonesia di tahun 2021, antara lain business matching dan familiarization trip. Diharapkan rangkaian kegiatan ini dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional yang berkelanjutan di masa pasca pandemi. (Sumber: Kementerian Luar Negeri RI)